peringatan

23 2 0
                                    

Lelaki dengan surai kecokelatan itu masih setia mnangis dipelukan kakak kelas yang sudah ia anggap seperti kakaknya itu. Ia terlalu terkejut karena dimarahi oleh kakak kelasnya yang bernama sangmin di kantin tadi. Jika saja tak ada taewoo yang langsung menariknya pergi mungkin dia sekarang masih di bentak habis-habisan.

"Udah gua bilang,jangan buat masalah ama yechan sama antek-anteknya. Sekarang kamu jadi gini kan". Taewoo berujar sambil masih mengusap rambut sungwon yang sejak tadi masih tidak mau melepaskan pelukannya.

"Tapi kan ta ta tapi aku gak pernah berurusan sama yechan aku kan tadi cuma gak sengaja nabrak kak wumuti. Lagipula aku juga tadi udah minta maaf hiks hiks hiks."

"Iya-iya apapun itu kamu tahu kan wumuti ama yechan itu punya hubungan jadinya siapapun yang punya hubungan dengan yechan itu lo harus jauhin mereka. Gua gak mau kalian kena hasutan mereka.

~•~

"Taewoo tadi bawa sungwon kemana ya?". Jinseok yamg masih berada dikantin dan sedang menunggu taewoo pun
Langsung ingin beranjak dari tempat duduknya. Ia tak terbiasa makan di keramaian kalau bukan taewoo yang memaksa.

"Ji jinseok"

Gerakan jinseok yang menutup kotak bekalnya dan mencoba untuk mendorong kursinya kebelakang langsung terhnti saat mendengar namanya dipanggil.

"Ehh??ada apa?". Jinseok langsung mendongak dan menabrakkan tatapannya dengan sosok sangar didepannya ini. Seingatnya,ia tak pernah melakukan hal macam-macam tapi kenapa manusia yang terknal sering berbuat onar ini ada didepannya.

"Pergi ke taman belakang,kasih ini ke orang yang duduk di bawah pohon ketapang". Sangmin langsung melemparkan sebuah kotak berukuran sedang seperti ukuran kotak bekalnya.

Jinseok hanya mengerutkan alisnya saat mendengarkan perkataan sangmin. Sejak kapan dia dan sangmin dekat dan berinteraksi seperti ini.

~•~

"Udah gua bilang gua gak bawa barang terlarang. Mau lo apasih demen bat nyari kesalahan gua."

Tangan doyum yang sedang megobrak-abrk tas dengan warna kuning anak ayam itu pun langsung berhenti. Ia lebih memilih untuk menatap laki-laki dengan surai merah tersebut.

"Gua cuma mastiin doang,jdi lebih baik lo diem deh dripada tu bibir tambah bengkak". Doyum langsung meperbaiki tas milik jinseong yang sejak tadi sudah ia obrak-abrik ia lebih memilih untuk menghampiri laki-laki dengan mata bulat yang memandangnya dengan sebal.

"Rentangin tangan lu". Doyum langsung mengarahkan kedua tangnnya untuk memeriksa tubuh jinseong dengan menepuk eh tidak lebih ke meremas semua bagian tubuh jinseong.

"Lo kalo mau periksa ga usah pake remes-remes juga bisa kan??gua bukan type seme yang tertarik sama uke kayak lu ya." medengar ucapan jinseong membuat doyum gemas dan tak sengaja meremas bagian sensitif jinseong yang ada di pinggang,

"Eungggh"

"Krik krik krik"

"BANGSAT LU JANGAN LARI GOBLOK SETANNNNNN". Jinseong langsung berlari mengejar doyum yag langsung menghilang setelah ia mengeluarkan suara laknat tersebut dari mulutnya.

~•~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MI EMIGO MI SOL (Under19 version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang