Chapter 10

140 34 4
                                    


'aku menyukaimu' seperti sekarung beras yang dilemparkan lalu menimpa dadaku. Aku tak bisa bernafas

'haha tentu saja kau menyukaiku, kita kan saudara' aku mencoba tertawa dengan paksa

'bukan sebagai saudara' dia perlahan menatapku kembali

'bagiku kau adalah seorang yeoja, jiyeon-ah. Aku mencintaimu, sebagai seseorang yang akan kunikahi' mataku membelalak. Pengakuan macam apa ini

'kau mungkin jijik padaku tapi perasaanku tulus' seperti sesuatu menutup telingaku, berdenging hingga aku tak bisa mendengar apapun

'berikan benda terkutuk itu' kataku tanpa memandangnya

'berikaaaaan' kami terlibat saling tarik menarik. Tidak ada yang mau mengalah. Mengerahkan semua tenaga untuk merebut keinginan yang berbeda.

'plak' pipi kananku terbakar, panas sekali. Satu pukulan mendarat mantap di pipiku

'mian, aku tidak...' tanganku mendorong tubuh ringkih hyojoon hingga dia terjatuh ke lantai. Kakiku membawaku berlari, menjauh dari kenyataan menjijikkan yang harus kuterima.

'braaaak' aku terjatuh ke tanah setelah menabrak seseorang di depanku. Seperti orang bodoh aku menangis sejadinya dengan kondisi seperti itu. Entah apa yang akan dipikirkan orang itu aku sudah tidak peduli lagi

'jiyeon-ah' sentuhan lembut dibahuku membuatku menoleh, dengan mata tertutup air aku melihat wajah myungsoo

'gwencanha?' tanyanya dengan nada khawatir. Dia menarikku ke dalam pelukannya, mengelus punggungku lembut membuatku malah semakin menjadi dan membuat bajunya basah.

******

'jadiiii ada apa?' tanya myungsoo akhirnya. Kami duduk di bawah pohon dekat danau, tempat terakhir kali kami bicara

'haaaaah' aku menghela nafas

'kalau tidak mau cerita juga tidak...'

'hyojoon mencintaiku' potongku membuatnya dengan cepat menoleh padaku

'dia bilang dia mencintaiku sebagai seorang yeoja, seseorang yang ingin dia nikahi' aku menunduk, memandangi ujung sandal hitamku

'maldo andwe' aku terkekeh mendengar itu

'yaaah aku juga tidak mengira bahwa dia akan sampai seperti itu' aku menautkan jariku

'dia memang aneh, tapi aku tak pernah mengira bahwa akan seaneh ini' aku kembali terkekeh, aku tertawa tapi rasanya pedih sekali

'aku...tak tau harus berkata apa' katanya ikut memandangi ujung sepatunya

'kau tau...dia selama ini menyembunyikan gaun yang selalu kucari sejak dulu' kim myungsoo sekali lagi menoleh padaku dengan kaget

'aku benar-benar tak tau harus senang karena sudah menemukannya atau harus sedih karena menemukannya dengan kejadian tak terduga seperti ini' miris sekali

'gaja' dia tiba-tiba berdiri

'kita kembali ke rumahmu' aku mengernyit, menatapnya bingung dalam posisi dudukku

'kita harus membakar gaun itu bukan?' katanya dengan tersenyum, tangannya sudah sejak tadi terulur padaku

'aiiissh terlalu lama' dia menarik tanganku memaksaku berdiri lalu mulai menyeretku mengikutinya

'andwe' aku berhenti melangkah membuatnya ikut berhenti

'kau tidak perlu ikut terlibat' dia mengendurkan pegangannya padaku

The CurseWhere stories live. Discover now