Begitu suara bariton itu terdengar, dua pasang kaki sibuk berlarian menuruni tangga.
"Ayaaaaaah" teriak keduanya, yang kemudian menghambur ke pelukan ayahnya.
Usia keduanya jika di rata-rata sudah memasuki usia 20, tetapi sifat manja keduanya tidak pernah luntur.
"Hei, ayo dilepas dulu ayahnya, kasian ayahnya capek" tutur Seohyun, yang berkewenangan sebagai bendahara rumah tangga.
Keduanya menurut.
Yeri menengadahkan tangannya ke Kyuhyun, ayahnya, "Yah, mana oleh-oleh buat kakak?"
"Oleh-oleh buat adek juga, mana?" sahut Haechan.
Kyuhyun tersenyum, mengeluarkan sesuatu dari kopernya, "Nih, ayah beliin kalian sepatu, kalian pilih sendiri suka yang mana. Jangan rebutan!"
Setelah itu, Kyuhyun memasuki rumah bersama Seohyun, meninggalkan kedua anaknya di ruang tamu.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(1)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(2)
"Gue mau yang ini!!" tunjuk Haechan ke sepatu pertama.
"Gamau.. Gue yang ini, lo kan jorok, jangan pake yang putih" Yeri merebut sepatu putih dari tangan Haechan, "Lo yang coklat aja tuh, biar samaan kayak kulit lo"
Haechan mencebik kesal, "Gue kan adek!!"
"Ya terus?" sahut Yeri cuek.
Tiba-tiba Haechan pasang aegyo, "Kan aku adek, kak Yeriiiiiiim"
Yerim begidik, geli, tau gini serahin aja daritadi, huh.
"Nih nih nih, jijik gue liat lo aegyo"
Haechan tersenyum lebar sembari merangkul sepatu putih, "maacii kakakku tayaaank" balas Haechan dengan nada imut yang di buat-buat.
