Sprektrum: Putih dan Abu-abu

408 28 4
                                    

Bagi para pekerja di perusahaan, Im Youngmin merupakan sebuah definisi sempurna untuk lelaki.

Di usianya yang baru saja menginjak 25, ia sukses menjadi direktur di tahun ketiganya ia bekerja. Dengan darah blasteran Prancis-Korea, ia memiliki wajah tak biasa, kulit pucat khas korea yang bercampur dengan mata bulat dan hidung bangir khas barat. Badannya yang atletis juga cukup menarik hingga banyak wanita dan lelaki bottom mengejarnya dan ingin berada di atas ranjangnya walau hanya semalam. Bahkan walau tak dibayar.

Tentu, lagipula bagi mereka, dilecehkan secara seksual oleh Youngmin saja sudah menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Oh, tetapi Youngmin terlalu berharga untuk melecehkan mereka yang hanya memiliki otak selangkangan, kan?

Akal sehat Youngmin masih berjalan, lagipula. Ia tak sudi melecehkan orang yang sudah pernah di lecehkan. Ia tak suka barang bekas. Ia suka sesuatu yang baru, orisinil, tak pernah terjamah, dan hanya ia yang bisa memilikinya. Tak seperti semua orang yang mengejarnya, Youngmin lebih suka ia yang mengejar, mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Ia lebih suka menjadi yang di atas, mengendalikan seluruh dunia sang submisif, tapi tak menyukai jika yang submisif hanya pasrah dan tidak mau melawan.

Tsk, bukan tipenya.

Youngmin suka tantangan, dan baginya seks adalah tantangan, bukan hanya sebuah kenikmatan belaka. Ia juga berprinsip, kantor dan asmara-seks adalah dua dunia yang berbeda, dan tidak ada alasan untuk menggabungkan keduanya.

Dari prinsip saja, sudah jelas semua orang yang mengejar Youngmin bukanlah sesuatu yang bisa membuatnya tertarik karena yang mengejarnya adalah seisi perusahaan.

Tapi di hari itu, semua dunia Youngmin rasanya jungkir balik. Tak ada lagi Youngmin yang berprinsip sama. Tak ada lagi Youngmin yang memisahkan asmara-seks dan kantor.

Kau mau tahu apa penyebabnya?

Sekretaris barunya.

Kau tidak salah baca. Benar, sekretaris barunya, pindahan dari anak perusahaan. Sebenarnya tidak masalah jika kau jatuh cinta dengan sekretarismu, kan?

Permasalahannya adalah, sekretaris Youngmin yang baru adalah wanita. Wanita yang lebih muda dua tahun darinya. Wanita manis yang sialnya selalu menggoda Youngmin tanpa ia sadari. Wajahnya yang bak anak kecil rasanya selalu mengundang Youngmin untuk menghempasnya keatas ranjang.

Yah, Youngmin masih lelaki normal, wajar saja kan kalau ia berpikiran mesum? Lagipula ia menempatkan pikirannya pada tempat yang tepat, tak seperti para otak selangkangan yang mengejarnya itu, tsk.

"Sajangnim, rapat dengan komisaris sebentar lagi akan di laksanakan, saya harap sajangnim tidak lupa."

Youngmin langsung terbuyar dari lamunan saat suara sekretarisnya menyapa gendang telinga. Sial, bahkan suaranya saja cukup untuk Youngmin berpikiran kotor, membayangkan suara seseksi itu menjerit dibawahnya, melantunkan melodi yang membuat Youngmin mabuk.

Oke, yah walau barang sekali-dua kali ia tak sengaja menempatkan otak kotornya pada waktu yang seharusnya.

"Saya tidak lupa sekretaris Kim. Saya akan segera kebawah, jangan lupa bawakan saya dua berkas yang ada di meja anda." Youngmin menjawab tenang, segera bangkit dari kursi empuknya. Untungnya tak menimbulkan kecurigaan dari sang sekretaris. Youngmin bisa mati berdiri jika ketahuan telah berfantasi kotor tentang seorang Kim Donghyun, sumpah!

"Baik, sajangnim. Dan untuk reminder, nanti saat jam makan siang anda ada pertemuan pribadi dengan Wakil Direktur Park di restauran dekat kantor," Donghyun menambahkan, membaca catatan jadwal Youngmin hari ini di dalam buku. "Setelahnya, sajangnim tak ada pertemuan lagi di Korea hingga tiga hari kedepan karena sajangnim akan melakukan perjalanan bisnis ke Amerika. Waktu keberangkatan jam tujuh malam nanti, dan untuk jadwal di Amerika akan saya beritahukan lebih lanjut."

Spektrum +YOUNGDONGWhere stories live. Discover now