Astra

356 18 27
                                    

"Sekarang kau akan mati," Baltan mengeluarkan senjata yang besarnya 10x lipat dari senjata biasa, bentuknya mirip dengan pistol.
Tapi sinar itu tidak datang ke arah Leo, tapi di tahan oleh...................
"Astra!?" Leo mengerjapkan matanya.
"Ya ini aku Leo nii-san," orang yang menahan serangan itu adalah adiknya Astra.
Astra mengulurkan tangannya, membantu Leo berdiri.
"Beraninya kau!" Baltan mencoba menyerang mereka tapi dengan cepat dua saudara itu menghindar.
"Ayo kita gabungkan kekuatan," Leo dan Astra menyatukan kedua sinar mereka menjadi suatu serangan yang kuat dan di saat terakhir Baltan mengatakan sesuatu yang membuat mereka tercengang.
"Lihat saja, Magma Seijin akan datang menghancurkan bumi AAAAAHHHHHH!!!!!!!!!!!!" Baltan langsung meledak setelah mengatakannya.
"Apa dia baru saja bilang Magma Seijin?" Astra tidak percaya.
"Ya aku yakin dia pasti sudah ada di bumi," jawab Leo.
"Kita harus memberitahukan ini pada markas," kata Astra.
"Aku setuju," ujar Leo.
Leo memandangi Yumeko yang menatapnya dengan senyuman hangat.
"Huh? Siapa dia?" Tanya Astra.
"Dia Yumeko gadisku," jawaban Leo mendapat tatapan terkejut dari Astra.
"Apa!? Sejak kapan kau mulai memperhatikan orang lain dan menjalin kasih?" Astra terlalu terkejut.
"Kurasa Yumeko sudah merubah hidupku," kata Leo.
"Kalau gitu jagalah dia, pasti dia orang yang penting bagimu iya kan?" Astra tersenyum.
"Kau tahu? Entah bagaimana hatiku merasa sedih, marah, dan sakit melihat Yumeko dalam bahaya?" Leo mulai curhat.
"Itulah yang dinamakan cinta," jawab Astra.
"Cinta?" Leo mengulangi.
"Ya kau tidak tahu apa-apa tentang cinta? Cari tahu, aku yakin kau akan tahu jawabannya," ujar Astra.
Leo terus menatap Yumeko sembari memikirkan apa yang dikatakan Astra, jika benar dia mencintai Yumeko maka dia harus menjaga dan melindunginya.
"Yah aku harus kembali ke markas besar," Astra menepuk pundak Leo.
"Baiklah hati-hati," setelah Leo mengatakannya Astra terbang ke negeri cahaya kemudian Leo pergi ke angkasa.
.
.
.
Yumeko menatap 2 ultraman yang kini ada dihadapannya, dia tidak tahu jika ada ultraman lainnya selain Leo. Dia merasa tidak asing akan tatapan Leo, mengingatkannya pada Raito.
"Dia sangat mirip dengan Raito, kira-kira dimana dia?" Yumeko masih terus menatap Raito hingga dia terbang ke angkasa.
"Apa kamu mencariku?" Raito memeluknya dari belakang.
"Kau darimana?" Yumeko membalas pelukan Raito.
"Nanti kamu tahu," bisik Raito.
"Kau ini misterius sekali," Yumeko menggerutu.
"Ckckckck kamu kalau marah tambah imut," Raito menggoda Yumeko dan ujungnya Yumeko cemberut.
"Sudah jangan cemberut," Raito mencium sudut bibir Yumeko.
"Ayo kita pulang sayangku," Raito menggendong Yumeko pulang kerumah.






Makin seru gak? Author harap kalian suka. Maaf ya kalau misalnya jarang banget up karena berkaitan dengan author yang udah kelas 3 SMK jadi fokus pada ujian.
Ikuti kelanjutannya😁😁😁😁

RIGHT HERE WAITING FOR YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang