01. Seoul

1.1K 75 3
                                    

Rintik hujan turun dengan lebat membasahi kota Seoul pada malam yang dingin itu, disertai dengan petir dan kilat yang menyambar. Akhir-akhir ini cuaca sedang tidak bersahabat hampir tiap malam hujan selalu turun dengan deras.

Di kamar yang gelap, seseorang tengah meringkuk ketakutan memegang erat selimut keringat dingin yang mengalir diarea pelipis, juga hujan yang deras semakin membuat cuaca malam itu semakin dingin dan mencekam.

Ia mengatur napas perlahan memejamkan mata dan mencoba tertidur akan tetapi bayang-bayang itu masih menari-nari di benaknya.

"Hyung jangan tinggalkan Kookie ya." ucap bocah empat tahun itu pada seorang anak laki-laki yang tengah memeluknya dengan erat.

Anak laki-laki yang lebih tua dua tahun darinya itu mengangguk dengan cepat mengiyakan perkataan adiknya "Tidak perlu takut aku akan tetap disini menjagamu." lalu mengecup pucuk kepala sang adik yang terlihat ketakutan.

Pada malam itu hujan turun dengan lebat petir dan kilat menyambar dilangit hingga pemadaman listrik pun terjadi. kini kedua bocah itu hanya terdiam di dalam kamar tanpa berniat untuk bergerak kesana kemari mengingat kedua orang tua mereka yang sedang berada di luar kota.  Mereka berdua yang dititipkan pada sang pengasuh keduanya adalah bocah penurut tidak suka merepotksn orang lain.

"Hyung aku takut." cicit seorang bocah bergigi kelinci itu. "Hujan deras dan petir itu sangat menakutkan."

Anak laki-laki itu mencoba menghibur adiknya agar tidak takut lagi "Hyung akan disini menjagamu, bahkan kalau perlu memelukmu sampai pagi agar kau tidak takut lagi." ia mengusap lembut bahu sang adik dengan sayang.

Hingga keduanya terlelap dalam posisi saling memeluk satu sama lain, tanpa memperdulikan hujan ataupun petir yang menyambar diluar sana. Dengan keadaan yang saling menjaga satu sama lain, seperti ini sudah cukup membuat keduanya bahagia dan terbiasa tanpa orang tua.

Memori dua belas tahun silam itu kembali berputar, mengingatkan ia dan sang kakak laki-laki pada malam dimana hujan lebat disertai petir dan kilat yang menyambar. Mereka saling berpelukan saling menjaga satu sama lain, mereka yang sering ditinggalkan oleh kedua orang tuanya.

Biasanya sang kakak akan selalu menghampiri dan memeluk menenangkan dirinya kala hujan dan petir datang. Ia tau jika adiknya sangat takut pada hal-hal seperti itu. Kenangan manis itu jarang atau bahkan tidak pernah terulang lagi saat ini. Sekarang yang ada hanyalah sebuah kehampaan dalam hubungan mereka yang semakin hari semakin renggang, sang kakak seperti tengah menjaga jarak dengan adiknya.

Ia sangat sulit untuk di ajak berbicara. Jika diajak berbicara pun ia hanya akan menjawab seadanya, benar-benar irit bicara. Tidak ada yang spesial dalam hubungan mereka, karena sekeras apapun salah satu dari mereka mencoba untuk membangun sebuah kerukunan yang menciptakan kehangatan, akan sia-sia karena salah satunya tidak menginginkan hal tersebut.

Hubungan baik tercipta karena disertai dengan rasa kasih sayang satu sama lain. Kenginan untuk melindungi satu sama lain, bahkan menyayangi seseorang yang sudah menjadi bagian terpenting dalam hidup.

Before I Go (VKOOK FF BROTHERSHIP)Where stories live. Discover now