Confluence series [0.1]

4K 111 6
                                    

.

.

.

.

Trouble First Meet

Kim Seokjin • Kim Jisoo

.

.

.

Pagi itu, terburu-buru Jisoo menutup dan mengunci pintu apartement. Dalam hari tiada henti berbagai macam jenis umpatan ia ucapkan untuk ketiga temannya yang dengan tega tanpa iba tidak membangunkan dirinya dan malah berangkat duluan.

Sampai depan halte, Jisoo melirik jam yang terlingkar apik di pergelangan tangan.

Pukul 09:21 Kst

Sial! Bisa ia pastikan tidak akan ada bus atau taksi yang lewat pada jam segini. Lantas, bagaimana ia bisa mengikuti kelas mata kuliahnya di pagi menjelang siang ini?!

Mengehela napas, Jisoo mencoba berpikir. Karena pada dasarnya Kim Jisoo adalah orang ternekat yang pernah ada, maka tak tanggung gadis bersurai keunguan itu menghentikan sedan putih yang kebetulan sekali melintas di depannya. Membuat si pengendara menghentikan mobilnya secara mendadak akibat Jisoo yang nekat berdiri di tengah jalan.

Si pengendara mengernyit dahi heran kala Jisoo dengan penuh 'kesopanan' mengetuk kencang kaca mobilnya. Membuat si pengendara akhirnya membuka sedikit kaca mobilnya. Sayang, mobilnya baru saja di service, tidak lucu jika harus mengganti kaca mobil yang pecah hanya karena gadis gila yang mengetuk dengan tidak berperasaan kaca mobilnya kuat-kuat.

“Pak, buka pintunya woi! Gue mau numpang!”

Si pengendara mendengus kesal, apa-apaan? Please deh, kenal saja tidak! "Sorry nih ya, aa--,"

Tidak sanggup menyelesaikan kalimat, si pengendara melongo hebat kala entah bagimana Jisoo sudah membuka pintu mobil dan duduk persis di sampingnya dengan anteng.

“Cepet pak, gue udah telat banget ini. Universitas Seoul, buru, buru! suruh" Jisoo sambil menepuk-nepuk bahu lebar si pengendara tanpa dosa. Jangan lupakan wajah luar biasa panik lantaran takut telat.

Dengan perasaan jengkel setengah mati, si pengendara akhirnya hanya bisa pasrah akan perintah gadis gila di sebelahnya, karena kebetulan juga, tempat tujuan yang di sebutkan si gadis juga sama dengan tempatnya bekerja.

Selepas sampai tujuan dengan selamat sentosa, Jisoo dengan cepat keluar dari mobil setelah mengantakan terima kasih dan menyuruh si pengendara untuk lekas pergi. Tidak menghiraukan kenapa pula mobil si pengendara malah terparkir apik di parkiran khusus dosen.

🌈

Kim Seokjin masih diam di dalam mobil setelah gadis gila yang menumpang secara paksa mobilnya pergi memasuki lorong-lorong koridor kampus. Pria itu menggelengkan kepala pelan di iringi kekehan renyah dari bibirnya.

Memasuki ruang dosen, Seokjin tidak lantas menuju meja kerjanya di kubikel lain. Pria itu memutuskan untuk bertanya tentang sesuatu pada rekan kerjanya.

“Yoon, lo tahu mahasiswi dengan rambut nyantrik ungu-pink gak di kampus ini.”

Yang di Tanya tidak menjawab, terlampau sibuk pada tumpukan berkas laporan tugas mahasiswa yang menggunung juga laptop di depannya.

“Heh! Gue nanya bego!"

Min Yoongi mendengus dan menunjukkan galeri ponselnya yang terdapat potret empat orang gadis yang tersenyum kearah kamera.

“Ck, gue tau kalau Jennie Kim itu punya lo. Gak usah di perjelas, gue ud--, bentar. Cewek rambut nyentrik ini teman Jennie? Siapa namanya?!”

“Kim Jisoo. Kalau mau cari tau tentang dia, jangan tanya Jennie gue, tanya yang lain. Lo ngedeket ke dia aja gue pastiin tubuh lo ga akan utuh pas pulang nanti. Atau bahkan tinggal nama?” Jawab Yoongi tanpa repot-repot menoleh pada rekan kerja yang usianya berada satu tahun di atasnya.

Sementara Seokjin hanya bergidik ngeri. Astaga, jika menyangkut Jennie Kim, pastilah Min Yoongi akan bersikap possessive. Seolah Seokjin akan merebut kekasih rekannya itu. Padahalkan, yang Seokjin tanyakan adalah teman Jennie.

Ah, siapa namanya tadi? Kim Jisoo?
Fix, mulai sekarang Seokjin akan mencari tahu tentang Kim Jisoo. Karena demi apapun, Seokjin tertarik sangat dengan gadis gila itu.



Finish
18/12/19 [Revisi]

Our Story's ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang