Bab 2: Teman Baru

2.9K 261 16
                                    

"Mengapa datang jika hanya memberi isyarat bukan menceritakannya secara gamblang." ~Tania Abidin

-0-

Tania membuka pintu dan terkejut melihat seorang perempuan yang berada tepat di depan pintunya. Wajahnya terlihat putih pucat dengan bola mata hitam pekat dan rambut terurai sepinggang, perempuan itu tampak cantik dengan balutan dress selutut berwarna pink.

"Eh, maaf. Mbak cari siapa, ya? Kok berdiri di depan pintu?" tanya Tania mencoba untuk seramah mungkin agar bisa mendapatkan banyak teman, supaya ia lebih betah untuk tinggal di sini.

"Tadi aku lihat kamu di dapur, bisa kita bicara sebentar?"

"Oh, jadi dia yang tadi di dapur? Gue kira tadi salah lihat," gumam Tania pelan sambil sedikit melamun.

"Boleh aku masuk?" tanya perempuan itu sekali lagi.

"Eh, boleh-boleh, silahkan."

Perempuan itu berjalan melewati Tania lalu membuka jendela tanpa seizin Tania dan duduk di tepian ranjang.

"Ada apa?" Tania kembali memulai percakapan setelah keheningan yang melanda untuk beberapa saat.

"Jangan dekat-dekat dengan Mila, dia bukan orang baik!" ucapnya dengan penuh keyakinan, menatap tajam mata Tania. Tania yang merasa risih di tatap seperti itu memilih memutuskan tatapannya lalu berjalan ke arah jendela untuk melihat keadaan di luar.

"Kenapa? Mila kelihatannya baik."

"Dia bukan orang baik, percaya sama aku!"

"Lo siapanya Mila sampe berani bilang seperti itu sama gue? Apa lo ada masalah sama dia sampe lo niat mau jauhin kita?"

"Jika kamu enggak percaya silahkan, aku cuman memperingatkan!"

"Kamu sia-" ucapan Tania terhenti saat berbalik ke belakang dan tidak menemukan perempuan itu di sana.

"Lah, cepet banget ngilangnya, dasar orang aneh," gerutu Tania. Tak lama terdengar suara ketukan di pintu.

Tok ... tok ....

"Tania," panggil seseorang dari luar.

"Iya, sebentar."

"Tania, lo kemana aja, sih. Itu Ibu kost udah nungguin di meja makan," ucap Mila sambil menarik pergelangan tangan Tania menuju dapur.

Di dapur sudah terdapat banyak orang, mungkin penghuni kamar lain. Tania pun memilih duduk di sebelah Mila dengan nyaman.

"Kenalin ini Tania, di baru datang tadi pagi dan mungkin ada yang belum kenal kalian bisa berkenalan setelah makan malam, dan kamu Tania, ini hanya sebagian besar penghuni kost di sini sedangkan sebagian lagi ada yang belum pulang, kamu bisa tanyakan sesuatu kepada mereka jika ingin lebih mengenalnya," ucap Miranda di angguki oleh semua orang di sini, akan tetapi Tania tidak menemukan perempuan cantik berwajah pucat tadi.

Selesai makan malam Tania memilih untuk langsung pergi ke kamar ia harus beristirahat karna besok pagi akan pergi ke kampus, apalagi ia harus bangun subuh agar tidak mengantri terlalu panjang jika ingin cepat-cepat mandi. Saat sedang berjalan Tania tidak sengaja menabrak orang lain.

Bruk.

"Aw ...," pekik seseorang.

"Eh, maaf-maaf," ucap Tania sambil membantu perempuan itu berdiri.

"Lain kali jalan tuh lihat-lihat dong, sakit kan bokong gue."

"Kenapa, Zah?" tanya seseorang tiba-tiba dari belakang.

"Itu ... anu ... emmm gue gak sengaja nabrak dia, maaf ya," jawab Tania dengan cepat.

"Eh, tunggu-tunggu, lo yang anak baru itu kan di sini?"

Tania hanya mengangguk simpul.

"Kenalin, gue Azahra Ariefa panggil aja Azah," ucap perempuan yang barusan jatuh memperkenalkan diri.

"Gue Mita Shania," ucap perempuan yang baru datang tadi.

"Hai, nama gue Tania," ucap Tania sambil menjabat tangan Azahra dan Mita secara bergantian lalu kembali berucap, "Em ... lo gak kenapa-kenapa kan? Tadi gue gak sengaja."

"Gak papa kok, santai aja, tadi gue cuman kaget aja, hehehe," jawab perempuan yang bernama Azahra.

"Eh, kok kita jadi ngobrol di sini, yuk ke kamar gue capek, nih sekalian kita ngobrol-ngobrol," usul Mita sambil menarik tangan Azahra dan Tania. Untuk kesekian kalinya, ekor matanya Tania melihat perempuan tadi sedang mengawasinya di sudut tangga bawah.

"Ayo, Tania, kenapa berhenti."

"Eh, iya."

Sampailah mereka di kamar yang ternyata berhadapan dengan kamar Tania, di dalam kamar Mita terdapat banyak hiasan manik-manik yang cantik, serta beberapa koleksi-koleksi lainnya. Tanpa rasa malu Azahra langsung masuk dan merebahkan dirinya di atas kasur sebelum sang pemilik mengizinkan. Tania hanya bisa tersenyum melihat kedekatan mereka lalu duduk di pinggiran kasur.

"Lo kerja, kuliah atau gimana?" tanya Azahra memulai percakapan.

"Gue baru daftar kuliah dan besok mulai ngampus."

Dan terjadilah percakapan-percakapan ringan sampai hampir larut malam, Tania yang pertama menyadarinya memilih untuk pamit terlebih dahulu ke kamarnya untuk segera beristirahat dan juga menyiapkan beberapa peralatan untuk besok ke kampus, dia tidak ingin di cap jelek hanya karena datang terlambat.

Tania melihat jam di dinding menunjukan pukul 11.30 malam, sebentar lagi pukul dua belas malam kira-kira apa yang akan terjadi jika Tania masih terjaga? Akankah bertemu dengan sosok yang dibicarakan oleh Mila atau Mila hanya ingin menakut-nakutinya saja. Saat hampir menunjukkan pukul dua belas tepat Tania malah terlelap, tepat setelah jam dinding menunjukkan pukul 00.05 terdengar suara derap langkah kaki tidak lama terdengar suara ketukan di pintu dengan amat sangat pelan.

####

Haiii, terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komentar.

Misteri Kost Tua [END]Where stories live. Discover now