My Secretary (4)

510 49 11
                                    

Akhir pekan telah tiba, tetapi Wei Wuxian harus lembur karena pergi memantau pembangunan mall di Yunmeng bersama atasannya. Padahal rencananya dia ingin berlama-lama di kasur karena sebelumnya dia juga ikut ke kota Caiyi bersama Sang CEO. Sepertinya hidupnya sudah penuh terisi oleh Lan Wangji! Entah sebagai atasan, atau pun sebagai teman. Dan di sinilah mereka sekarang, di pinggir lahan luas yang rencananya akan dibangun pusat perbelanjaan. Didampingi kepala kontraktor yang menjelaskan keadaan di lapangan dan kepala arsitek yang memberikan rincian bentuk bangunan yang direncanakan. Setelah urusan pekerjaan selesai, Lan Wangji bersama Wei Wuxian pergi beristirahat sambil makan siang di restoran yang letaknya tidak jauh dari lokasi pembangunan. Dari sana, mereka masih bisa melihat lahan luas yang akan segera terisi oleh bangunan baru.

"Di sebelah sini dulunya merupakan pemukiman warga. Tetapi setelah perusahaan kita membeli setiap rumah yang ada di sini, mereka pindah ke wilayah lain." Lan Wangji kepada Wei Wuxian.

"Aku tahu." Jawab Wei Wuxian singkat.

"Kau tahu?" Lan Wangji bingung.

"Dulu sekali.. aku juga tinggal di sini." Wei Wuxian bernostalgia.

"Benarkah?" Lan Wangji mulai mengerti.

"Ya. Aku punya banyak kenangan di sini. Tapi tidak banyak yang aku ingat. Haha.." Jawabnya hambar.

"Umur berapa kau pindah dari sini?" Lan Wangji melanjutkan pertanyaan.

"Hmm... sepertinya umur lima atau enam tahun."

"Oh.."

"Haha.. Kira-kira dia dimana ya sekarang.."

"Siapa?"

"Gege itu.."

"Calon suamimu?"

Mendengar hal itu, wajah Wei Wuxian memerah. Seketika dia menoleh ke arah Lan Wangji.

"Bukan! Itu kan hanya kata-kata anak kecil!"

"Oh.. benarkah?"

"Serius!"

"Kau tidak boleh begitu, kau harus menepati janjimu! Dia pasti sedih kalau kau tidak mau.." Lan Wangji terkekeh.

"Lan Zhan!"

"Wei Ying.."

Tiba-tiba terdengar suara panggilan dari ujung ruangan.

"Wei Wuxian!"

Mendengar namanya dipanggil, Wei Wuxian segera menoleh.

"A-Cheng!!" Pekik Wei Ying begitu melihat siapa yang memanggilnya.

Dia segera berdiri dan berlari kecil ke arah pemuda itu. Begitu dia mendekat, pemuda yang memanggilnya malah memiting lehernya.

"Kemari kau gadis barbar! Datang ke Yunmeng tanpa mengabariku! Kau cari mati, hah?!" Ucap pemuda itu masih memiting lehernya.

"Ack! A-Cheng! Aku kemari bukan untuk jalan-jalan! Aku di sini karena pekerjaan, kalau aku sempat aku ingin mengunjungi kalian, tapi aku sedang bersama bosku sekarang! Cepat lepas!" Jelas Wei Wuxian.

Mendengar hal itu, yang dipanggil A-Cheng segera melepas pitingannya.

"Ya sudah, kali ini ku maafkan. Peluk!" Ucap 'A-Cheng' merentangkan tangannya meminta pelukan yang segera diberikan oleh Wei Wuxian.

Melihat kedekatan mereka, aura hitam menguar dari Lan Wangji. Setelah mengobrol sedikit, Wei Wuxian kembali ke tempat duduknya bersama 'A-Cheng' yang mengikutinya.

"Lan Zhan, perkenalkan dia sepupuku Jiang Wanyin. Aku memanggilnya A-Cheng. Dan A-Cheng, ini bosku Lan Wangji. Di luar urusan pekerjaan, dia adalah temanku, Lan Zhan." Wei Wuxian memperkenalkan mereka berdua.

Mo Dao Zu Shi FanfictionWhere stories live. Discover now