Kampung halaman

71.9K 742 4
                                    

Sonia gugup bukan main ketika tiba di halaman rumah Karang. Rumah yang tidak terlalu besar tapi tertata rapih. Karang menggenggam erat lengan kekasihnya itu, membuat nerveousnya sedikit berkurang. Rumahnya terlihat kosong.

"Mas cari siapa?" Ujar seorang laki-laki yang kebetulan lewat.

Karang menoleh dan tersenyum. "Mas paimun lihat ibu nggak?"

Laki-laki itu terkejut, sempat pangling tapi dia langsung mengenali Karang. "Ealaaah aku kira tamu dari mana...." Laki-laki bernam Paimun itu melirik Sonia sekilas lalu beralih ke karang. "Ibumu pergi kepuskesmas, sebentar lagi mungkin balik."

"Owh gitu, baik mas... "

"Ini calon istrimu?"

Sonia tersenyum.

"Iya mas, doakan lancar yaa..."

Paimun melirik mobil mewah yang terparkir dihalaman depan. "Mobile apik.... larang iki pasti." Puji Paimun.

"Ah mas bisa aja..." Karang menahan senyumnya.

"Aku permisi yaaa mau ke ladang dulu." Paimun berlalu.

Selang beberapa menit sebuah becak berhenti dihalaman depan rumah Karang. Ibunya turun dari becak tapi tidak seorang diri.

"Ibukkkkk..." karang langsung menghambur memeluk ibunya. Mencium lengannya.

"Katanya sebulan, ko sudah pulang?"

"Sengaja ambil libur beberpaa hari, kangen bu..." karang beralih kearah Perempuan yang mengantar ibunya lalu tersenyum.

Ibu karang tersenyum.

"Sayang.... sini." Dia memanggil Sonia. "Ini ibuku."

Sonia mencium lengan calon mertuanya.

Ibunya menyambut hangat meski ada perasaan sedikit kikuk.

"Dan ini Kania.... Babe..."

Sonia mengulurkan tangan, tersenyum kearah perempuan bernama Kania. Diapun sama.

"Mas, ibu kelelahan jadi harus banyak istirahat." Ujar Kania lembut.

Sonia mendelik, mendengar kania mengucapkan kata Mas membuat hatinya kesal.

Karang mengantar ibunya masuk kekamar, Sonia terus membuntutinya. Sementar Kania berjalan dibelakang mereka, hatinya tercekat sangat perih.

💕

"Obatnya diminum dlu bu." Karang membantu ibunya tidur dikamar.

"Sudah tadi, sebelum kerumah kami makan dulu diwarung lalu minum obat."

Karang terus memegangi lengan ibunya.

"Nak, selama kamu ndak ada Kania membantu ibu disini...."

Sonia mengigit bibirnya menahan perih. Dia tahu ini akan terjadi.

"Bu, Kania sudah akan menikah dengan orang lain... dan karang sudah mempunyai pilihan lain." Karang tersenyum kearah Sonia sekilas lalu kembali menatap ibuknya.

"Ibu faham sayang, siapapun pilihanmu ibuk akan turut bahagia...." kali ini ibunya tersenyum kearah Sonia. "Tapi sebelum kamu memulai dengan Sonia, tidak ada salahnya kamu menyelesaikan dulu hubunganmu dengan Kania agar dia tidak berharap dan terluka lebih jauh."

Sonia membelai lembut pipi Karang. "Bicaralah dengan Kania, aku akan menemani ibumu disini."

Karang mengangguk, bangkit dan beranjak dari kamar.

"Nak sonia terima kasih sudah membuat Karang semangat lagi..."

"Sama-sama buk."

💕

My fantasi ManHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin