Firasat

1.8K 290 49
                                    

Kalau Votenya banyak besok update lagi 😁
__________________________________

Drrttt... Drrttt... Drrttt...

Ayya tersenyum melihat nama Raizel tertera di layar ponselnya.

"Pagi Sayang..." sapa Ayya dengan suara serak khas seseorang yang baru saja terbangun.

"Pagi Sayangku, kamu baru bangun ya?"

"Iya nih..." Ayya mengusap matanya yang masih lengket. "Kamu pagi banget bangunnya?"

"Gara-gara kemarin tidurnya kesorean. Aku jadi bangun kepagian." Raizel terkekeh pelan.

"Gimana sakit kepalanya? Udah baikkan?"

"Udah Ra. Gara-gara kamu cium kemarin, aku langsung sembuh." Ayya tertawa kecil merasa malu mendengar ucapan Raizel.

"Masih pagi, jangan gombal."

"Gombal lagi. Aku ini cuma mengungkapkan perasaan. Kenapa gombal terus sih?"

"Iya. Iya. Maaf."

"Mandi sana."

"Sebentar, sepuluh menit lagi."

"Aku jemput ya, Ra. Aku mau sarapan bareng sama kamu."

"Tumben? Kamu mau makan apa? Aku masakin."

"Apa aja, pokoknya makan sama kamu. Aku mandi sekarang ya."

"Iya. Hati-hati di jalan ya."

"I love you."

"I love you..."

-tut-

Setelah panggilan telepon itu terputus, Ayya segera bangkit dari ranjangnya. Lalu berlari menuju dapur dan langsung membuka pintu lemari es mengagetkan Mama yang sudah berada di dapur.

"Mimpi masak Ra?" tanya Mama.

"Raizel mau sarapan bareng Ma."

"Tumben? Nggak biasanya."

"Makanya itu Ma. Masak apa ya Ma yang cepet?"

"Telur dadar."

"Mama..."

"Nggak tahu." Mama mengedikkan pundaknya. "Mama pergi ah..."

"Mama curang!" keluh Ayya setelah menatap punggung Mama yang mulai menjauh.

"Bukan curang. Kamu itu belajar bangun lebih pagi. Kalau suami minta makan biar nggak bingung kayak gini."

"Iya. Iya." Mama meninggalkan Ayya yang mulai berkutat dengan dapur. Mama tak mau ikut campur dengan urusan pasangan muda.

Lima belas menit berlalu Ayya memekik kaget setelah seseorang mengecup pipinya.

"Jangan teriak-teriak. Nanti ketahuan." Raizel terkekeh kecil.

"Kamu bikin aku kaget!"

"Masak apa?"

"Tumis udang. Kesukaan kamu." Ayya tersenyum manis.

"Hmm... Aku jadi makin cinta." Raizel kembali mengecup pipi Ayya.

"Jangan cium-cium! Ada Mama." keluh Ayya.

"Kamu belum mandi ya?"

"Belum." Ayya meringis kecil. "Bau ya?"

"Iya. Bau wangi."

"Apa sih! Gombal banget."

"Gombal lagi gombal lagi. Mandi sana, aku tungguin."

"Bentar ya."

Through The Night Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora