Senyumku tidak menunjukkan bahwa aku senang, tawaku tidak memperlihatkan kebahagiaan ku. Itu hanyalah sebuah topeng yang kugunakan, namun lama kelamaan topeng ini pun akan lepas dan mempertunjukkan diriku yang sebenarnya.
Setelah mentraktir sahabat sahabatnya itu Carissa akhirnya bisa pulang ke rumahnya, yang gak bisa dibilang rumah lagi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kurang lebih begitulah penampakan rumah Carissa. Rumah yang sudah Carissa tempati saat ia masih berumur 2 tahun.
"Eh, anak bunda kok baru pulang"
Terdengar suara wanita paruh baya yang menyambut kedatangan Carissa, putri nya.
"Iya bun, tadi jalan jalan sama anak itzy dulu. Bun, Carissa cape mau masuk ke kamar dulu ya bun"
"Iya, sana istirahat dulu"
Carissa pun menaiki tangga untuk sampai kekamarnya yang berada di lantai 2 rumah, bukan bukan mansion nya itu.
Sebelum ia melangkah kan kaki jenjangnya ke kamar miliknya, ia berjalan ke arah kamar yang ada disebelahnya. Ia ingin mengerjai kakaknya itu.
Tok tok
Carissa mengedor gedor pintu kakaknya agar terbuka, ia ingin mengerjai kakaknya itu, sudah menjadi rutinitas nya untuk berantem dengan kakaknya.
"Kak, tadi gw pulang sama Adel loh, terus dia masih dibawah. Gak mau nengok ?"
Clek
Wah, jenius sekali Carissa ini. Dalam sekejap pintu yang berwana putih didepan nya terbuka. Dan menampilkan wajah sang kakak dari dalam kamar.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Maapken author yang gak nemu foto yang pas
Dari dalam kamar keluarlah seorang laki laki bernama, Azkara Devino . Kakak laki laki Carissa Adara, serta putra pertama di keluarga ini.
"MANA MANA"
Azka pun segera berlari kecil kebawah. Ohya, for your information Azka ini tuh secret admire nya Adel. Gak kakak gak adik, sama sama mengagumi dari jauh. Tak memiliki keberanian untuk sekedar bertegur sapa.
"Bun, tadi Carissa pulang sama Adel ? Mana Adel nya Bun ?"
"Hah ? Carissa pulang sendiri kok kak, cieee ngarep Adel disini yah, hahahaha. Makanya, coba deketin dulu si Adel, nanya nomornya dari Carissa kan bisa"
"Wait for a second, jadi Adel gak kesini ?"
Sang bunda hanya menjawab dengan gelengan dan kekehan kecil. Anak laki lakinya sudah besar ternyata, tapi kok kan Azka cowok kok gak berani buat nyapa doang. Heran sama kedua anaknya ini, betah banget mengagumi dari jauh. Iya, seterbuka itulah kedua ankanya ke bundanya. Mereka ngangep bundanya ini sebagai tempat curhat. Family goals banget hiks.
"CARISSA, SINI LU. BERANI BERANI NYA LU NIPU GW"
Sepertinya ini saatnya Carissa untuk mengunci pintu kamarnya itu. Jangan heran kalau dikediaman ini kerap terdengar suara keribuatan, kelakuan mereka berdua sama dengan Naya dan Rasya, berantem terus kerjaan nya.
"HEH BUKA PINTUNYA MAEMUNAH"
"GAK MAU, WLEEE. BUCIN BANGET SIH SAMA ADEL, PADAHAL BUKAN SIAPA SIAPANYA LOH"
