•••••

1.1K 114 15
                                    

"Sumpah om, hari aku kuliah juga harus aku relakan kerja kayak gini?"

Johnny semenjak disuruh masuk ke mobil dia udah misah-misuh sambil melipat tangannya. Nggak jelas emang si Jaehyun, padahal 'kan ini hari pertamanya kuliah. Kirain dia bakal libur kerja. Nyatanya sama si Om Mesum itu kayaknya nggak dibolehin.

"Jangan ngeluh begitu, toh ini 'kan termasuk dari perjanjian kita." Jaehyun tapi nanggepin biasa aja, malahan dia dari tadi nahan diri buat nggak cipok bibir monyong Johnny yang wajahnya kesel banget sejak masuk ke mobil itu. Emang Jaehyun doang dasar.

"Lagian mau ke mana 'sih? Aku mau pulang, ada tugas kuliah." Padahal tadi dia niatnya gak kerjain tugas kuliah itu sebelum nyontek punya Lucas, tapi kayaknya dia terpaksa sekarang karena dia butuh alasan buat nggak menghabiskan waktu sama si Jaehyun untuk hari ini.

"Mau menghabiskan waktu bersama sugar baby Om, gak boleh?"

Padahal mereka udah sering jalan loh, apa nggak cukup? Johnny mau protes kayak gitu, tapi dia mikir-mikir lagi. Nanti kalau dia macem-macem bisa-bisa kontrak bodohnya itu dicabut, dan dia bakal kehilangan kekayaan yang instan itu dari Jaehyun.

"Johnny." Panggil Jaehyun tiba-tiba saat mereka di tengah perjalanan. Di saat itu sejujurnya Johnny lagi main hp saking bosennya, liatin yutub.

"Apa." Sahut Johnny tanpa menengok.

"Tatap muka Om kalau sedang berbicara."

Johnny mengerang dan menaruh hpnya, kemudian menatap Jaehyun. Yang matanya sedang fokus ke jalan tentu saja.

Dih sialan, dia aja gak ngeliatin gue. Batin Johnny jengkel.

"Apa om?" Tanya Johnny sekali lagi. Jaehyun memperlambat mobilnya karena lampu merah. Dia menarik rem tangan kemudian menatap Johnny.

"Ayo ke nikahan." Jaehyun memandang dengan serius.

"HAH." Saking kagetnya, lubang idungnya Johnny sampe mekar lebar-lebar. KAGET.

"Hidung nya biasa aja dong," Jaehyun menggeleng. "Temen om ada yang nikah. Temenin ya?"

Duh. Johnny males banget asli. Gimana ya, disuruh temenin Om-om ke nikahan. Bayangin. Nemenin om-om ke nikahan.

Ya memang mending sih, Jaehyun tipikal om-om muda yang ganteng dan kaya. Anjirlah belum cocok dipanggil om juga si Jaehyun itu. Tapi kok Johnny males banget ya??

Kayak, apaan 'sih. Dia ngerasa gitu. Males. Males banget. MALES POKOKNYA.

Selagi Johnny berdebat dalam hati, nggak berapa lama setelah itu, mereka berhenti di depan sebuah gedung. Dari display kacanya aja Johnny udah tau kalau itu gedung untuk apa.

"Om ngapain ke sini?"

"Siap-siap buat pernikahan."

"HAH." idung Johnny mekar lagi. Jaehyun tertawa kecil dan mencubit hidung Johnny. Johnny memundurkan kepalanya, berusaha melepaskan tangan Jaehyun tersebut.

"Om apaan sih!" Johnny mengusap hidungnya yang langsung memerah itu.

"Abis kamu kalau Om baru ngomong satu kalimat langsung kaget terus, udah gitu hidungnya langsung gede gitu. Kenapa 'sih?"

"Reflek. Jangan pegang-pegang idung aku lagi ah." Ntar pesek gara-gara lo anjrit.

Bayangkan betapa horornya itu. Emak bapaknya capek-capek ngasih idung mancing dan ganteng buat dia, terus dipesekin gara-gara Jaehyun. Kasian woy keturunannya nanti.

"Iya iya nggak Om pegang," Jaehyun melepas sabuk Johnny, kemudian mengecup bibirnya. "Paling gigit hidungnya."

Johnny mengernyitkan dahinya.

Lo mau bikin gue cacat? IDUNG GUE NGAPAIN MAU DIGIGIT HAH?

Lagi-lagi Johnny cuman bisa protes dalam hati. Hehe.

Mereka berdua turun dari mobil itu, seperti biasa Johnny mengekori Jaehyun dari belakang. Pintu gedung itu otomatis, tapi Jaehyun nggak juga jalan saat pintunya telah terbuka. Johnny bingung dong, apalagi ada pegawai di dalam yang sepertinya memandang mereka. Dia langsung was-was.

Ini orang mesum ngapain.

"Kamu jalannya di sebelah ku, bisa?" Tanya Jaehyun. Johnny menghela nafas. Dia lagi gak mood protes, akhirnya melangkah untuk berdiri di samping Jaehyun. Kemudian mereka berdua berjalan berdampingan memasuki gedung.

"Selamat datang tuan-tuan. Ada yang bisa kami bantu?" Tanya pegawai itu ramah.

"Aku mencari tuxedo untuk menghadiri pernikahan." Jawab Jaehyun.

"Silahkan lewat sini." Pegawai itu menuntun mereka berdua menuju rak yang isinya sejujurnya Johnny anggap sama aja; baju formal buat kondangan gitu.

"Ini yang baru masuk tuan, sangat cocok untuk dipakai dalam menghadiri pernikahan seseorang."

"Ya ya. Bisakah kau tinggalkan kami? Saya ingin memilih dalam ketenangan."

Pegawai tersebut membungkuk mempersilahkan mereka berdua dan pergi. Setelah yakin tidak ada orang lagi di sekitar mereka, Johnny mendekat.

"Om kok ngusir dia 'sih?"

"Kenapa? Kamu takut ditinggal berdua aja sama Om?"

"Nggak ih. Geer banget 'sih!" Johnny menghentakkan kakinya kesal, sementara itu Jaehyun hanya tertawa dan mencubit pipi Johnny.

"Jangan gitu, nanti Om gak tahan." Kemudian Jaehyun berjalan ke arah lain melihat-lihat baju, meninggalkan Johnny yang membatu di tempatnya.

STEREO-TYPE [republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang