2. Moment.

5.3K 733 57
                                    

Yeonjun bersiap pergi ke sekolah sambil memutar-mutarkan kunci motornya, dia mau mengeluarkan motornya dulu.

Tapi sebelum melakukan itu dia melihat Soobin yang barusan saja melewati rumahnya, pasti pacarnya eh salah mantannya itu akan ke halte untuk menunggu bis.

"Soobin," panggil Yeonjun membuat Soobin yang sedang berjalan dengan earphonenya itu menoleh kearah mantannya.

"Ya?"

Tiba-tiba Yeonjun jadi tidak yakin apakah mantannya itu mau diajak pergi ke sekolah, terlihat sekali kalau Yeonjun itu masih tidak rela putus sama Soobin.

Walaupun mereka berdua entah saling mencintai atau tidak yang jelas mereka saling menyayangi, karena ya banyak bukti tentang itu.

"Kak?" tanya Soobin dengan bingung karena melihat Yeonjun tiba-tiba tidak berbicara lagi padahal dia yang memanggil.

Atau dia cuma menyapa saja ya?

"Mau berangkat bareng? Biasanya bis jam segini sudah penuh," ajak Yeonjun langsung membuat Soobin langsung merasa canggung, serius dia diajak berangkat sekolah bareng sama mantannya?

"Ah gapapa kak, aku bisa pergi naik bis yang lain, kalo gitu sampai jumpa ya," tolak Soobin lalu berlarian pergi dari rumah Yeonjun, padahal Yeonjun berharap Soobin mau, tapi kalau dia gak mau ya gapapa sih, itukan hak dia.

Yeonjun kembali berjalan kearah motornya sebelumnya dia membuka kandang rumahnya dulu.

"Bunda, Yeonjun pergi sekolah dulu ya," teriak Yeonjun dari depan rumah membuat bundanya ikut berteriak dari dalam rumah.

"Iya, hati-hati ya, itu rotinya diberi ke Soobin ya."

Yeonjun tidak menjawab lagi, diakan sudah bilang berkali-kali ke bundanya itu kalau dia sudah putus sama Soobin, tapi tetap saja bundanya itu sering membawakan roti buat Soobin.

Dirinya bingung dengan cara apalagi memberitahu bundanya itu kalau dia sama Soobin itu, sudah putus sebulan yang lalu!

Yeonjun membawa motornya pergi dari rumah takut bundanya itu akan keluar dari rumah.

"Bocah itu, makanya masih kecil sudah tau pacar-pacaran lalu setelah putus galau sendiri," ucap bundanya sambil menatap kearah kakaknya Yeonjun.

"Apa sih bunda, akukan gak seperti dia, lagian yang putus itu Yeonjun kenapa aku yang dimarahin sih," elak kakaknya Yeonjun sambil menatap sebal ke bundanya itu, dia asik-asik sarapan eh malah ikutan kena oceh yang seharusnya ini untuk adiknya.

"Dengar ya, Taehyung, bunda itu cuma ngasih tau dan gak marahin kamu sama sekali, kamunya berlebihan, sana cepat selesaikan sarapanmu lalu pergi kuliah."

Taehyung cuma mengangguk-anggukan kepalanya masih dengan perasaan kesal, pagi-pagi dia malah kena oceh.

***
Yeonjun melihat seseorang di halte yang sedang menatap dengan cemas jam tangannya, sudah dia tawarin eh malah ditolak.

"Yakin gak mau ikut pergi bareng? Kamu bakalan telat lho kalau masih mau nunggu bisnya," ucap Yeonjun tiba-tiba membuat Soobin yang sedang fokus dengan jam tangannya langsung terkejut sambil menatap kearah mantannya itu dengan kaget.

Yeonjun meringis, dia bukan hantu tapi pacarnya itu memberikan reaksi seolah-olah dirinya itu hantu.

"Ayo naik, walaupun kita bukan sepasang kekasih lagi, gak ada larangankan untuk terlihat gak pernah peduli lagi sama mantan kita," ucap Yeonjun membuat Soobin sedih, entah kenapa rasanya dia gak mau putus sama Yeonjun, pacarnya kenapa percaya dengan ucapan anak kelasnya padahal saat itu dia cuma bercanda doang.

Bodoh sekali Choi Soobin, sekarang dia sedang bermusuhan sama anak kelasnya yang memberikan berita gak benar ke mantannya itu.

"Gapapa nih?"

"Iya gapapa, lagian kamunya nanti telat, aku kasihan kalau kamu harus ikutan lari seperti anak yang kena hukum karena telat itu, mereka disuruh lari 10x lapangan sekolah kita lho," jawab Yeonjun sambil menakuti Soobin, Soobin segera turun dari halte dan berjalan kearah motornya Yeonjun, lalu dia naik sambil memegang tali tasnya.

Yeonjun segera membawa pergi motornya setelah tau Soobin sudah naik ke motornya.

"Kakak tau darimana kalau mereka dihukum lari 10x?" tanya Soobin yang mau membuat suasana tidak terlalu canggung walaupun pada akhirnya pasti dia lagi yang akan canggung duluan.

Soalnya saat pacaran saja mereka suka canggung sendiri.

"Aku pernah kena hukum sih, saat itu motorku bannya bocor, jadi aku harus bawa ke bengkel dulu, tapi ya guru mah gak percaya sama alasan aku katanya aku sengaja mau telat," jawab Yeonjun membuat Soobin tersenyum dan Yeonjun melihat itu dari balik kaca spion motornya.

"Saat itu kamunya lagi kesal sama aku, jadi kamu minta diantar sama papamu," lanjut Yeonjun membuat Soobin terdiam, lho ini cerita saat dia sama kakak kelasnya itu masih pacaran?

"Ya baguslah sih, soalnya kamu gak kena hukum juga kalau masih ikut aku saat itu."

Soobin tiba-tiba merenggut, entah kenapa sebenarnya ada banyak sekali momen tentang mereka yang kalau ingat-ingat sangat lucu sekali.

"Kayaknya aku buat kamu sedih ya, maaf."

Yeonjun tiba-tiba merasa bersalah karena harus mengingatkan cerita saat mereka masih berpacaran itu.

Padahal dirinya itu sama seperti Soobin, gak mau putus cuma gara-gara hal itu.

Mereka berdua intinya, bodoh.

Tbc.

Apa sih, kok aku kayak pakar cinta banget, astaga.

Yaudahlah semoga suka ya, vote dan komen jangan lupa.

Sampai jumpa di part selanjutnya.













Salam,



Anaknya Taekook.

Let's Break Up -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang