TAKE ME HOME // PJM

season 1, end

kisah cerita berakhir dengan bahagia, adalah harapan setiap para pembaca. ya, aku juga mengharapkan itu.

tapi dalam kehidupanku, akhir bahagia selalu menjadi awal dari awalan yang tak pernah kuduga. seakan semesta belum selesai mengujiku, seakan hanya ada tempat istirahat sebentar lalu aku dituntut untuk kisah yang baru.

mina datang kepadaku. mengungkapkan kekesalannya bahwa aku akhirnya bersama jungkook. mina mengaku, bahwa dialah yang mempengaruhi jimin untuk mengakhiri hubungannya denganku.

bukan karna mina saja, jimin ternyata menyukai perempuan lain dibelakangku, begitu katanya.

hatiku masih berfungsi dan masih merasakan sakitnya. tapi ketika ku buka layar handphone ku, ku lihat pria tampan dan manis sedang tersenyum disana. dia kekasihku, jeon jungkook.

aku memilikinya, bahagia bersamanya dan bangkit karnanya. untuk apa aku harus sedih dan mengingat kejadian dulu? aku juga tidak ingin kehilangan diriku lagi.

maka ku biarkan mina mengatakan itu, tentu aku memaafkannya, tapi tidak dengan menerimanya kembali menjadi temanku, aku tidak menyimpan penghianat dihidupku.

"dimana jungkook?" batinku,

dia tidak terlihat sedari pagi, bahkan tidak mengirimkan ku pesan.

seorang pria berjalan kearahku. oh tidak, dia jimin.

"sora" ucapnya.

aku hanya menatapnya. aku tak pernah melihat keangkuhannya pudar seperti hari ini.

"sora, aku kehilangan hidupku." lanjutnya,

apa peduliku? aku juga pernah kehilangan hidupku dulu, bahkan merasakannya setiap hari.

jungkook datang dan memanggil namaku, untungnya. aku segera menjauhi pria yang ada di depanku ini.

"ada apa tadi?" tanya jungkook, wajahnya yang imut membuatku sangat gemas

"tidak ada, hanya angin yang berlalu." jawabku sambil memeluk perutnya, lalu menuntunnya ke kantin sekolah, karena aku sudah lapar.

disana sudah ada hemi, dia datang lebih awal dan tadipun dia sudah mengirimkan ku pesan kalau ia ingin makan bersama.

"ku dengar, jimin putus dengan chan"

chan? siapa dia? batinku.

hemi menjelaskan, chan adalah cinta pertama jimin. jimin sangat menyukainya, berita ini baru masuk ke kalangan kami karna beberapa bulan terakhir aku cukup sibuk dengan bakat baruku.

"dan chan adalah alasan hubunganmu berakhir waktu itu, sora." jelas hemi.

"biarkan saja, aku sudah punya jungkook." sang pemilik nama tersenyum kearahku.

ini ketiga kalinya hatiku hancur dalam satu hari ini.

tidak ada yang ingin ku cari tahu lagi, yang berlalu akan ku ikhlaskan. itu keinginanku, tapi jimin datang lagi dan meminta bantuanku untuk menegarkan dirinya. kasus ini berbeda, dia datang dengan keadaan yang hancur.

demi tuhan aku tak ingin melihat ini, aku tidak ingin dia terluka. bahkan membayangkannya saja tidak ingin.

ku tinggalkan meja kantin dan segera berlari mencari jimin yang sedang jatuh di lapangan basket, suara teriakan siswa lain mampu menyadarkanku kalau aku,

aku masih sangat peduli dengan jimin. sangat peduli.