2.Pelindung

138K 7.7K 426
                                    

Ini adalah panggilan hatimu

Pejamkan matamu dan kamu kan temukan

Jalan keluar dari kegelapan


Di sinilah Aku

Akankah kamu kirimkan malaikat padaku?

Gianira berjalan sendirian dilorong sekolah yang sudah ramai di isi siswa siswi, tiap langkahnya ia merasa seperti di mata-matai. Pembicaraan sekitar kanan kirinya terdengar menyebalkan karena bahan pembicaraan itu ialah dirinya sendiri.

Gianira sadar bahkan sangat sadar beritanya menjadi pacar seseorang tidak dikenalnya tadi malam berhasil jadi gossip nomor 1 entah diInstagram SMA Andromeda, WhatsApp senior atau teman setingkatnya, juga di line.

Dirinya menduga kalau lelaki tadi malam adalah orang terkenal, ada baiknya nanti ia bertanya kepada sahabatnya. Lucifer, hanya nama yang ia tahu, itupun dari Laura ketika memberi pengumuman pemberian kue ketiga.

Gianira kesal kepada Lucifer dengan seenaknya mengklaim dirinya sebagai pacar kemudian mengatakan dia ialah milik Lucifer. Gianira tidak suka.

"Dia penyebab hidupku mulai enggak tenang" Gianira menggerutu, kelasnya masih jauh.

"Putus!. Ya itu ide bagus, aku harus putus sama Lucifer"

Banyak lagi gerutuan juga umpatan ditujukannya kepada Lucifer. Gianira tidak tahu seseorang yang telah diumpatinya kini tengah berjalan tepat di belakang tubuhnya diikuti keempat sahabatnya.

Sahabat Lucifer bertugas menatap tajam siswi perempuan disekitar agar tidak memekik hingga menyebabkan Gianira menoleh kebelakang.

Tangan dimasukkan kedalam saku celana merupakan ciri khas Lucifer ketika berjalan, ekspresinya datar.

Mendengarkan dengan sabar umpatan seseorang berharga pada hidup dan hatinya, bibir Lucifer tersenyum tipis kala mendengar gerutuan Gianira.

Andai gadis ini bukan penerang hati selain ibunya, maka bisa ia pastikan pulang sekolah nanti gadis didepannya sudah berakhir di tempat eksekusi Demon Geng.

Grep...

Tangan kekarnya memeluk erat pinggang mungil ramping Gianira. Gianira terkejut.

"Teruskan saja umpatan untukku sayang, dan akan kubungkam bibir mungilmu menggunakan bibirku" bisik Lucifer ditelinga kanan Gianira.

"Lepas, hei lepaskan" Gianira berontak namun Lucifer semakin mengeratkan pelukannya gemas terhadap gadis pendek ini.

"Diam sayang..." semua tidak ingin ketinggalan momen romantis itu dengan merekam serta memfotonya.


Sahabat Lucifer undur diri, bukan apa-apa tetapi mereka merasa sungkan juga tidak ingin iri melihat adegan itu.

Secara bersamaan mereka bersyukur bahwa Lucifer telah menambatkan hati. Lucifer menjadi sedikit lebih kalem dari yang biasanya mereka perhatikan setiap hari, tidak ada bentakan nyaring kala gadis bernama Gianira itu mengumpati Leader sekaligus sahabat mereka.

Berbeda cerita jika yang mengumpati Lucifer adalah musuh ataupun sahabatnya sendiri. Pembalasan dendam akan cepat Lucifer laksanakan dengan cara melemparkan kaleng minuman atau menonjok perut setelah umpatan berlangsung.

"Kamu siapa sih?, Aku saja enggak kenal Kamu, yang sudah seenaknya mengkleim orang lain sebagai pacarnya" bukannya marah. Lucifer malah tersenyum kecil menatap pacarnya yang ternyata ekspresif. Ekspresi marah Gianira justru tampak lucu dan imut.

LUCIFER. The Leader Of Demon Geng (TAMAT + DITERBITKAN).Où les histoires vivent. Découvrez maintenant