Possesif brother pt.19

1.9K 201 42
                                    

Lucas menatap namja yang sekarang duduk disofa apartemennya, tadi setelah nganterin jihoon pulang niatnya langsung nganterin Mark pulang juga.

Tapi malah dibawa ke apartemennya Lucas.

"Jadi...sudah sembuh?"

Mark menganggukan kepalanya,
Tangannya memegang Mug yang berisi coklat hangat.

Butuh empat tahun Mark tinggal di kanada dan harus meninggalkan orang-orang yang ada disini.

Mark tersenyum, "Xuxi.." panggil Mark.

"Maaf terlalu lama" Lucas membawa mug yang dipegang Mark, lalu menaruhnya di meja.

Grep

Lucas menghirup aroma namja yang dipeluknya dan Mark tersenyum lalu membalas pelukannya.

Tapi ada sesuatu di otaknya ingin bertanya tentang sesuatu hal.

"Jihoon "

"Kumohon Jangan membahasnya,"potong Lucas cepat. Mark terdiam mendengarnya omongan Lucas.

"Mark "panggil Lucas.

"Iya "

"Rindu makeuu "Mark tersenyum mendengarnya .

"Rindu Xuxi juga"

Lucas masih ingat wangi yang ia rindukan ini, ia kira memang benar Mark sudah meninggalkannya.

Tapi melihatnya sekarang, Lucas bahagia.

Mark kembali untuknya.

.......

Jimin mengerutkan keningnya tak melihat adiknya di meja makan. Ia pun berinisiatif untuk  membawa makanan untuk adiknya.

"Ji?"

Tak lama jihoon membukakan pintu, heran melihat adiknya habis menangis. "Kenapa? Lucas menyakitimu?" Lucas menggelengkan kepalanya.

"Tidak Hyung, aku sih karena tidak bisa mengerjakan tugasku" Jawab jihoon. Tak mungkin untuk memberi tahukan sebenarnya.

Toh ia juga tahu kalau itu mungkin hanya jihoon saja yang berlebih-lebihan.

"Baiklah, kalau begitu siap-siap bukanya kau akan ke kampus?"

"Iya Hyung.."

Jimin pun kembali, ia juga harus siap-siap untuk ke kampus hari ini.

Di kampus.

Sehun baru mengantarkan Taehyung ke kampusnya. "kabari kalau pulang" Taehyung mengangguk.

"Iya"Jawab Taehyung lesu. "Kenapa hm?" Tanya Sehun.

Taehyung menghela nafas, ia menceritakan kalau jihoon kemarin malam curhat dengannya dan juga yohan.

Walaupun Yohan kadang-kadang cuman iya-iya aja sih. Untungnya Taehyung masih bisa mendengarkan.

"Menurut hyung bagaimana?"

"Taehyung-ahh"

"hm"

"Sebelum kita mengurus hubungan orang lain, lebih baik bukan mengurus tentang kita?" Sehun membawa tangan Taehyung untuk digenggam.

Taehyung diam saja ketika Taehyung mengusap tangganya.

"Bagaimana kalau kita menikah saja?" Taehyung mendengus dan mencubit pinggang Sehun.

Bagaimana bisa kakak tirinya ini mengajaknya menikah pada dirinya?

"Ihh enak aja kalo ngomong! Sejak kapan juga aku mau ya! Kita itu kakak adik ish"

"Emang gak cinta sama hyung?" Pertanyaan Sehun membuat Taehyung tidak bisa mengeluarkan suaranya, bibirnya begitu kelu untuk bicara.

Sehun tau, jadi tak perlu jawaban dari mulut Taehyung.

"Taehyung-ahh.... Hyung cinta sama.kau sampai-sampai rasanya pengen kau selalu ada disisi Hyung dan kamu tahu kan Hyung selalu cemburu kalau kamu jalan sama Jimin" tahu.

"Kamu adalah orang yang buat hyung bertekuk lutut sama kamu. Jadi Hyung mohon, jujur sama hati kamu"

"Tapi hyung—"

"Lupakan tentang kita saudara tiri dulu! dan jujur sama diri kamu sendiri!"

Taehyung masih belum bisa menjawab, ia terlalu berpikir dan makin rumit.
Ia takut akan mengecewakan orang tua mereka.

Cup

Sehun memberikan kecupan di bibir Taehyung.

"Kita bicara lagi nanti, sekarang kamu belajar dulu" Taehyung mengangguk, ia pun pamit dan keluar dari mobil.

Setelah itu ia langsung pergi keruangan kelasnya.

Sedangkan disana, Jimin dapat melihat semuanya. Sebelumnya Jimin ingin menunggu Taehyung keluar dari mobil sehun setelah sampai sana namun ia malah melihat sesuatu yang membuatnya terkejut.

Ia harus berbicara dengan Taehyung.

Tepat setelah kuliah selesai, Jimin langsung meminta Taehyung untuk bertemu dengannya dengan alasan penting.

Mereka bertemu di taman belakang, sengaja agar tidak banyak orang dan ternyata tidak ada orang sama sekali.

"Ada apa jim" tanya Taehyung yang baru datang.

Jimin menatap Taehyung. "taehyung kau punya hubungan dengan Sehun Hyung?" Mendengar itu Taehyung terkejut jujur ada rasa takut namun Taehyung bersikap tenang.

"Tentu saja dia hyungku"

"Bukan itu, maksudnya yang lebih"  Taehyung membeku. "Aku tak sengaja melihatmu tadi di mobil"

Taehyung meremat bukunya, ini salah Sehun! Kalau dia tidak melakukan itu Jimin tidak akan tahu.

"Jim—"

"Taehyung aku juga punya punya perasaan untukmu, aku juga mencintaimu"

"Apa?"Taehyung masih memproses apa yang dikatakan oleh Jimin barusan. Jimin mengambil langkah kedepan memperkecil jarak keduanya.

Belum juga Taehyung Hilang keterkejutannya tentang Jimin mencintainya, ia dibuat kaget juga Jimin tiba-tiba menciumnya dibibir.

Hanya baru detik setelah itu Taehyung langsung mendorong Jimin dan menampar jimin.

Jimin dapat melihat mata Taehyung mulai mengeluarkan  air mata, ia sadar kalau ia sudah melakukan kesalahan.

"Tae—"

"Jangan sentuh aku!"

Jimin menendang batu krikil didepannya setelah Taehyung pergi begitu saja. Seharusnya ia tahan diri tadi, kalau begini Taehyung juga marah padanya.






















Bersambung—


Possesif brother (HUNV)(MINV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang