Chapter 8: Jangan Tinggalkan Aku

2.1K 296 5
                                    


Warn! Rate M!

Seketika itu juga pada saat Gu Ting Yu berteriak kepadanya, dia menyemburkan cairan hangat ke dalam tubuh pria di bawahnya. Anjing putih raksasa itu menungganginya dengan waktu yang lebih lama dari manusia pada umumnya. Setiap detik berlalu, Gu Ting Yu dapat merasakan perasaan penuh di dalamnya hingga meluap keluar.

Perlahan Bai Zhi Ao menjadi tenang, dia memperhatikan perut Gu Ting Yu yang sedikit mencuat dan keanehan pada Gu Ting Yu.

Pada saat itu, mata Gu Ting Yu seperti tidak sadar dan pupilnya melebar. Badannya tidak bisa berhenti bergetar dengan nafas memburu yang terlihat tidak wajar.

"Hei Dashu!" Bai Zhi Ao dengan cepat menarik dirinya keluar dan mengamati kondisi Gu Ting Yu.

Lubangnya kini terbebas, cairan yang dihasilkan Bai Zhi Ao dalam jumlah banyak mengalir keluar. Bagian bawah tubuhnya yang terpenuhi oleh cairan binatang buas itu kini mengalir keluar, membasahi rumput di bawah Gu Ting Yu.

Pria itu memeluk perutnya saat dia muntah. Ketegangan yang ada pada tubuhnya ditambah perasaan ketakutan yang berlebihan mengurangi kesadarannya.

Bai Zhi Ao terkejut dengan teriakan ketakutan dari Gu Ting Yu dan mengembalikan wujudnya dalam bentuk manusia.

"Dashu?! Sadarlah, ini aku! Maafkan aku, aku kehilangan kendaliku tadi malam..."

"I..itu kamu?" Gu Ting Yu bertanya ketika kesadarannya kembali. Dia menatap dengan tatapan tidak percaya pada pria di depannya itu.

Setelah apa yang terjadi tadi malam, Bai Zhi Ao mengira Gu Ting Yu sudah menerimanya. Dia mengerti bahwa hubungan badan hanya bisa dilakukan antara orang yang saling mencintai. Dia dengan lembut memeluk Gu Ting Yu dengan kedua lengannya, matanya memerah ketika ia dengan malu mengungkapkan perasaannya, "Hei... Aku menyukaimu."

Bagaimanapun, sebagai jawabannya, reaksi Gu Ting Yu menjadi berbeda ketika dia menarik dirinya dari Bai Zhi Ao.

"Enyahlah."

Sekejap hati Bai Zhi Ao membeku lalu menatap Gu Ting Yu dengan tatapan kosong.

"Dashu?"

"Pergi!! Jangan pernah membiarkanku melihatmu lagi!"

"Kenapa? Apa karena tadi malam? Aku bisa menjelaskannya, tadi malam kamu...."

"Diam! Kamu...." Gu Ting Yu berbalik membelakangi Bai Zhi Ao dengan ekspresi jijik. Dia terus saja mengingat kembali ingatan ketika ia ditekan di bawah kendali binatang buas, kelembaban di anatara pipi pantatnya mengingatkannya tentang apa yang sudah ia lakukan bersamanya. Ketakutan dan perasaan jijik ini terlalu mengerikan untuk dapat ia terima.

"Aku hanyalah seekor anjing di matamu... aku tidak pantas untuk menyukaimu... aku tidak pantas..." Bai Zhi Ao mengalihkan tatapannya mengindari tatapan penuh kebencian dari Gu Ting Yu. Air mata jatuh dengan bebas ketika ia menutup matanya, bergumam pada dirinya sendiri, "..... kenapa aku hanyalah seekor anjing... Aku tidak menginginkannya..."

..... Hei Dashu, jangan pergi...

[Jangan tinggalkan aku.]

Bai Zhi Ao lahir di lingkungan keluarga pemburu.

Anjing kecil itu lahir dengan bulu seputih salju yang sangat disukai keluarga pemburu itu.

Tuannya harus pergi meninggalkan rumah untuk berburu sehingga Bai Zhi Ao menghabiskan waktu untuk bermain di pekarangan yang penuh pohon locust. Pada saat matahari tenggelam, dia kemudian berlari ke kaki gunung untuk menunggu tuannya kembali.

Ketika ia mendapati tuannya pada pengelihatannya, Bai Zhi Ao dengan bersemangat akan berlari disekitarnya untuk menyambut kedatangannya.

Waktu berlalu, bunga pada pohon locust mulai bersemi di pekarangan. Tahun telah berganti dalam sekejab.

Beberapa tahun kemudian, keluarga pemburu itu mengambil anjing lain yang lebih pandai dari Bai Zhi Ao, lebih andal dalam berburu. Perlahan, kehadiran Bai Zhi Ao tidak diperhatikan.

Bai Zhi Ao tidak tahu apa kesalahannya. Dia dengan putus asa mencoba mencari tahu, dia ingin mengetahui apa arti kehadirannya di mata tuannya. Lalu, pada saat perburuan, Bai Zhi Ao ditinggalkan di antara pepohonan.

Bai Zhi Ao berdiri di tempat yang sama selama tiga hari tiga malam. Dia tidak berhenti meyakinkan dirinya sendiri bawa tuannya pasti akan kembali untuknya....

Aku membutuhkannya.....

Akhirnya, Bai Zhi Ao tidak pernah bertemu dengan tuannya lagi. Sebagai gantinya, ia mendapatkan titik balik dari kehidupannya- Sumber Kejahatan.

Bai Zhi Ao masih dapat mengingat pertanyaan samar itu, "Maukah kamu menjadi anjing pelindungku?"

Dia diterima.

Setidaknnya untuk saat ini... dia diinginkan kembali.

Sumber Kejahatan menghadiahkannya beberapa kekuatan dimana memperbolehkannya berubah wujud sebagai manusia. Bai Zhi Ao menanam pohon locust di setiap sudut labirin untuk mengingatkannya pada pekarangan rumah milik pemburu itu.

Bai Zhi Ao menghabiskan puluhan demi puluhan tahun mengelilingi hutan locust yang ia ciptakan... alasan mengapa tidak pernah ada yang bisa meninggalkan labirin ini adalah karena tidak ada jalan keluarnya.

Bahkan ia sendiri tidak mengetahuinya... kenyataannya, tempat ini adalah cerminan dari.... hatinya.

Setiap pohon locust itu bersemi, Bai Zhi Ao akan menunggu di pintu masuk dari labirin... berharap ada aroma tidak asing yang datang...

Berharap seseorang mungkin saja akan menjemputnya.

"Tolong jangan melangkah lebih jauh ya? Aku akan menjadi kuat, sepuluh kali lebih kuat dari sekarang... lalu ketika aku bisa menghancurkan mantra penghalang, aku akan mengembalikanmu ke duniamu, bagaimana?"

"Kamu adalah binatang buas yang menjaga labirin ini, kan?"

"Dashu..."

"Jadi kamu mempermainkanku selama ini? Dimana pintu keluar labirin ini?"

".... Dashu, tolonglah. Jangan pergi ke tempat selanjutnya, kamu akan mati..." Bai Zhi Ao memohon dengan sepenuh hati, "percayalah padaku, binatang buas di istana selanjutnya adalah-"

"Bai Zhi Ao, aku tidak tinggal bersamamu meskipun aku akan mati."

(Maksudnya disini, Gu Ting Yu tetap ingin mencoba ke istana selanjutnya walaupun pada akhirnya ia mati.)

Dengan pernyataan itu Gu Ting Yu dapat merasakan bahwa Bai Zhi Ao terdiam di belakangnya.

---


[END BL 21+] The Palaces of the Twelve Sacred BeastsWhere stories live. Discover now