1 eps. 1

41 23 2
                                    

aku jung sora, anak kelas 12 jurusan ipa dan sangat membenci jurusan sendiri. jangan mengatakan aku anak yang membosankan, kalian belum tahu saja ceritaku.

aku memiliki 2 sahabat, kim hemi dan son mina. kami bersahabat kurang lebih dua tahun semenjak awal kelas 11, kemana mana selalu bertiga. kami bisa dikatakan kutu buku sih, tapi bukannya pintar, aku malah mendapat ranking 5 terakhir dari 20 murid dikelas.

lewati saja kisah menyedihkan itu, yang lebih menyedihkan lagi karna aku menyukai temanku yang "can do anything" julukannya. park jimin.

dia berbanding terbalik denganku. bagaikan kutub utara dan kutub selatan. kami takkan bersatu. bahkan untuk saling melihat pun tidak mungkin.

jimin memiliki banyak teman, tidak hanya dikelas tapi diluar kelas juga. tentu saja, orang tampan dan pintar sepertinya tidak mungkin tidak memiliki teman bukan?

namun teman yang paling ia sukai dan selalu menemaninya adalah kim taehyung, walau tidak sehebat jimin tapi taehyung bisa dikatakan lumayan untuk disukai.

kelasku juga kelas unggulan, jadi banyak guru yang mengenal jimin, disamping itu teman sekelasku banyak yang berbakat, kecuali aku.

eh, sudahi dulu memuji jimin. banyak juga dosa yang tak jauh darinya, dia anak yang nakal juga. sopan santunnya juga kurang, mungkin karna IQ nya terlalu tinggi ya? kata ayahku, manusia yang memiliki IQ yang tinggi jarang memiliki sopan santun dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi sehingga cenderung bertindak sesuka hati.

sedikit kisah bahwa aku sudah menyukai jimin sejak baru memasuki kelas dan melihatnya yang sudah dihukum didepan kelas karna kenakalannya itu.

aku berpikir bagaimana jika aku bisa mendapatkan jimin? apakah mungkin?

plak!

mina segera memukul pipiku dengan keras.

"mimpi apa kamu ra!"

"aduh pipiku sakit tau na!" ucapku sambil mencibitnya pelan,

hemi hanya menggeleng. dia tidak tertarik dengan urusan cinta. ah, maksudku ia memiliki keterikatan jadi tidak terlalu bebas memilih dia akan menyukai siapa.

jimin memasuki kelas dengan taehyung, ia mulai meminum susu coklat kocok kesukaannya sambil menjahili beberapa anak perempuan dikelas, perempuan cantik dan pintar pastinya.

aku hanya memandangnya, lalu dia melihatku juga. seketika dia menatapku tak suka,

"sora babi! ngapain liat liat!" ucapnya.

sontak teman sekelasku tertawa dan melanjutkan perkataannya, tak terkecuali taehyung. ia tertawa sangat keras. aku bersumpah aku sangat membenci taehyung! tidak mungkin membenci jimin karna, kalian tau aku sangat mencintainya.

hemi menatapku, "ra gapapa?" tanyanya.

"aku tau jimin cuman becanda kok, udah jangan diladenin." ucapku.

pelajaran hari ini selesai, kami bertiga berasal didaerah yang lumayan jauh jadi saat pulang sekolah kami berpisah.

jeon jungkook, teman sekelasku juga. aku lupa memperkenalkannya karna aku jarang sekali melihatnya berinteraksi. tapi kali ini dia berjalan disampingku.

"hmm, jungkook?" ucapku memulai pembicaraan yang canggung ini.

"iya, sora?" ucapnya-

"kamu gapapa tadi diejek sekelas?" sambungnya.

"eh? kamu denger juga? aku kira kamu lagi tidur dipojokan." malu sekali rasanya, tapi menyenangkan juga ternyata ada yang memperhatikan ku.

"aku denger. lain kali kalo udah gak kuat lawan aja, biar gak keterusan. lagian kamu gak seburuk itu." jungkook berjalan lebih cepat dan aku? aku hanya mematung. orang yang sangat dingin ternyata memiliki sifat peduli juga, berbeda dengan jimin.

sampai dirumah yang ku lakukan adalah melepas lelah dengan tidur sebentar sambil mengecek SNS ku.

"oh what the-"

hampir saja. kata kata kasar itu segera ku keluarkan. jimin mengirimku pesan, 10 menit yang lalu.

ini bukan pesan yang berisi perasaanku yang terbalas, tapi satu kata penuh kebahagiaan bagi jimin, apalagi, babi.

dia tetap membully ku walaupun ini bukan sekolah, tentu saja ku balas dengan kata kata yang bisa dibilang sedikit berlebihan, sudahlah asal kesalku bisa terbalas.

singkat cerita, selama seminggu sudah ia sering mengirimku pesan. tak berbeda dengan keadaan kelas, ia juga selalu membully ku sampai sampai aku merasa ingin mengutuknya, bahkan berpikir apa harus aku menyukai pria seperti dia?

"tentu saja, dia pintar, siapa yang tidak kagum? tapi saranku, kamu mundur aja ra, sainganmu banyak!" celetus mina, ia memang tak bisa menyaring kata katanya sebelum menyakitiku lagi.

"aku tak menyerah na, kata katamu itu sama sekali tidak mempengaruhiku!"

hemi segera menimpali, "jangan sampai kamu mengalami cinta buta ra, sudah jelas kan dia selalu menjatuhkan harga dirimu."

"dia becanda aja kok, kalian aja yang baper."

disela sela omongan kami,

"aku ikut gabung disini, boleh?" itu jungkook. beberapa orang dikelas sempat terdiam melihat tingkahnya itu, termasuk jimin.

"sekarang kulkas mau gabung sama kaum babi? cocok sih" teriak jimin,

jungkook segera berdiri dan menoleh kearahnya,

"babi? dia kekasihku!"

nah, semakin banyak suara yang kudengar. semakin banyak yang membicarakan ini. dan aku hanya diam, benar benar diam.

kisahku dimulai disini.

TAKE ME HOME // PJMWhere stories live. Discover now