five feet apart

🌃 three

"ay, mau nginep dirumah gue gak?" tawar minho ke seungmin.

ay itu panggilan sayangnya minho ke seungmin.

mereka masih di mcd, ngobrolin banyak hal yang gak penting, tapi itu udah jadi kebiasaan mereka.

"emang orang tua lo kemana?" tanya seungmin yang lagi sibuk mainin ponselnya.

"lagi keluar kota, kalo mau nanti kita beli cemilan."

seungmin langsung alihin atensinya ke minho, "ngapain beli cemilan?"

"movie marathon yuk ay, udah lama juga kita gak ngelakuin ritual itu kan?" minho naik turunin alisnya.

seungmin mendecih, "nggak ah, terakhir kali movie marathon aja lo malah ketiduran. gue ditinggal sendirian, kapok."

minho nyengir, "sorry ay, kan waktu itu gue gak tidur seharian. kebetulan ada lo jadi nyenyak tidur gue."

"gue gak bisa nginep deh kayaknya."

"kenapa? ada tugas banyak? kerjain dirumah gue aja."

"kak wonpil lagi pulang, gue mau ketemu dia."

"yah ay, kan besok bisa ketemu dia. temenin ihhh, gue takut dirumah sendirian. gimana kalo nanti ada setan yang jahatin gue?" rengek minho.

"ya gak gimana-gimana. ajak movie marathon aja setannya." jawab seungmin cuek.

"gak mauuuu, ayo nginepppp. nanti gue izin deh ke nyokap lo, ya ya ya?" minho ngerengek lagi, buat seungmin jadi jengah.

"hhhh yaudah. gue ambil baju dulu kerumah." seungmin pasrah.

minho cengirannya makin lebar, "nah gitu dong, yuk kita kerumah lo sekarang."

mereka berdua pergi menuju kerumah seungmin. sepanjang perjalanan, mereka bercanda terus.

tiba-tiba minho tarik tangan seungmin buat peluk pinggangnya.

"pegangan, nanti jatoh." ucap minho.

"apa sih! emangnya gue anak kecil?!" seungmin salah tingkah, tapi dia makin eratin pelukannya.

minho senyum-senyum sambil liat seungmin lewat spion, "pipinya merah tuhhh."

seungmin rolling eyes, "gue lepas nih?"

seungmin mau ngelepas pelukannya, tapi tangannya di tahan sama minho.

"jangan, enakan gini. jadi anget kan?"

"yang anget sih elo, gue nggak." ujar seungmin.

minho tepiin motornya sebentar.

"kenapa? kok berhenti?" seungmin keliatan bingung.

minho ngelepas bombernya dan dia pasangin ke seungmin.

"pantes lo kedinginan, orang baju lo tipis gini." minho kaitin resleting bombernya yang di pakai seungmin.

jangan tanya hati seungmin gimana, udah sukses meledak kayaknya.

minho lanjut nyetir lagi, tapi sebelumnya dia eratin tangan seungmin dulu di pinggangnya.

seungmin daritadi cuma diem, dia keliatan pasrah banget.

"gue seneng." ujar minho tiba-tiba.

"seneng kenapa?" sahut seungmin.

"seneng, karena lo ada di pelukan gue."

seungmin udah terbang ke desa konoha.