Bagian Dua - Bertamu

148 21 15
                                    

Kau datang dengan harapan, dan aku menyambut harapan itu dengan cinta.

***

Menjadi seorang Guru bukanlah hal yang gampang, dan juga bukan hal yang sulit. Berusaha mengerti karakter anak didik itu seru, bagi Najwa. Di mana ia bisa bertukar pikiran dan bisa menjelajah kisah-kisah unik lewat anak didiknya.

Seperti biasa di hari Senin Najwa masuk pelajaran pertama. Najwa memegang satu mata pelajaran ialah PAI (Pendidikan Agama Islam).

Kata anak didiknya, Najwa adalah Guru yang tidak banyak menuntut, ia bisa menempatkan dirinya di mana saja. Perihal penyampaian materinya pun gampang dicerna, tidak salah jika ia selalu memenangkan penghargaan 'guru favorit' di penghujung tahun pelajaran.

"Selamat pagi, Bu Najwa," sapa beberapa muridnya, ketika Najwa hendak melewati beberapa kerumunan anak-anak yang sedang asyik berbincang. Entah itu membicarakan pelajaran, ataupun perihal kisah cinta monyetnya.

"Pagi kembali, Ibu duluan yah." Najwa yang melanjutkan perjalanannya. Beberapa siswa tersenyum atas jawaban dari sosok Najwa.

Sesampainya di kelas, seperti biasa juga Najwa meminta seluruh muridnya untuk membaca materi terlebih dahulu, Sebelum diterangkan kembali olehnya.

Memasuki semester dua, pada bab awal membahas tentang pernikahan, biasanya pembahasan ini sedikit sensitif di mata para siswa kelas dua belas. Setelah materinya disampaikan terdapat beberapa pertanyaan yang terlontar dengan ringan.

"Bu, sekarang, kan, lagi viral video seorang istri mengantar suaminya untuk menikah lagi, nah menurut Bu Najwa gimana?" tanya salah satu muridnya. Najwa hanya tersenyum, ia tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa detik dirinya terdiam.

"Memangnya poligami harus ya, Bu?" tambahan pertanyaan dari murid lainnya. Najwa terlihat membuang napas perlahan, ia langsung berdiri dengan pandangan yang meneduhkan.

"Sekarang apa-apa yang viral dimasalahkan, tanpa mencari dulu ilmunya. Gini, sebenarnya Ibu tidak tahu video yang mana, tapi Ibu sendiri menggarisbawahi istri yang mengantar suaminya untuk menikah lagi. Dalam agama Islam diperbolehkan menikahi lebih dari satu, tapi, ada hal yang harus dipertimbangkan, yang pertama suami harus ekstra materi, ekstra fisik, dan adil. Nah, jika merasa sudah mampu, coba diskusikan dengan istri, jika setuju, silahkan. Islam agama yang indah, tidak memberatkan siapapun. Baik laki-laki maupun perempuan. Islam agama yang adil. Nah tugas kalian saat ini hanya belajar, semoga apa yang Ibu sampaikan bisa menjadi bahan pertimbangan dikemudian hari," jelas Najwa.

Tidak lama suara bel pergantian pelajaran terdengar. Dengan segera Najwa pun langsung membereskan beberapa bukunya.

"Kita lanjutkan Minggu depan diskusinya, jangan lupa baca materi-materi yang akan dibahas nanti, Assalamualaikum." Najwa pun berlalu.

"Waalaikumusalam."

***

Khusus hari Senin Najwa bertugas sampai jam istirahat pertama. "Bu Najwa, ini ada surat," kata penjaga sekolah.

Najwa langsung menerima surat tersebut. Ia sedikit kebingungan, surat dari siapa? Padahal tidak ada konfirmasi apa pun.

"Terima kasih yah, Pak."

Liku Najwa (COMPLETE)Kde žijí příběhy. Začni objevovat