Ikut?

7 0 0
                                    

"disaat seperti ini hal terbaik yang dilakukan pergi dan pergi."
   Dewita sarasfana Andika.

Seorang gadis pun mengecungkan telunjuknya dan menatap datar kepada sang ketua kelas.

"Dewita?"mengernyitkan mata.

"Whattttt you seriously?"teriak Ananta melengking dan berjalan mendekati dewita.

"Pacarku benar benar mengesankan."tersenyum bangga.

"Selingkuh lagi,minta diapain."memegang sapu ditangannya.

"Ampun."menatap melas.

"Low jangan nyakitin bebep gue si Daniel."bentak Melina.

"Bebep matamu."menatap sinis dan melepar sapunya kearah Melina.

"Anjirrrr bojomu itu jangan galak²."segera berlari meninggalkan Renata.

"Ngerii."ujar Andre,Andi bersamaan dan menatap tidak percaya.

"Na,jangan bersikap kayak gitu."berjalan mendekati Renata dan menatap sendu.

"Maa..af."menundukkan kepalanya.

"Ya."

"Keren...drama yang sangat romantis dan mendalam."ujar Andi sang ketua kelas.

"Ijin."pergi keluar kelas.

"Bocah,apal gue kalau situasi rame gini bakal pergi."menggeleng gelengkan kepalanya .

"Sudah biasa istriku seperti itu."ujar Deka.

"Whaaattt gue gak salah denger? Gue sakit hati  sakit atiii banget."menatap sendu Deka dan berlari keluar kelas.

"Deka deka,ketampanan low itu bikin cewek gila."ujar Andi.

"Bagi dong ."kata Arfan memelas.

"Ogah."berjalan pergi menyusul dewita.

"Dasar sarap."

"Matamu sarap."melempari Andi dengan tas Yusuf.

"Anjir kau."memukul punggung Arfan dengan keras

"Sudah diam semua,kalau kayak gini terus saya panggilkan Bu sukimi guru BK."ujar Anjani.

"Please Bu wakil jangan lapor." Ujar Arfan memelas.

"Makannya diam."menatap Arfan bengis.

"Diam semua,jangan ribut."kata Andi.

Menjitak kepala Andi."ketua kelas bego."

Anjani pun duduk kembali di tempat duduknya,dan kembali bermain ponselnya.

"Sakit goblok,malah enak enakan nge-game."menatap Anjani .

"Ya."balas Anjani singkat padat jelas.

"Lama lama kena virus dewita."duduk kembali dibangkunya.

"Dimana Deka dan Dewita?"tanya Anjani pada Andi.

"Dewita kamar mandi,Deka nyusul."ujar Andi santai.

"Lah bocah tuh nyusul dewita mau ngapain."ujar Anjani syok.

"Ena ena Bu."ujar yusuf menatap Anjani santai.

"What ena ena?jangan itu belum sah."menatap sinis Yusuf.

"Wah fansnya Deka marah."ledek Yusuf .

"Kalian tetap dikelas jangan keluar,saya tahu kalian ada yang keluar ku panggilkan Bu sukimi."ancam Anjani.

"Iya Bu wakil,kita setia dan akan stay di hatimu."ujar Arfan dan Yusuf serempak.

Menatap bengis dan super sinis.
Anjani pun berjalan keluar kelas untuk menghampiri dua orang itu,kenapa mereka keluar sangat lama.apa yang mereka berdua lakukan?
Banyak pertanyaan yang berkecamuk sekarang dipikiran Anjani.

"Mau kemana Dewi?"berlari dengan cepat menyusul dewita.

"Kamar mandi."berhenti berjalan dan menatap tidak suka pada Deka.

"Owh,aku tunggu di bangku taman ya."ujar Deka,mngerlingkan matanya dan menyunggingkan senyum termanisnya.

"Iya."

Deka pun duduk dibangku taman,sambil menunggu dewita selesai dari kamar mandi.

Tiba tiba saja seorang gadis berteriak memanggil namanya dan melemparnya dengan sapu.

"Hampir Ndak kena,low itu kan Anjani."membelalakkan matanya.

"Dekaaaa Wardana balik kelas."teriak Anjani melengking.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GirlcoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang