FLASHBACK | WHO ARE YOU?

8 0 0
                                    

Semilir angin malam membawa hawa dingin yang kentara. Jalanan gelap gulita tanpa pencahayaan itu menjadi saksi bisu kesakitan yang di alami seorang anak kecil tak berdosa.

BUGH!

"Akh!"

"Dasar lemah! Kau memang tidak berguna anak bodoh!"

BUGH!

BUGH!

Pukulan telak kembali menghantam tubuh mungil nya, ia tak mampu melawan, tak mampu bahkan untuk sekedar berteriak meminta pertolongan. Ia pasrah jika ia mati malam ini, dunia begitu membenci dirinya.

"Bangunlah lawan aku!"

Dengan susah payah anak itu berdiri, namun lagi dan lagi harus jatuh karena orang-orang di depannya saat ini. Entah sampai kapan orang-orang itu berhenti menindasnya seperti ini.

BUGH!

BUGH!

Kepalanya terasa begitu pusing, matanya terasa begitu berat. Ia begitu lemah dan tak berdaya, banyak luka lebam di seluruh tubuhnya. Tak hanya itu ia juga kehilangan banyak darah karena orang-orang itu juga menggores tubuh nya dengan pisau.

"Ayah.. Ibu... Aku akan bersama kalian sebentar lagi," anak itu berkata lirih, ia pasrah. Sekarang ia benar-benar berada di ambang kematian.

Namun tiba-tiba ia mendengar suara langkah kaki mendekati mereka, ia bisa merasakan aura kelam di sekelilingnya saat ini, tak terkecuali orang-orang yang sedang menindasnya saat ini.

"BERHENTI!!"
Suara itu terdengar begitu lantang, dan penuh penekanan.

"Hei bocah , jangan sok jadi pahlawan di sini!"
Tawa orang-orang itu menggelegar, membuat anak laki-laki yang berdiri di hadapan mereka menyeringai.

"Kau tidak tahu siapa aku, tertawalah selagi kalian bisa," Anak itu tampak memberikan kode dengan matanya.

"5 detik dari sekarang." kata anak itu dengan seringaian misterius nya.

1...

2...

3...

4...

5...

DOR! DOR!

Suara tembakan mengisi keheningan malam, lima orang itu langsung ambruk ke tanah. Seketika tempat itu di penuhi genangan darah.

Anak kecil yang ditindas itu menggigil ketakutan, terlebih orang itu berjalan mendekati diri nya. Jantung nya terpacu cepat, sebelum kegelapan melandanya ia mendengar suara orang itu.

"Jangan takut aku adalah teman mu."

***

Waktu berlalu dengan cepat, seorang pria berpakaian serba hitam duduk di samping seorang anak laki-laki yang duduk di lorong rumah sakit.

"Jangan khawatir dia anak yang tangguh sama seperti mu."

"Maksud mu Ayah?" anak laki-laki itu menatap lekat ke arah Pria yang ia sebut ayah itu.

"Suatu saat kalian akan menjadi orang hebat, menggantikan ku memimpin dunia gelap ini."

"Tentu Ayah, kami akan jadi kebanggaan mu."

"Rivaldo Ardinata, aku percaya pada mu."

Pria itu langsung pergi dari sana, di ikuti beberapa bawahan nya yang selalu berjaga di manapun. Percayalah kehidupan mereka selalu di kelilingi orang-orang yang ingin membunuh mereka.

Rivaldo menghela nafasnya, menggenggam erat kedua tangannya.
"Suatu saat nanti mereka akan membayar semuanya dengan harga yang pantas," batin Rivaldo.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 15, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'M A LOSERWhere stories live. Discover now