PART. 14

25.4K 1.1K 13
                                    


Jangan cuma jadi silent reader ya

Happy Reading

🌼🌼🌼

Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Devano dan dua sahabatnya masih berada didalam kelas.

"Woe, keluar Yuk. Bosen nih" ujar Ferdi

"Iya nih, bosen gue. Ke rooftop aja gimana. Sekalian cari angin" Tambah Rasya

"Hm"

Merekapun keluar kelas, saat melewati kelas 12 MIPA 2 , Devano melihat Stevani yang sedang mengobrol dengan kedua temannya. Tanpa disengaja mata merekapun bertemu. Stevani langsung memutuskan terlebih dahulu.

Sesampainya di rooftop mereka duduk diatas kursi yang sudah tersedia disana.

"Eh, Dev gue mau tanya?" Ucap Rasya.

Devano hanya mengangkat sebelah alisnya seolah berkata 'apa'

"Lo ada hubungan yan sama Stevani? "Tanya Rasya

"Stevani anak 12 MIPA 2 itu ya sya, yang cantik itukan kan?" Tambah Ferdi, Rasyapun langsung menganggukkan kepalanya.

"Gue dijodohin" ucap Devano singkat.

"Whatt" teriak Rasya dan Ferdi bersamaan.

"Kagak usah teriak-teriak segalalah bego" ucap Devano

"Hehehe, ya sorry Dev, tapi Lo beneran dijodohin. Ah bercanada Lo nggak asik ah". Ucap Ferdi.

"Gue beneran dijodohin sama ortu gue"

"Lah berarti Stevani udah jadi istri Lo dong" tanya Rasya

"Hm" singkat Devano

"Kok Lo nggak ngundang kita sih Dev, mana Lo telat lagi ngomongnya." Ucap Ferdi tidak terima.

"Gue cuman nunggu waktu yang tepat aja"

"Oh, kita cuma bisa mendukung semua keputusan Lo Van, gue harap Lo bisa secepatnya melupakan masalalu Lo. Jangan sampai Lo sakitin hatinya Stevani" ucap Rasya bijak.

"Iya, gue juga udah mulai sayang kok sama Stevani"

"Syukur deh kalo gitumah. "

"Eh tapi Lo belum lakuin apa ajakan sama stevani, Lo masih sekolah Dev" ucap Ferdi ngasal dan hanya dibalas tatapan tajam Devano.

"Ya nggak lah. Ada -ada aja Lo" timpal Devano.

Bel pulang sekolah sudah terdengar 10 menit yang lalu. Stevani dan kedua sahabatnya masih berada didalam kelas. Mereka membereskan semua barang-barangnya dan memasukkannya kedalam tas mereka.

"Van Lo pulang sama Devanokan? " Tanya Stella meyakinkan.

"Emm iya mungkin." Jawab Stevani ragu.

"Yaudah gue sama Keisya pulang duluan ya" ucap Stella.

"Iya, kalian hati-hati ya" balas Stevani dengan tersenyum.

Setelah Stevani selesai mengemasi barang-barang nya dia langsung bergegas pulang. Saat mengelewati koridor, Stevani berpapasan dengan Aldi. (Masih ingat Aldikan)

"Hai Van" sapa Aldi.

"Eh hai Al"

"Lo sendirian, kok belum pulang"

"Eh iya ini juga mau pulang"

" Lo pulang sendiri? Mau gue anter"

"Eh nggak usah Al , gue em "

"Lo sendirian kan, gue anterin aja ya" paksa Aldi

"Nggak usah Al, gue udah sama-"
Sebelum Stevani menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba ada yang memotongnya.

"Dia sama gue" ucap seseorang dibelakang mereka dengan tatapan tidak bersahabat. Ya dia adalah Devano.

"Lo pulang sama Devano Van?" Tanya Aldi memastikan.

"I-iya Al, "

"Yaudah deh, lain kali aja ya. Gue duluan" ucap Aldi

"Iya"

Devano masih menatap tajam ke arah Stevani. Stevanipun hanya bisa menundukkan kepalanya.

Devano langusng menarik tangan Stevani menuju ke tempat parkir.
Devano memberikan helmnya kepada Stevani. Devano melajukan motirnya dengan kecepatan rata-rata. Devano sengaja tidak langsung pulang. Dia berhenti di salah satu taman dekat komplek rumah mereka. Mereka duduk diatas kursi taman yang sudah tersedia. Belum ada yang memulai percakapan diantara mereka.
Akhirnya Devano mulai buka suara

"Gue nggak suka" ucap Devani datar. Dan matanya masih menatap depan tanpa mengalihkan pandangannya ke Stevani

"M-maksud kamu apa Dev" tanya Stevani gugup.

"Gue nggak suka liat Lo sama Aldi kayak tadi Van" ucap Devano yang mulai mengalihkan pandangannya.

Stevani terkejut dengan penuturan Devano. 'apakah Devano crmburu' pikir Stevani dlama hati.

"Iya Van, gue cemburu"

Deg

Semburat merah dipipinya mulai muncul. Stevani masih tetap menundukkan kepalnya karena malu. Seolah-olah ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya.

Devano langsung mengambil alih tangan Stevani dan menggenggamnya.

"Gue nggak tau ini perasaan apa, yang penting gue nggak suka liat Lo sama cowok lain Van. " Lanjut Devano

"M-maaf Dev, " ucap Stevani dengan menundukkan kepalanya. Dan air mata pun sudah lolos dari matanya. Devano mengangkat dagu Stevani. Dan mengusap air matanya.

"Lain kali jangan diulangi lagi ya," ucap Devano lembut. Stevani langsung menganggukkan kepalanya.
Devano langsung mengecup kening Stevani lembut. Stevani terkejut setengah mati dengan apa yang dilakukan Devano.



------

Next part ya...

Jangan lupa klik bintang yang ada dibawah.
Oke

🌬️🌬️🌬️🌬️






My Husband Is DEVANO (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now