dua

77 3 4
                                    

"Ehh kalian udah di jemput yah" ucap zara dengan cemberut karna dia belum di jemput

"udah dong"jawab tantiadan Gresa bersamaan karna memang dia sudah ditunggu oleh orang tua nya

"yaudah gue balik duluan yah babay"ucap gresa karna sudah di panggil oleh mamanya

"gue juga yah"susul tantia

"iya hati hati"ucap kia dan zara

Mereka pun pulang dengan orang tua nya masing masing sedangkan zara dan kia masih stay di tempat;

"zar kia mau pulang tapi nggak tau pulang nya naik apa hehehehe"ucap kia pada zara

"dih yaudah lu sama gue aja yah, sekalian gitu kan rumah gue ngelewatin rumah lu"

"hmm yaudah deh"

"tapi kok gak nyampek nyampek yah mama"

"bentar gue mo nelpon mama dulu"

"oke"

Zara pun menelpon mama nya

"haduhh ki gimana yah,mama gue gak bisa jemput njirr" ucap zara yang merasa nggk enak

"hmm gimana yah naik angkot aja gimana"Tanya kia dan di jawab anggukan oleh zara

Namun tiba tiba ada sebuah mobil yang berhenti di depan mereka berdua

"mau pulang bareng nggak?"ucap laki laki itu

"uwuu beneran nih?"ucap kia sambil jingkrak jingkrak

"ihhh gak usah dan gak perlu"ucap zara acuh

"dih kalo lu gak mau yaudah biar gue sama kia doing"ucap laki laki itu dengan datar

"ihh lu tuh yah masa kia ninggalin zara sendiri sih rang, gak akan"ucap kia

"ya kan situnya gak mau napa gue maksa, udaah lu masuk aja napa gak usah banyak bacod"ucap ranggala karna udah bosan

"tapi sama zara!!!" ucap kia sambil ngerengekkk

"iya rang iya" balas kia

"zar ayoalah zarr" paksa kia, dan zara hanya pasrah dan menuruti permintaan kia

Kia dan zara pun menaiki mobil ranggala dengan posisi seperti ranggalan itu adalah sopir mereka, ranggala meminta salah satu untuk duduk di depan tapi tidak ada yang mau dengan terpaksa ranggalan menjalankan mobil nya.

Sesampai di rumah nya kia

"ranggala makasih ya, ntar anterin zara sampai selamat loh jan sampai ada yang lecet naik nya mobil juga jangan ngebut ngebut oke" cerocos kia dan hanya di balas dengan tatapan yang datar, ranggala pun memilih untuk langsung pergi.

Di mobil terasa hening tidak ada yang mengawali pembicaraan beda dengan tadi karena tadi kia yang membuat Susana tidak canggung tetapi sekarang yang tercipta adalah suasana canggung karna kia sudah turun di rumahnya

"rumah lu mana zar"ucap ranggala mengawali pembicaraan membuat suasana menjadi lebih baik

"hmm itu ntar ada pertigaan belok kiri aja" jawab zara dengan nada canggung

"oke"jawab ranggala dan membuat suasana menjadi hening kembali

"ehh turun di sini aja deh kek nya jan di depan rumah"ucap zara

"napa emang?"Tanya ranggala

"udah pokok nya turun sini"

"dih iya iya"

Dan mobil pun berhenti

"yaudah gue cabut dulu"

"yaudah"

KIARENWhere stories live. Discover now