Cerita ini diangkat dari kisah nyata kim bo eun dan kim jin gwan pada tanggal 17 januari 1992 di kota cheongju-si provinsi chungcheongbuk-do, namun latar tempat, waktu, penokohan, dan asmara sedikit diubah demi kepentingan cerita
Taeyong adalah anak berumur 7 tahun yang hanya hidup dengan ibunya lee chaeyeon karena ayahnya telah meninggal saat taeyong masih kecil dan hari ini pria kecil itu sangat bahagia karena ibunya akan menikah lagi
Taeyong sangat senang karena sebentar lagi dia akan mempunyai ayah seperti teman-temannya
Namun semua kebahagiaan itu lenyap saat taeyong memasuki usia 9 tahun kim mingyu ayah tiri taeyong mulai memperkosa anak tirinya itu bahkan hampir setiap hari
Bahkan kegilaan kim mingyu tidak sampai disitu dia pernah memperkosa taeyong bersamaan dengan ibunya lee chaeyeon
Bahkan kim mingyu pernah membawa video-video porno ke rumahnya dan memperlihatkan video tersebut ke anak tirinya itu dan menyuruh taeyong menirukan aksi dalam video panas tersebut
Kejadian ini terus berulang hingga taeyong duduk di bangku SMA, taeyong tidak bisa berbuat apa-apa karna takut dan dia hanya bisa menerima nasibnya
Setelah lulus SMA taeyong berhasil masuk ke fakultas seni sehingga dia sangat senang
"Akhirnya aku bisa meninggalkan semua ini dan pergi dari rumah" ucap taeyong sambil sesekali meneteskan air matanya saat melihat kertas hasil tes yang diterimanya
Karna taeyong masuk kuliah yang sangat jauh dari rumahnya jadi dia akan tinggal di asrama
Tetapi itu tidak membawa perubahan yang besar kim mingyu yang susah sekali dipanggil ayah ini mengecek secara detail jadwal taeyong dan juga memerintahkan taeyong untuk tidak pergi keluar dengan teman-temannya
Taeyong hanya bisa berdiam diri diasramanya dan setiap weekend taeyong diwajibkan untuk pulang ke rumahnya
Disaat itu pula kejadian yang tidak diinginkan taeyong selalu terjadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * * * * * * * *
"Taeyong bisa kamu tolong membawa ini?" ujar ten sambil membawa perlengkapan pensinya karna universitas mereka hari ini sedang mengadakan pensi dan dihadiri seluruh mahasiswa dari berbagai jurusan
"Ah baiklah kemarikan" taeyong mengambil alih kardus dari tangan ten yang lumayan cukup berat
"Harus aku taruh dimana?"
"Tolong taruh di sebelah panggung ya, aku harus membawa yang lainnya juga"
"Baiklah"
Taeyong pergi meninggalkan ten melewati koridor kampus yang sangat sepi karna semua mahasiswa sudah ada di aula tempat pensi dilaksanakan
