13. Tahan

4.3K 686 53
                                    

" Lalisa...."

Wooyoung terkejut luar biasa, ia pun berdiri hendak menghampiri Lalisa. Gadis itu pun mundur dan segera keluar dari tempat itu, tak mengizinkan Wooyoung menatap nya lebih lama. Nampak menyedihkan dan Lisa benci itu.

"Wooyoung!" Yuna memanggil pemuda itu, namun sepertinya Wooyoung tak peduli, ia ingin mengejar Lalisa. Tapi tentu Taeyong takkan berbaik hati membiarkan Wooyoung mendekati Lisa.

Taeyong menahan bahu pemuda itu, mencengkram kulitnya dengan keras.
"Lo selesai." Taeyong tersenyum remeh pada pemuda dihadapan nya itu

"Brengsek lepasin gw!"

"Urus aja tuh selingkuhan lo! Makasi untuk pertunjukan nya malam ini." Taeyong menepuk bahu Wooyoung akrab, seolah senang.

"Jangan pernah berani lo sentuh cewe gw!" Wooyoung mengancam, membuat Taeyong terkekeh geli.

"Lo gagal ngejaga berlian
Sekarang, dia milik gw" Taeyong pun tersenyum sinis kemudian memberikan tatapan tajam nya pada Wooyoung
Nampak mengerikan untuk di bantah, dan Wooyoung hanya bisa mengepalkan jemari nya kesal

Sialan, kenapa juga ia harus ketahuan seperti ini? —Batin Wooyoung.

Taeyong pun segera keluar dari Restoran itu dan lekas mengejar Lisa yang sudah berlari entah kemana, gadis itu pasti sedang kacau sekarang.

"BEDEBAH!"

Wooyoung berteriak kesal, hancur sudah semuanya, tak ada yang tersisa.

Di lain sisi, Taeyong berlari mengejar Lalisa yang hendak ke arah taman kecil di sebelah utara, segera menarik lengan Lalisa yang hendak menyebrang di tengah ramai nya kendaraan lalu lintas malam itu.

"Mau mati ya lo! ga liat apa truck mau lewat tuh!" Taeyong sedikit berteriak, ia pun terkejut karena Lalisa lagi-lagi ceroboh tak memperhatikan sekitar karena kondisi hati nya yg tak baik. Gadis itu hanya terdiam, nampak hancur, dan Taeyong merasa kesal akan itu.

"Gw anter pulang, kondisi lo lagi ga baik." Taeyong menarik lengan gadis itu, ingin membawa nya ke motor, dan segera kembali ke rumah.

Tapi Lalisa diam di tempat nya.

"Yong.... " Dan Taeyong menoleh, mata gadis itu berkaca-kaca sedang menahan tangis. Taeyong pun berdecak kesal, meski begitu ia tetap menarik Lalisa ke dalam pelukannya.

Lalisa terkejut tentu saja, tapi entah kenapa saat ini hal itu lah yang ia butuhkan saat ini. Dan Lalisa tak kuasa menolak pelukan itu, karena orang yang sedang memeluk nya kini adalah orang yang tepat. Lalisa merasa nyaman namun terluka disaat yang sama. Menyebalkan!

Sedangkan Taeyong sendiri tau betul, ketika sedang sedih, atau ada masalah, Lalisa tak pernah ingin pulang ke rumah, gadis itu tak mau membebankan orangtua nya prihal perasaan yang harus Lisa selesaikan sendiri. Jadi rumah Soojin selalu jadi tempat pelarian yang pas untuk gadis ini.

"Mau gw anter ke rumah Soojin?" Taeyong menawarkan, sambil tetap mengelus kepala gadis itu, menenangkan nya.

Lalisa tak menangis, tak juga merespon, entah kenapa ia hanya ingin merasakan hangat nya pelukan pemuda itu, nyaman dan Lisa merasa bebannya berkurang. Mungkin karena terbawa suasana, meski dikhianati oleh Wooyoung, Lalisa tak merasa sehancur saat Taeyong yang meninggalkan nya, apa memang benar selama ini Wooyoung hanya lah pelarian semata?

Tapi tetap saja, ia sakit hati karena telah dikhianati Wooyoung, bisa-bisa nya seharian ini Lalisa berusaha positif thinking jika kekasih nya itu akan memberikan sebuah kejutan manis, tapi ternyata sebaliknya. Ia diberikan kejutan pahit malam ini.

Mantan Zone ✔Where stories live. Discover now