kamu.

1.4K 164 9
                                    

Nafsunya hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nafsunya hilang.

Haechan rasa, sinetron televisi tiada asik di malam purnama ini. Sereal malam yang dibiarkan melapuk tenggelam pada mineral susu.

Kepalanya bersandar pada busa sofa bantal, dengan badan menyamankan diri di atas karpet ruang tamu.

Suara televisi masih begitu nyaring di telinga. Sang pemeran wanita yang terisak-isak sedang memainkan drama, dia sudah terlanjur naik pitam melihat perempuan sialan itu, bodo amat jika ceritanya berakhir dalam jangka waktu dekat. Bahasa milenial nya, dia sedang badmood.

Bukan, dia bukan seorang wanita tulen apalagi wanita jadi-jadian yang mengalami periode di setiap bulan. Tidak mau malah, kata kakak sepupunya —yeri— periode bulanan itu tidak enak. Mesti merasakan kram lah, mood yang naik turun lah, dia juga kan kena imbasnya.

Haechan hanya merasa, ada suatu hari dimana kamu merasa semuanya buruk. Dan, sekarang harinya. Menyebalkan. Jam beker yang tidak bisa di ajak kompromi, teman-teman kelompok yang membabi, dosen kepala botak yang menolak revisi nya kembali, oh jangan lupakan ketua tempat magangnya yang masih saja merayu. Di tambah seluruh keluarganya sedang pergi keluar kota, adiknya yang study tour, ayah dengan kegiatan bisnis, dan mamanya yang ikut sang suami.

Haechan memejamkan matanya, menimang pekerjaan apa yang bisa ia lakukan mengisi insomnia hari ini. Sinar rembulan begitu terang diluar, masuk pada celah gorden jendela yang terbuka sedikit. Bibirnya mengerucut, dahinya ikut mengkerut.

Menulikan gendang dari suara televisi, ia lebih memilih menyambar telfon pintar yang dia sempat abaikan sejenak.

Radiasi menusuk mata, senyum Haechan sedikit tersimpul. Berharap, dianya merespon.

Markeu Li pabo <3

Mark. ||

Markk. ||

P ||

P ||

22.57, read.

Sial. Di baca, tidak jawab. Senyumnya luntur, mengalih pada cebikkan. Dia membenarkan posisi untuk duduk, dan menatap sang layar dengan seksama.


Kak Mark ||

Berkutat dengan game ya? ||

22.59, read.

Maaf sayang,

tapi iya. gapapa kan?

Oh, gapapa :) ||

pun lagi, kakak ngapain main kalau
bakal kalah siih? ||

22.59, read.



𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐬𝐭𝐨𝐫𝐲. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang