04

45.5K 1.4K 24
                                    

Hai apa kabar? Baik pasti nih :)
Cuma mau nyapa. Langsung glosor aja kebawah kalo gak penting. Emang gak :v

®®®


Kriing Kriing

Dari lantai atas, raina berlari dengan semangat menuruni anak tangga dan mengabaikan teriakan khawatir para pelayan.

Kenapa rose berlari dan terlihat senang? Jawabannya karena dia tahu yang menelpon lewat saluran rumah itu adalah kakaknya. Vernon De Raquell. Kakak tersayangnya.

"Hola"

"dimana papah?"

Dingin. Itulah yang selalu rose dengar dan rasakan setiap kali dia berbicara dengan kakaknya. Sedih? Pasti.

"papah belum datang kak" jawabnya takut

tut tut tut

Vernon menutup telponnya secara sepihak tanpa membalas perkataan rose. Adiknya.

Rose menaruh kembali telpon rumahnya dengan rasa sedih. Vernon adalah kakak yang ia kagumi dan sayangi. Tapi vernon mungkin belum bisa mengaggap rose, dan itu pasti butuh lebih banyak waktu lagi. Rose akan sabar menunggu lagi dan lagi.

Senyum. Itu yang rose lakukan lagi. Kakaknya juga sumber kebahagiaan, bukan kesedihan. Andai juga vernon tahu dengan jelas kejadian dimana ibunya bisa meninggal, mungkin vernon akan tetap bersamanya.

Keluarga lengkap dan harta berlimpah? Tidak sebanding dengan keluarga sederhana tapi penuh cinta. Harta juga tau batasan. Dia hanya membuat senang kita di luar. Tapi jauh di lubuk hati, kita masih kesepian

Yap. Rose sedang membandingkan keluarga dirinya dengan keluarga renata. Ada yang enak ehh sakit juga. Begitulah pikir rose.

Keluarga rose kaya tapi kurang cinta. Keluarga renata sederhana tapi penuh cinta. Itu maksudnya.

"makan malam anda sudah siap nona" ujar ketua pelayan

Eden-ketua pelayan Raquell familly

"eden. Papah pulang malam?"

"tuan richard sedang mengadakan meetting besar bersama orang spanyol nona. Mohon pengertiannya" rose mengangguk mengerti

Makan malam telah ia selesaikan. Sekarang rose membersihkan dirinya lalu segera tidur. Saat akan menutup diri menggunakan selimutnya, hp rose berbunyi tanda orang menelpon.

081-xxxxx...is calling

Karena tidak tahu siapa yang menelpon rose memutuskan untuk mengabaikan panggilan tersebut. Tapi saat dirinya baru menutup mata, kini harus terbuka lagi karena mendengar telponnya bergetar.

Masih nomor yang sama seperti tadi. Tidak dikenali. Mungkin penting. Akhirnya rose bangkit dari tidurnya lalu mengangkat telpon tersebut.

"hallo"

......

"hallo"

......

"maaf kalau nggak penting aku tutup"

"save. Ini nomor gw"

"hah? Siapa?"

"sean"

"oh. Cuman save kan? Oke. Aku tutup"

"wait! Besok. Jam 6.30"

"mak- oi? oi?!"

tut tut tut

Nggak kakaknya nggak cowok ini. Sama aja. Huh.

Pagi menjelang. Rose ingat perkataan sean tadi malam. Dia tahu pasti sean akan menjemputnya pagi ini. Jadi, rose bangun pagi dan sekarang sedang bersiap-siap untuk sarapan.

MY COOL BOYFRIENDWhere stories live. Discover now