5 ( Jawaban)

512 76 1
                                    

ᴖᴥᴖ ᴖᴥᴖ ᴖᴥᴖ

Daniel masih menatap lembut laki-laki yang berada di pangkuannya. Yang di tatap masih bungkam dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

''Kala, aku butuh jawaban,'' perkataan Daniel menarik atensi Seongwoo. Si manis memberanikan diri menatap laki-laki di hadapannya itu. Tatapannya sudah berganti, menjadi tajam dan menuntut membuat Seongwoo sedikit takut.

Mengabaikan dirinya yang berusia lebih muda dari Daniel, Seongwoo memanggil laki-laki yang sedang memangkunya itu tanpa embel-embel Pak. Toh Daniel sendiri yang memintanya.

''Da—dann—niel, maaf''Seongwoo terbata dan menundukkan wajahnya. Dia memainkan jari-jari tangannya untuk mengurangi rasa gugup.

''Aku butuh jawaban, bukan permintaan maaf,'' Daniel berkata semakin menuntut seolah memojokkan Seongwoo yang kedapatan berbuat salah padanya.

''Awalnya aku ngga percaya sama cinta pandangan pertama. Tapi nyatanya, itu yang aku rasain ke kamu. Aku mau kamu jadi milikku seutuhnya Kala—tapi kalau kamu ngga mau, aku ngga akan maksa.'' Untuk pertama kalinya Daniel memperlihatkan sisi buruknya pada Seongwoo.

Daniel kecewa, marah, dan bodohnya dia tidak bisa mengendalikan emosinya di depan pujaan hatinya. Kata-kata yang di ucapkan dengan nada dingin dan menusuk itu entah kenapa membuat dada Seongwoo sesak.

''A—aku perlu waktu untuk ngeyakinin perasaan aku ke kamu Daniel.'' Seongwoo menatap Daniel dengan mata yang berkaca-kaca membuat Daniel terkejut.

''Semua perlakuan kamu bikin dadaku berdebar, bikin pipiku merona. Aku juga sama kaya kamu, aku ngga percaya cinta pandangan pertama dan menurutku—ini terlalu cepat buat di sebut cinta. Maaf Daniel.'' Suara Seongwoo bergetar membuat Daniel langsung merengkuh tubuh kurus itu ke dalam pelukannya.

''Maaf Kala—maaf, aku ngga akan nuntut kamu lagi. Ini memang terlalu cepat dan aku bakal bantu kamu buat ngeyakinin perasaan kamu ke aku, oke?''

Si manis hanya menganggukkan kepalanya di bahu Daniel. Pelukan ini lebih hangat dari pelukan Eunwoo dan Seongwoo menyukainya. Dia tersenyum tipis lalu menjauhkan tubuhnya sedikit dari Daniel.

''Apa yang kamu suka dari aku?'', Seongwoo bertanya pelan.

''Anu kamu, hehe.'' Seongwoo kesal dan memukul dada Daniel berkali-kali. Wajahnya kembali merona. Ah—sialan memang laki-laki mesum itu.

''Senyum kamu Kala, astaga—kamu pasti mikir jorok ya?'' Daniel kembali ke mode menyebalkan. Alisnya dia naik-turunkan menggoda si manis.

''Nyebelinnnn,'' Seongwoo mengerucutkan bibirnya lucu. Tanpa sadar, dia memunculkan salah satu sifat aslinya yang gampang merengek dan merajuk manja.

Daniel terkekeh dan mencubit gemas dua pipi Seongwoo yang semakin memerah. ''Makasih ya Kala.''

''Buat apa?''

''Udah mau panggil Daniel tanpa embel-embel Pak.'' Daniel tersenyum membuat Seongwoo ikut tersenyum juga.

''Oh iya, tadi kamu bilang bakal bantu aku buat ngeyakinin perasaan aku ke kamu, gimana caranya?''

''Mulai sekarang ijinin aku buat bersikap layaknya pasangan kamu, boleh?'' Daniel mengusap tiga titik hitam yang ada di pipi kiri Seongwoo yang sedari tadi menarik perhatiannya.

''Pura-pura jadi pacar aku, gitu?'' Seongwoo sedikit menaikkan nada bicaranya.

''Bukan pura-pura Kala, aku bakal bersikap sebagai pasangan kamu mulai hari ini. Ngga ada penolakan pokoknya.'' Seongwoo hanya mengganggukkan kepalanya untuk merespon perkataan Daniel. Dia berdoa dalam hati, semoga langkah yang dia ambil tidak salah dan berujung membuat hatinya terluka lagi.

Kenalan | OngnielWo Geschichten leben. Entdecke jetzt