chapter 3

3.7K 259 19
                                    

Murid pembawa dus itu akhirnya tidak bisa menjaga keseimbangan dan sialnya tepat.
Dihadapan hendery, dia terjatuh. Menabrakkan dirinya berserta dus itu pada hendery.

Mereka terjatuh,  jaemin itu menindih hendery dan tak sengaja mencium pipi hendery.

Semuanya terkejut, semuanya. Termasuk renjun. Mark dan lucas. Ya, semua yang ada disana untuk melihat mereka terjatuh.

"Apa-apan itu?" tanya seorang murid kacamata yang sedang merekam kejadian itu dengan ponsel. Itu dia bernama park jiusng yang pria kacamata sahabatnya renjun.

"Apa yang terjadi?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa yang terjadi?"

"Astaga"

"Apa yang terjadi?"

Gumaman-gumanan setengah berteriak murid-murid terdengar setelah mereka tersadar dari keterkejutannya.

"Hei! Bangunlah!" teriak salah satu diantara mereka. Membuat jaemin tadi bergegas menarik dari hendery.

"Maafkan aku" jaemin ingin berdiri tapi sial kakinya terpleset salah satu bunga yang tercecer membuat dia menindih tubuh hendery sekali lagi.

Itu membuat murid yang kerumunan gerah dan geram.

"Aishhh" semua hampir memberikan reaksi muak yang sama.

"Astaga, maafkan aku." kata jaemin mengelap baju hendery yang kotor dengan tangannya.

Hendery melihat kearah renjun yang masih tertegun melihat kejadian itu. Dan segera menyadari situasinya.

"Singkirkan tanganmu!" perintah hendery.

"Maafkan aku" katanya dengan terus mencoba membersihkan baju hendery kotor dengan tangannya.

Hendery segera hampir tangan itu dengan kasar.

"Kau merusak pelengkapan seni. Seragamku-" katanya sambil merapikan seragamnya yang sudah kotor. Murid itu menatapnya dengan ketakutan dalam.

Hendery mengelap pipinya.

"-dan wajahku. Apa kau sudah gila?" tanya hendery mengintimidasi.

Murid-murid lain melihat ikut kesal karena kejadian kemaluankan itu menimpa hendery.

Murid terpopuler idola seluruh warga sekolah ini. Sedangkan yang ditanya hanya merunduk ketakutan.

"Hendery!" wajah renjun tidak seceria biasanya, dia terlihat kesal.

Renjun berjalan mendekat kearah hendery. Dan menatapnya serius.

"Cukup" katanya. Lalu berjongkok melihat kondisi jaemin.

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya, dibalas dengan anggukan pelan.

Renjun berpikir sejenak. Dia merasa tidak bisa membiarkan hendery begitu saja. Dia berdiri dihadapan hendery.

Extraordinary You (Noren)Where stories live. Discover now