3

39 0 0
                                    

typo bertebaran


Happy read...



Setelah 5 menit berjalan, karena kondisi kakinya yang sakit, mungkin keseleo. Athala duduk di pinggir trotoar jalanan yang kotor. Masa modo dengan pandangan orang-orang yang merendahkanya, sungguh kakinya teramat sakit.

Sekitar 2 menit duduk karena tak nyaman terus di pandang seperti gembel, athalapun bangkit dan jalan sedikit terseok, sampai dari arah belakang ada yang memeluknya sangat erat dan bergumam

"Queen, akhirnya" suara pria terdengan di telinga Athala. Kaget tentu saja, Karen ada pria yang tidak ia kenal memeluknya dari belakang

"maaf ya mas, saya bukan queen, mas salah orang kali" jelas athala sambil berusaha melepaskan pelukan erat tersebut. Bukannya terlepas badanya malah di putar dan kembali di peluk dari arah depan

"aku tak mungkin mengenali queen-ku dengan orang lain, aku yakin ini kau ATHALA KIRANA QUEEN ALLARIC" ucapnya sambil melepaskan pelukanya dan memandang wajah athala. Dari situ athala bisa melihat wajah laki-laki itu. 'tampan' natin athala

"memang betul namaku Athala Kirana, tapi tak ada embel-embel Queen Allaric di namaku tuan" ucap Athala mengubah panggilanya dari mas menjadi tuan karena melihat penampilan pria tersebut yang tak cocok di pangil mas-mas. Bukanya menjawab, pria tersebut malah menyibak rambutnya dan mengambil liontin kalungyna

"ini Athala Kirana Q.A. Q.A singkatan dari Queen Allaric. Dan kalung ini, aku yang memberikanya saat kau genap berusia 2 bulan, kau adalah adikku" ucapnya berkaca-kaca sambil menunjukan liontin yang Athala kira peninggalan dari sang mama

"aakkuu tidak mengerti semua ini" Athala masih syock karena pria tampan di depanya mengaku bahwa ia adalah adiknya. Padahal setahu athala, athala anak tunggal ayahnya. Apa mungkin ibunya punya anak lain.

Tak mengubris kata-kata athala, pria yang mengaku kakaknya berbicara lewat telpon meminta seseorang untuk menjemputnya di alamat yang ia sebutkan.

"ayo kita pulang queen" ucapnya sambil tersenyum.

***

Athala pasrah mengikuti pria yang ia tahu bernama Ethan, ia ingat mobil inilah yang menabraknya tadi pagi di depan perusahaan yang kata pak ucup milik pemilik perusahaan.

"sudah sampai" kata kak ethan, yang harus kupanggil ethan karena ia protes saat aku panggil tuan.

Kak ethan turun duluan, Athala masih memandangi desain rumah yang ia yakini sebagai rumah raja, karena sangat megah dan luas, pintu masuknya saja tak terlihat sangking luasnya halaman rumah ini.

"ahh,,,"rintih athala saat kakinya yang sakit menginjak bumi, yang langsung di gendong ala bride style oleh kak ethan.

"akan ku bunuh supir itu" gumamnya

"siapa yang akan kak ethan bunuh?" tanyanya takut

"tidak Queen" ucapnya

"jangan membunuh supir tadi kak, aku mohon" ucapnya sedikit menciut takut, kasihan bila bapak tua tadi di bunuh oleh pria yang tengah menggendongnya

"bila itu keinginan queen maka itu adalah perintah" ucapnya tersenyum

Di dalam rumah yang di dominasi warna cream dan putih yang memanjakan mata Athala, belum lagi segala furtinute yang Athala taksir harganya di atas 9 digit. Di sofa ruang tengah yang sangat megah, terdapat wanita paruh baya yang sangat cantik sedang membaca najalah fashion. Mendengar suara langkah kaki mendekat, wanita itu melihat kea rah sumber suara, majalah yang ia baca terjatuh saat matanya melihat gadis muda di samping ethan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't Be HappyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang