Chapter 1

7.8K 345 21
                                    

Disclaimer : Masashi Kisimoto
Author : BungTsan

______________________________________
Kehidupan seseorang memang memiliki kisah dan jalan hidup tersendiri. Sebagai seorang manusia kita haruslah bersyukur atas kehidupan kita di dunia ini, terlepas itu kita inginkan atau ingin kita tolak. Seorang bayi tidak akan meminta dari rahim siapa ia di lahirkan. Begitupula dengan Hinata, gadis pendiam yang tidak tau di mana keluarganya berada.

Usianya masih bayi saat Kaguya menemukannya di semak-semak. Bayi kecil Itu Kaguya namai Hinata, saat perempuan  itu menemukan sebuah liontin yang tersemat di leher bayi malang itu. Dengan penuh rasa syukur dan haru perempuan tua pun membawa bayi tersebut kerumahnya.

Kaguya merupakan janda miskin yang di tinggal mati suaminya, dirinya yang ternyata memiliki kekurangan tidak membuat sang suami meninggalkannya dan mencari wanita sempurna. Di akhir hayat sang suami ia tidak dapat memberikan keturunan, ia mandul dan ia bersyukur memiliki suami yang mampu menerinya apa adanya. Sudah 10 tahun lebih sang suami meninggalkannya dan usianya juga sudah tidak muda lagi, namun kami-sama dengan baik nya memberikan permata kecil yang akan ia jaga sepenuh hati. Ia akan membawa Hinatanya ke Mansion Uchiha.

Kaguya memang bekerja sebagai pelayan di Mansion itu. Dengan kemurahan hati sang Nyonya Uchiha, ia di izinkan untuk dapat membesarkan Hinata, bahkan Nyonya tersebut sempat jatuh hati pada Bayi mungil yang sangat menggemaskan. Ia sangat menyayangi anak perempuan, itu mengingatkannya pada bayi yang ia lahirkan dulu. Bayi mungil yang tadinya akan menjadi bungsu Uchiha dan menjadi anak perempuan satu- satunya di keluarga Uchiha. Namun harus berpisah dengan sang ibu karena takdir yang berkehendak.

"Dia sangat lucu Kaguya,"

"Benar nyonya, Hinata sangat lucu. Saya sangat beruntung dapat menemukannya."

"Kau suka kan Sasu-kun, mulai sekarang kau juga harus menjaga Hinata-can. Kau mengerti."

"Baik Kaa-Chan,"

Anak yang bernama Sasuke itupun hanya bisa merasa takjub pada makhluk kecil yang berada di ngendongan sang bibi.

"Apakah aku bisa bermain dengannya Bi? “ tanya Sasuke antusias. Ia menoel-noel pipi bulat sang bayi yang ternyata sangat lembut.

" Tentu Sasuke, jika Hinata sudah besar kau bisa bermain dengannya. "

Mereka pun tampak sangat takjub pada bayi kecil itu. Banyak kebahagiaan yang hadir saat bayi itu berada di Mansion besar itu.

***

"Ibu, adakah yang bisa aku bantu? “ tanya Hinata kecil.

Gadis itu berdiri di samping sang ibu yang sedang cuci piring. Pagi hari, biasanya sang ibu selalu berada di dapur untuk menyiapkan sarapan untuk sang majikan. Enggan hanya di kamar, ia ingin membantu sang ibu. Ia sudah mandi dan tidak ada alasan sang ibu menolak keinginannya.

"Anak ibu ternyata sudah mandi, kau duduk saja ya. Nanti kita makan bersama." ucap Kaguya. Ia sadar ia hanyalah seorang pembantu, tapi ia ingin anaknya seperti dirinya. Ia ngin sang anak bisa menjadi orang sukses kelak.

"Tapi, aku ingin membantu ibu." ucap Hinata lagi. Ia tidak tega jika melihat ibunya sibuk bekerja sedangkan ia bermain. Jadi sebelum ia bermaim ia harus membantu ibunya dulu.

"Baiklah kau bisa menata piring-piring itu di atas meja jika kau bisa." titah Kaguya, Hinata masih kecil tapi pemikirannya sudah sangat dewasa.

"Aku bisa."

Gadis kecil itupun berlari menuju ruang makan, melihat ke antusiasan sang anak membuat Kaguya senang. Ini sudah tahun ke 4 saat ia menemukan Hinata, ia sangat menyayangi gadis kecil itu seperti anaknya sendiri. Biarlah ia dianggap jahat atau pun kejam dengan tidak melaporkan tentang temuan berhargannya pada pihat berwajib. Ia tidak sanggup jika harus kehilangan Hinata, tidak.. Hinata adalah anaknya, ia percaya itu.

Zindagi Ki HinataWhere stories live. Discover now