Bab 5.B

83.2K 8.3K 762
                                    

Kyaaaa harusnya malam ini aku nggak update sihhh tapi berhubung Mas kris tadi abis notice Komen aku, jadinya aku update dehhhh Pleaseeee say thankyou dooongggg di sana,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kyaaaa harusnya malam ini aku nggak update sihhh tapi berhubung Mas kris tadi abis notice Komen aku, jadinya aku update dehhhh Pleaseeee say thankyou dooongggg di sana,... kyaaa aku jadi gak bisa bobok nihhhh karena seneng bgttt hihihi....

Bab 5.B


Tak lama setelah kepergian Rainer, Kayla bangun, Ivana tersenyum lembut pada putrinya itu apalagi saat putrinya itu mencari-cari keberadaan Rainer. Baru sehari bersama dan Kayla tampak sangat dekat dengan Ayahnya. Sebuah kehangatan menerpa dirinya.

Ketika Ivana masih sibuk menenangkan Kayla, pintu ruang inapya tebuka. Aksa berlari ke arahnya, dengan Ibu Rainer, dan juga Dokter Farel di belakangnya. Ivana sempat terkejut kenapa bisa ada Dokter Farel datang ke sana.

"Aku tadi lihat Aksa dan Neneknya di lobi, dia bilang 'Mama masuk rumah sakit', jadinya aku cari ruangan kamu dan mengantar mereka ke sini."

"Jadi, ini Rumah sakit Medika?" tanya Ivana yang memang tak tahu dimana dia dirawat saat ini. Rumah sakit Medika adalah rumah sakit tempat dimana Farel membuka praktik setiap harinya.

"Ya." Farel mengiyakan pertanyaan tersebut. "Dunia memang sempit ya, hahaha." Farel tertawa renyah, sedangkan Ivanya hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

****

Rainer pergi hampir satu jam lamanya, dia mencari minuman, makanan, dan juga cemilan untuk Kayla dan mungkin Aksa saat Aksa datang. Rainer juga membeli perlengkapan mandi untuk dirinya dan Kayla, karena pasti Kayla akan tinggal di rumah sakit selama Ivana dirawat di sana. Tak lupa, dia juga membeli selimut untuk putri kecilnya itu.

Rainer menatap barang-barang belanjaannya, dan dia menggelengkan kepalanya. Entah apa yang terjadi, kenapa tiba-tiba saja dirinya mulai memperhaikan Kayla. Padahal selama ini, Rainer bisa menjaga jarak dengan anak-anaknya.

Melihat Kayla bermanja-manja dengannya tadi pagi dan sepanjang siang tadi hingga bocah cilik itu tertidur dalam gendongannya, benar-benar membuat Rainer tersentuh oleh sesuatu, dia menyadari satu fakta, bahwa meskipun dirinya membenci Ivana, tak seharusnya dia membenci puteri kandungnya sendiri.

Rainer lalu melirik ke arah boneka kecil yang tadi dia beli. Jika diingat-ingat, mungkin ini pertama kalinya dirinya membelikan mainan untuk anaknya. Aksa juga belum pernah sekalipun ia belikan mainan. Apa kesukaan anaknya itu? robot? Mobil-mobilan? Rainer tak tahu, mungkin nanti dia akan mencari tahu. tapi saat tadi dirinya melewati toko boneka, yang ada dalam pikirannya hanyalah Kayla. Dia akhirnya membelikan satu untuk putri kecilnya itu.

Sampai di rumah sakit, Rainer segera menuju ke ruang inap Ivana, berharap Kayla sudah bangun dan mungkin dia akan senang dengan boneka yang dia belikan. Tapi ketika Rainer masuk ke dalam ruangan itu, sebuah pemandangan yang sangat dia benci ia dapatkan.

Tak ada Ivana di ranjangnya. Hanya ada Aksa yang sedang asik bermain gadget, dengan seorang pria yang kini sedang menggendong Kayla dan sedang mengajari Aksa menggunakan gadget tersebut.

The Devil HusbandWhere stories live. Discover now