[#2] 4: cemburu buta

725 52 1
                                    

There is one quiz in the last page, stay toon!

.
.

Loading ...











Seminggu setelah bangtan berangkat dan mendarat di Indonesia. Jiyu maupun yoongi menyambutnya dengan hangat. Kini di Indonesia sedang musim penghujan. Bangtan yang memutuskan tinggal di apartemen untuk menetap itu mulai sedikit bisa -mengerti- bahasa indonesia.

Mereka tinggal masing - masing, kecuali jungkook. Dia tinggal bersama seokjin. Makanya, jinhwan yang berstatus sebagai anak sulung seokjin tidak beda jauh tingkah konyolnya dengan jungkook.

Hari ini, bertetapan dengan Hari Guru Nasional di Indonesia. Seluruh dosen Universitas Indonesia di undang kedalam sebuah acara yang didirikan oleh seluruh mahasiswa. Diharapkan membawa partner membuat yoongi dan jiyu -mau tidak mau- menitipkan woojin pada bangtan.

Dengan setelan jas hitam dan kemeja putih nya, yoongi sudah siap duduk di kursi pengemudi. Jiyu yang terlihat sangat cantik dengan dress maroon dan rambut sebahu yang terurai dengan sedikit di curly dibagian bawah membuatnya terlihat sangat mempesona.

Dua pasang insan itu memutuskan untuk menitipkan woojin dengan jimin. Orang yang dipikir - pikir masih punya kewarasan dibandingkan mereka harus menitipkan woojin pada seokjin -yang serumah dengan jungkook- atau pada taehyung -yang sangat konyol- dan sekarang si jagoan sedang duduk di kursinya sambil meminum botol susu. Jiyu sudah membawa semua keperluan woojin di dalam tas yang mungkin akan berguna nantinya.

Acara Hari Guru Nasional itu di mulai pukul delapan pagi. Sekarang baru pukul tujuh, tapi yoongi sudah menekan bel apartemen jimin dengan tidak sabaran.

Sang pemilik pun membukakan pintu, wanita berperawakan manis dan memiliki tubuh mungil itu tersenyum lalu mempersilahkan orang tidak tau diri itu untuk masuk.

"Mari duduk dulu. Jimin masih mandi" setelah mempersilahkan mereka masuk si mungil itu menyediakan minuman untuk tamunya ini.

"Youngmin-ah" si mungil yang baru saja duduk disofa menoleh.

"Maaf merepotkan," si mungil tersenyum dan menggeleng, "it's okay, ji."

Tak lama kemudian, lelaki bertubuh kekar namun kurang tinggi itu muncul dengan anak perempuan di gendongannya.

"Si cantik nangis nih eomma" jimin mengoper sang anak yang masih sesegukan kepangkuan youngmin lalu mengambil alih woojin yang tengah berada dipangkuan jiyu.

"Woowoo, ayah bunda nya mau pergi tuh, woowoo ga di ajak" ledek jimin yang membuat si jagoan kecil menoleh dan menatap orang tuanya yang sudah rapi.

Jiyu terkekeh pelan, "woojin disini dulu ya sama om jimin. Ayah sama bunda pergi sebentar"

Woojin melempar botol susunya, turun dari pangkuan jimin dan berusaha naik ke pangkuan sang bunda, "amau, ujin itut!"

Mata nya mulai memerah, dan suaranya terdengar serak. Jiyu menangkup wajah si kecil dan mencium hidungnya.

"Jagoan tidak boleh menangis, bunda hanya sebentar kok, nanti sore pulang. Woojin disini sama om jimin, sama kakak minji, sama tante youngmin, rame pasti seru" usaha nya membujuk sikecil berhasil, woojin memeluk sang bunda tapi tidak menangis.

"Unda angan ama ama, anti ujin anen" ocehnya seraya melepas pelukannya.

Jiyu terkekeh dan menurunkan woojin dari pangkuan nya, "kalo kamu kangen telfon bunda aja minjem ponselnya om jimin, oke?"

[#2] 𝗠𝗥. 𝗦𝗧𝗜𝗙𝗙 | myg.Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt