[🌸] D! Ushijima Wakatoshi

5K 294 12
                                    



D! Ushijima Wakatoshi x S! Reader

=Kare?=

.

.

.

Sebenarnya sejak kapan ini semua terjadi, sih?

Orang aneh ini terus saja membuatku kesal!

Tapi aku selalu saja tak bisa mengusirnya!

A-a-apakah kkarena aku menyukainya!?

__________________________________________________

Aku menatapnya dengan tatapan bingung. Mengerjapkan mataku beberapa kali sebelum mencerna ucapan dari lelaki bertubuh besar yang sedang berdiri di ambang pintu rumahku tersebut, "Makan kau bilang?" tanyaku. Dia hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Respon aneh dari orang aneh ini semakin membuatku sebal saja. Aku menghela nafasku pelan, sebelum kembali menatapnya dengantatapan terganggu, "Mintalah makanan ke orang lain. Pacarmu, ibumu, atau beli di mana saja. Oh, ayolah! Kau ini anak SMA, Kan!?" jeritku kesal. Pekerjaanku yang sedang menumpuk, dead line yang nyaris membunuhku, kepalaku yang benar-benar terasa sakit sejak tadi malam, dan anak sialan ini! Minggu pagi ini benar-benar awal yang sangat... AAAAAAAAA---

"Dengan segala hormat, aku tak dapat melakukan itu," jawabnya masih dengan ekspresi datar yang sama.

"GRRRHHHHH--- KENAPA!?"

Pemuda tinggi bersurai cokelat kehijauan tersebut terus saja menatapku dalam-dalam tanpa mengucapkan apa-apa. Ya ampun, sepertinya anak ini sangatlah lapar sampai siap untuk memakan apapun. Kumohon jangan makan aku, Congor Sapi. Demi apapun, aku benar-benar ingin menampar manusia sapi ini kuat-kuat, tapi tampaknya tinggi badan sialanku sama sekali tak mendukung. Ahhh. cepatlah tinggi, [Y/N] yang menyedihkah.

"Katakan sesuatu, Bocah! Jangan buat aku takut!"

"[Y/N]-San, apakah kau tahu? Kare buatanmu adalah yang paling enak di kota daerah ini."

Aku terdiam saat mendengar jawabannya. Paling enak katanya? "H-ha?"

Bocah tak tahu diri itu hanya mengangguk pelan, "Aku sampai heran karena kau lebih memilih menjadi seorang penulis dibandingkan membuat sebuah warung kare."

"Kau ini sedang mengejekku atau bagaimana, sih?" bentakku kesal, "La-lagipula, kau tau dari mana!? Itu hanya pekerjaan sampingan, kok!" bantahku dengan wajah memerah.

"Tapi tetap saja aku lebih mendukungmu menjadi tukang kare."

"Sudah diamlah!" aku memijat dahiku pelan sambil menghela nafas. Hingga tiba-tiba aku teringat akan suatu hal. Tanpa sadar, bibirku menyinggungkan sebuah senyuman jahat sambil menatapnya. Sial, tatapan datarnya masih tidak berubah juga, "Ah, iy. Kau sangat ingin kare, ya?" tanyaku.

"Ya. Sangat ingin."

Aku tertawa pelan sambil menutupi mulutku dengan tangan untuk menyembunyikan sebuah senyuman jahat di bibirku, "Baiklah, tapi tunggu sebentar," ucapku sambil mengedipkan sebelah mataku sambil memasang pose genit. Aku berjalan ke dalam rumahku untuk mengambil dompet dan mencuci mukaku sebentar, setelah itu aku kembali menjumpainya yang tampak sabar menunggu kehadiranku, "Sip. Ayo pergi, Bocah Sial."

"Belanja?" tanyanya heran. Aku hanya mengangguk seraya mengenakan sepasang sandal jepit yang biasa kukenakan. Pemuda tinggi itu ikut mengangguk, "[Y/N]-San jalanlah duluan," ucapnya. Oh, anak ini memperlakukanku seperti perempuan, ya?

Male! Chara x Male! Reader [Indo Ver]Where stories live. Discover now