Chapter 41 ( Cursed Devil )

658 43 6
                                    

"Tuan, mereka di hampiri oleh orang yang tidak di kenal."

"Apa maksudmu? Apa yang dia lakukan pada ponakan saya?!"

"Dia hanya berdiri di depan Lira dan Keyra tuan."

"Tidak mungki-"

"Oh tidak, tuan sesuatu yang buruk baru saja terjadi. Dia menyuntikan sesuatu, berupa cairan di leher mereka."

"Apa katamu!"

"Mereka di bawa pergi oleh mobil hitam."

Sial! Apa apaan ini, siapa dia? Kenapa harus Lira dan Keyra?!

-*-*-*-*-

Quinziiy kembali ke rumah dengan Orlando yang terus berada di dekapannya. Wajahnya tertekuk dan kedua matanya tak pernah kering akan air mata. Sesekali ia duduk di pinggiran tempat tidur dan kembali berdiri bolak balik menyusuri kamar.

Tok.. tok..

"Masuk" ucap Quinziiy

"Permisi nyonya saya barusan di hubungi oleh tuan Dave untuk selalu menjaga dan menyiapkan seluruh keperluan nyonya." Ucap salah satu maid di rumah ini.

Quinziiy kembali mengerutkan keningnya, mencoba menahan kesedihan dan prasaan takut akan apa yang akan terjadi bersama kedua putri kembarnya. "Saya tidak apa apa, tolong datang hanya saat saya butuh. Selebihnya biarkan saya sendiri. Terimakasih."

Sambil menunduk kan kepala maid itu mengiyakan perkataan Quinziiy dan bergegas kembali menutup pintu kamarnya.

Uwee!! Uwee!!!

Orlando terbangun dengan langsung mengeluarkan tangisan yang keras.

"Sayang sayang kenapa? Orlando haus yaa sayang? Mami susuin dulu yaa."

Orlando menolak asi itu dengan terus mengeluarkannya dari mulut.

"Orlando gak laper yah? Mami bawa jalan jalan aja yaa?"

Sudah melewati taman, kolam renang, beserta kebun buah tapi tangis Orlando tetap tak kunjung reda.

"Sayang, kamu tau yaa kalau kaka kamu lagi dalam bahaya? Makanya Lando nangis terus ya nak?"

"Mami juga sangat ketakutan sama sepertimu sayang, pikiran mami di penuhi oleh pikiran buruk yang mungkin saja bisa terjadi pada kedua kaka mu. Orlando temenin mami yaa, hibur mami sayang." Quinziiy kembali menangis tersedu sedu.

Tring.. tring..

Handphone genggam milik Quinziiy bergetar, berharap telfon dari Dave yang sudah memberikan kabar baik.

"Nomer baru? Siapa?" Ucapnya heran saat melihat ke layar hp.

"Hohoho enjoy dengan permainanku?"

"Siapa kamu? Dan apa maksudnya permainan mu?"

"Aw ada yang lupa atau memang pura pura lupa? Saya tau kamu cukup pintar untuk mengingat suara ini NYONYA Orviller hehe."

"Stella, kau pasti bekas budak Dave yang murahan."

"Owh hati hati nyonya cantik, satu ucapan dari mulutku bisa mengubah takdir putri kembar kalian."

A Beautiful Revenge For QuinziiyWhere stories live. Discover now