4

8K 702 92
                                    

Mata Taehyung bergerak perlahan dibalik kelopak matanya yang tertutup, lamat-lamat mata itu pun terbuka, benik hitam bergerak tak teratur namun hanya bayangan yang dapat ia tangkap.

“Tae.. bisa dengar suaraku? Jika iya, coba gerakkan tanganmu,” Taehyung berusaha menggerakkan jarinya, namun rasanya begitu berat.

Nice.. tunggu sebentar ya, tadi aku sudah memanggil dokter.”

Tak lama terdengar suara derap kaki mendekat, Taehyung merasa cahaya menerpa netranya. Benda dingin merambat di kulitnya dan sentuhan lembut pada beberapa titik tubuhnya.

“Bagus. Dia hanya memerlukan pemulihan sedikit lagi dan sudah dapat pindah ke ruang perawatan. Ngomong-ngomong untuk apa dirimu masih ada disini?” tanya suara asing.

“Bukan urusanmu!” jawab suara familier ketus.

Taehyung merasa kantuk menguasainya dan dia pun menyerah dengan cepat.
 
  
.
  
  
Taehyung kembali membuka mata, pandangannya perlahan memindai langit-langit yang asing. Dirinya memaksakan melihat kesekitar dan begitu terkejut melihat sosok yang sedang duduk di sofa tak jauh dari dirinya.

“Jung.. kook?” ucapnya lirih namun dapat terdengar oleh pemilik nama. Jungkook berjalan mendekati ranjang Taehyung, wajahnya menyinggungkan senyuman.

“Kamu terkapar begitu lama, aku sampai meragukan apa benar dirimu V yang tersohor itu?” Jungkook tertawa kecil diakhir ucapannya.

Taehyung memandang Jungkook dengan bingung, terlalu banyak pertanyaan yang ingin dia ajukan namun dia tak tahu harus memulai darimana.

“Jangan paksakan dirimu dulu, istirahatlah. Kamu butuh apa?”

“A-ir..” ujar Taehyung lirih maka Jungkook segera menyiapkan segelas air hangat untuk Taehyung dan membantunya duduk dengan menaikkan bed-nya.

Taehyung menyesap air itu dengan perlahan dan mengucapkan terima kasih. Jungkook mengembalikan air minum dan mengetikkan sesuatu pada ponselnya sebelum dengan seenaknya duduk disisi ranjang Taehyung. Jemari Taehyung menarik ujung lengan kemeja Jungkook yang berada didekatnya, membuat si pemilik kembali melihat ke arahnya.

“Aku sudah mengabari Namjoon-ssi kamu sudah tersadar.”

“Namjoon Hyung ada disini? Aku ada dimana sebenarnya?”

Hmm.. tunggu sebentar ya. Namjoon-ssi sudah menuju kesini. Nanti dia saja yang menjelaskan semuanya supaya kamu lebih mudah menerimanya dan tidak langsung salah paham dengan diriku,” Taehyung menatap heran kearah Jungkook. Sedari dia bangun dan menemukan Jungkook diruangan yang sama pun dia sudah menaruh curiga besar kepada sosok ini.
 
  
Tak lama sosok tinggi besar memasuki ruangan dan segera memeluk tubuh Taehyung yang masih berbaring lemah, Jungkook perlahan menyingkir dan meninggalkan reuni kedua Kim.

“Tae, kita sudah tamat,” Namjoon pembuka percakapan dengan memberi gesture tanda petik dengan dua jari saat mengucapkan kata ‘tamat’.

Well, ya kita masih hidup namun diri kita sebagai R dan V sudah tidak dapat diteruskan. Jungkook memanfaatkan kita Tae, persis seperti dugaanmu. Jika kamu masih terlalu pusing untuk menyerap semua berita, nanti saja kita lanjutkan.”

“Gapapa Hyung, sekarang saja supaya aku tidak bertanya-tanya.”

“Jungkook agen ganda, di Black Throne dia memiliki tanggung jawab menjaga barang yang kita ambil sekaligus memiliki tugas dari 1004 untuk mengambil barang tersebut.”

“1004 Hyung?” tanya Taehyung menginterupsi.

“Ya.. dan disinilah kita berada. Kita ‘diculik’ oleh 1004 Tae,” lagi-lagi Namjoon membuat tanda petik pada perkataannya. Dahi Taehyung menyerengit pada penuturan Namjoon, rasanya terlalu mudah situasi yang dijabarkan.

Code Name : VWhere stories live. Discover now