16. Penyesalan

775 67 1
                                    

“Jangan lupa Voment”

Sudah dua hari Jeongin terbaring di rumah sakit, tetapi tubuh kurus nan pucat itu belum juga terbangun. Hyunjin bahkan sudah menanyakan pada Dokter berulang kali perihal Jeongin yang belum juga terbangun, tetapi dokter selalu mengatakan kalau Jeongin sudah sehat hanya saja Dokter tidak tahu alasan yang pasti tentang belum sadarnya Jeongin.

Selama dua hari itu pula, Hyunjin selalu mendapatkan panggilan telepon dari Ayah dan Ibu tirinya, dan dari semua panggilan itu tidak ada satu pun yang Hyunjin angkat.

Dia hanya tak mau membuat Mommy sedih dan kecewa padanya karena tidak berhasil menjaga Jeongin.

"Hyunjin, ayo makan. Kau belum makan sejak pagi" seru Minho yang baru saja kembali dari membeli makanan untuk Hyunjin.

"Nanti saja, aku belum lapar hyung"

"Ya! Aku tau kau khawatir pada Jeongin. Tetapi bukan berarti kau juga tak mau makan seperti ini, Jeongin pasti akan sangat sedih kalau kau tak mau makan" ujar Minho kesal.

Bagaimana tak kesal kalau sejak pagi tadi Minho sudah membujuk Hyunjin untuk makan, tetapi pemuda tampan itu menolak dengan alasan belum lapar. Dan sekarang dia mengatakan belum lapar padahal jam sudah menunjukan pukul dua siang.

"Arraseo, aku akan makan" balas Hyunjin yang akhirnya mengalah.
Sekedar informasi untuk kalian kedua pemuda tampan ini sudah saling berbaikan, dan Hyunjin'lah yang lebih dulu meminta maaf pada Minho.

"Ini makanannya--" seru Minho seraya menyodorkan satu kantong plastik berisi satu kotak nasi goreng kimchi.

"--maaf aku hanya membelikan itu untukmu" lanjut Minho begitu melihat Hyunjin yang mulai membuka kotak nasi itu.

"Tidak masalah hyung, terima kasih"

Minho mengangguk kemudian kembali berjalan menuju sofa yang terletak di sudut ruangan kamar inap Jeongin itu.

"Memangnya kau tidak ada jadwal kuliah sore, hyung?" tanya Hyunjin sembari mengunyah makanan'nya.

"Tidak"

"Ah...bagaimana dengan kampus? Apa semua baik-baik saja?"

"Baik"

Setelahnya ruangan itu kembali hening.

Hyunjin yang sibuk dengan makanannya, sedangkan Minho yang sibuk dengan game di ponsel'nya.

Drtttt...

Sedang asik-asiknya Hyunjin menikmati makanan'nya tiba-tiba saja ponsel Hyunjin berdering membuat dirinya mau tak mau mengambil ponsel-nya yang terletak di atas meja, dan begitu membaca nama kontak orang yang menelfonnya Hyunjin langsung panik sendiri.

"Paman Hwang--?" tanya Minho dan di balas anggukan kepala lemah dari Hyunjin.

"--angkat saja, mereka justru semakin khawatir terhadap kalian berdua jika kau tidak mengangkat ponselmu" lanjut Minho

"T-tapi-"

"Angkat...maka mereka tidak akan curiga padamu"

Hardness « Hyunjeong✔Onde histórias criam vida. Descubra agora