6. Hidupku Tanpamu

281 31 2
                                    

Tidak papa jika aku harus hidup sendiri. Tidak papa jika aku menutup diri. Setidaknya aku tak akan terluka oleh siapapun.

Dan tanpa terasa sudah terlalu lama aku menutup diri. Hingga aku sendiri lupa bagaimana cara meneteskan air mata.

Semua karenamu. Siangku tak lagi kupedulikan. Karena hanya malam yang kurindukan. Moment saat aku bisa membicarakan apapun denganmu.

"Hei kurapika... apa kau tau.. semakin lama aku semakin merasa jika kau selalu disisiku. Entah malam ini, atau besok pagi ketika aku berjalan sendiri menyusuri jalanan sepi menuju sekolah, atau ketika aku duduk sendiri di taman sekolah, dimanapun saat kusendiri aku selalu merasa kau disisiku..."

Sosok dibalik pintu itu diam membisu. Lalu sedetik kemudian bibirnya berkata, " aku memang selalu ada disisimu... sejak dulu... didalam hatimu..."

"Hah?? Kau bilang apa?" Suaranya samar terdengar seakan dia berbisik pada dirinya sendiri.

"Tidak... selama kau ingin maka disitulah aku akan berada... untukmu.." katanya kemudian.

Membuat degum jantungku berdetak lebih kencang. Sebuah kata yang menyakinkanku bahw aku tak sendirian dan juga kata yang berarti meski aku sendiri didunia ini tetap ada kamu disisiku. Membuatku merasa lebih tenang. Lebih percaya diri dan membuatku merasa hidupku sangat bahagia meski hanya bersamamu.

Semu berjalan sesuai apa yang kumau, apa yang kuingin, apa yang kukatakan tak lepas dari sosok dibalik pintu. Yang fana namun terasa nyata. Dan begitulah waktu berlalu hingga bangku SMP aku lalui tanpa kenangan berarti selain denganmu.

Menginjakkan kaki ke atas jenjang pendidikan lebih tinggi. Bangku SMA dimana sebuah uluran tangan nyata menghampiriku.

"aku Riana... kamu?" Senyum manis tersungging diwajah gadis itu.

Awalnya aku ragu meraih uluran tangan itu. Takut kembali trauma masalalu terhianati namun kegigihannya meyakinkanku.

"kenapa mau temenan sma aku?"kataku dikemudian hari penasaran.

"hmm.. knp ya... habis kamu pinter gambar, gambarmu bagus, aku suka... hehe" alasan yang cukup asal asalan diselingi gelak tawa canda.

"dasar... pantas tiap hari minta digambari gratis!" Kataku pura2 protes. Membuat kami tertawa bersama2.

"eh kesana yook ada orang yang kukenal.."

"eh itu tetanggaku katanya temarin penasaran sma kamu"

Hari demi hari semua semakin terlihat nyata. Mengahbabiskan waktu dengan teman yang benar benar teman. Teman yang menerimamu apa adanya. Dan entah mulai sejak kapan. Malamku hilang.

Berganti dengan pagi yang terlalu terburu2 datang. Membuatku melewati setiap malamku. Semalam dua malam dan akhirnya tanpa terasa bulan berganti bulan berlalu.

Dia pun seketika menghilang dalam hidupku.

Bersambung.....
==============================

Dibalik Pintu (Kurapika HunterxHunter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang