Chapter 11

2.8K 266 39
                                    



Diclaimer : Masashi Kisimito

Author : BungTsan


________________________________________________________________________________


Pagi itu seperti pagi sebelumnya dikediaman Uchiha. Setiap pagi, para pelayan akan memulai pekerjaan mereka dan yang paling umum di lakukan adalah menyiapkan sarapan. Sarapan tersebut berfungsi sebagai bekal tenaga untuk menjalankan semua aktivitas sehari-hari. Berkutat dengan dapur dan masakan adalah dua hal yang sangat melekat dalam diri Hinata. Wanita muda itu sangat mahir dalam meracik segala jenis makanan. Tak heran jika masalah masak memasak merupakan pekerjaan yang harus Hinata pegang tersendiri, karena tentu lidah Tuan Uchiha memang sangatlah cocok dengan segala jenis makanan yang Hinata hidangkan. Pagi ini ia berencana membuat masakan sederhana yang selalu di santap oleh Tuan dan Nyonya, oh tak lupa dengan anak laki-laki mereka yang sudah masuk sekolah.

"Hinata, apakah kau melihat sikat sepatu yang biasa aku gunakan untuk menyemir sepatu Tuan Sasuke?" tanya bibi Chio. Di umur yang bisa di bilang tidak produktif lagi untu bekerja. Wanita yang seharusnya di panggil nenek itu tampak semangat ingin melakukan pekerjaan rutinnya setiap pagi yaitu menyiapakan sepatu untuk Tuannya. Uchiha memang kaya melintir, tapi untuk urusan yang satu ini tidak bisa di hilangkan.

"Bukankan Bibi selalu menyimpan semua itu di dekat kamarmu. " jawab Hinata dengan terus mengaduk masakannya agar cepat matang. Sesekali wanita yang memiliki rambut indigo sepundak itu mencicipi masakannya agar pas dilidah.

"Tidak ada. Bagaimana ini sebentar lagi Tuan Sasuke akan berangkat ke kantor."

Hinata pikir, pasti Bibi Chio lupa meletakan barang-barang tersebut, bisa di katakanan mungkin di usia seperti ini Bibi Chio terserang pikun. Karena tidak tega, Hinatapun berencana akan membantu Bibi yang sudah ia anggap seperi ibunya sendiri itu. Untunglah masakannya sudah selesai semua, tinggal menyiapkan di meja makan dan selesailah tugas pertamanya.

Setelah membantu bibi Chio mungkin ia bisa mencari keberadaan malaikat kecilnya, saat tadi Hinata akan bersiap memasak, malaikat kecilnya masih terlelap.

Mereka berdua membagi tugas, Hinata mencari ke barat sedangkan bibi Chio ke arah timur. Di arah timur terdapat taman yang cukup luas yang biasanya digunakan oleh Tuan muda untuk bermain. Siapa tau pangeran kecinyapun ada di sana.

Ternyata tebakannya benar, pangeran kecilnya ada di dekat kursi kayu dan di kedua tangan mungilnya terdapat sepatu orang dewasa beserta sikat yang sangat familiar bagi Hinata.

Dengan sedikit kaku anak tersebut menggosok-gogokkan sikat tersebut ke sepatu berwarna hitam, tangan mungil tersebut berusaha menciptakan kesan mengkilap di sepatu malah itu. Saat ini, ia merasa apa yang telah ia kerjakan sudah sama dengan pekerjaan yang selalu di lakukan oleh wanita tua itu tanpa di ketahui. Onxy itu tampak selalu cermat melihat pekerjaan yang di lakukan oleh Nenek Chio ataupun yang ibunya lakukan.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini sayang?" tanya Hinata penasaran. Yang ia tau, biasanya anaknya akan keluar kamar jika para Uchiha itu sudah selesai sarapan.

"Aku sedang menyemir sepatu milik Tuan Sasuke, Ma."dengan semangat ia menyikat sepatu yang sebelahnya. Ternyata melakukan pekerjaan ini sangat mudah, mungkin untuk hari-hari berikutnya ialah yang akan mengambil alih pekerjaan ini dari Nenek Chio, ia merasa kasihan pada nenek itu yang sudah tua.

"Kau anak Mama yang paling rajin, sekarang berikan pelukanmu untuk Mama. " ucap Hinata dengan merentangkan kedua tangannya agar bisa memeluk tubuh anaknya.

Zindagi Ki HinataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang