20 (I Love You So Much)

559 66 1
                                    

ᴖᴥᴖ ᴖᴥᴖ ᴖᴥᴖ

Pagi yang cerah—secerah wajah bahagia Seongwoo yang sedari tadi terus tersenyum sembari memandangi cincin berukiran unik di jari manisnya. Satu minggu sudah berlalu sejak dirinya menerima Daniel untuk menjadi pendamping hidupnya.

Kedua orang tuanya dan Daniel sudah bertemu semalam untuk membicarakan pernikahan antara dirinya dengan kekasih tampannya yang sedari tadi dia tunggu kedatangannya. Pernikahan akan di laksanakan dua bulan lagi di Swiss dan hanya mengundang kerabat dekat dan beberapa rekan bisnisnya.

Dia benar-benar tidak menyangka akan segera menikah. Terlebih lagi menikah dengan laki-laki yang memiliki jarak usia sepuluh tahun. Sungguh, tidak pernah terbayangkan oleh Seongwoo sebelumnya. Apalagi pertemuan pertamanya dengan Daniel tidak meninggalkan kesan baik.Ah—kalau di ingat terkadang membuat Seongwoo malu dan lagi-lagi tersenyum manis.

Dia sudah makan dan sudah meminum obat, tinggal menunggu kedatangan Daniel yang berjanji akan membawakan brownies keju. Matanya melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh pagi.

Ibunya pulang sebentar dan di luar kamar rawatnya ada dua bodyguard yang sengaja di pekerjakan Daniel untuk menjaganya. Hal ini tentu saja membuat Seongwoo merasa begitu terlindungi dan tidak pernah merasa khawatir setiap dirinya di tinggal sendiri di kamar rawatnya.

Terdengar suara pintu yang terbuka dan Seongwoo beranjak dari berbaringnya, segera duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Dia yakin kalau Daniel lah yang datang, tiga hari tidak bertemu dengan kekasih tampannya yang berada di luar negeri membuat dirinya menahan rindu.

Dari jarak kurang lebih lima meter, Seongwoo sedikit terkejut melihat seorang wanita yang tidak dia kenal memasuki kamar rawatnya. Wanita itu membungkukkan sedikit tubuhnya dan tersenyum yang pada akhirnya membuat Seongwoo membalas senyum wanita yang tidak di kenalnya itu.

''Hai Seongwoo—aku Hani, salam kenal''

Wanita berambut panjang itu berjalan mendekati Seongwoo dan meletakkan parsel buah di nakas samping ranjang.

''Maaf bikin kamu kaget, aku Hani kembarannya Hana dan aku yakin kamu pasti tau siapa Hana kan?,'' nada suara wanita ini sedikit menyeramkan untuk di dengar. Seongwoo masih mempertahankan senyumnya dan membalas perkataan Hani dengan ramah.

''Salam kenal Hani—dan ya, aku tau Hana. Perempuan yang pernah Daniel cintai sekaligus cinta pertama Daniel. Ada yang bisa di bantu?''

Tanya Seongwoo santai yang entah kenapa membuat Hani sedikit emosi. Niat awal untuk mengintimidasi Seongwoo malah berbalik, justru kini dirinyalah yang merasa terintimidasi.

''Putusin Daniel, dia ngga pantes dapet laki-laki jalang kaya kamu,'' Hani tersenyum miring sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Mencoba menatap Seongwoo tajam.

''Kalo aku ngga mau, gimana?''

Seongwoo juga ikut tersenyum miring.

''Aku bakal pisahin kalian berdua, gimana pun caranya. Daniel terlalu baik buat orang kotor kaya kamu. Apa kamu ngga pernah ngerasa kalo kamu kotor?''

Perkataan tajam dan menusuk dari Hani menimbulkan perasaan yang tidak enak di hati Seongwoo. Dia tidak ingin terpancing emosi dan menimpali perkataan Hani dengan tenang.

''Ngga perlu kamu kasih tau Han, aku sadar diri. Aku kotor dan terlalu baik buat Daniel. Tapi—aku sayang Daniel dan aku ngga ada niatan sedkit pun buat mutusin apalagi ninggalin Daniel. Dua bulan lagi aku sama Daniel bakal nikah''

Seongwoo melihat dengan jelas keterkejutan Hani dan reflek dia tertawa.

''Terkejut?,'' tanya Seongwoo dan menatap tajam Hani. Dia laki-laki dan tidak ingin terlihat lemah di hadapan wanita yang mencoba mengusik dirinya dan Daniel. Dia tidak akan membiarkan siapa pun memisahkan dirinya dan Daniel kecuali Tuhan.

Kenalan | OngnielWhere stories live. Discover now