Chapter 3 : Renjun's Identity

3K 467 31
                                    

Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.

Nb: Doyoung in Renjun's Body

Warning : Typo bertebaran !

Check this out !

.

.

.

Doyoung tidak yakin ketika Jaehyun memanggilnya dengan Renjun. Kenapa namanya Renjun? Apa ia sedang bertukar tubuh dengan seseorang yang bernama Renjun?

Jaehyun di depannya memandangnya bingung, Doyoung sendiri tidak yakin dengan dirinya. Doyoung tahu kalau di depannya adalah Jaehyun jelas wajah dan auranya sama tapi ada sesuatu yang benar-benar terasa berbeda dan Doyoung tidak tahu apa itu. Belum lagi dirinya yang berubah drastis dari yang ingat tadi malam.

"Ren, kau seperti melihat hantu. Ini benar-benar aku, Jeno, Lee Jeno," kata Jaehyun.

Lee Jeno?

Tunggu, nama kekasihnya itu Jung Jaehyun bukan Lee Jeno. Lee Jeno siapa? Jelas-jelas di depannya ini Jung Jaehyun bukan Lee Jeno.

"Tunggu Jeno, kalau kau bukan Jaehyun lalu aku siapa? " tanya Doyoung lagi, ia masih sangat bingung dengan kejadian yang menimpanya.

Jeno mengernyit, "Kau lupa namamu sendiri? Apa kau terbentur sesuatu? "

Pemuda itu mendekat ke arah Doyoung, tubuhnya terasa sangat kaku sekarang. Ia gugup sekali karena entah bagaimana orang di depannya ini orang lain meski ia merasa bahwa pemuda itu juga adalah Jaehyunnya. Ketika Jeno mengangkat tangan untuk menyentuh dahinya reflek Doyoung menahan tangan tersebut.

Jeno membeku.

"Sepertinya aku sedang demam, katakan saja nama lengkapku dan kode ponselku. "

Jeno mengerjap, seketika Doyoung ingat dengan Jaehyun. Caranya mengerjap benar-benar sama.

"Baiklah, kau bisa istirahat di rumah. Namamu Hwang Renjun dan kode ponselmu 230400."

Doyoung mengangguk berniat kembali ke tempat tidur agar Jeno tidak curiga bahwa ia hanya berpura-pura. Langkahnya terhenti,  ketika pertanyaan Jeno terdengar.

"Ngomong-ngomong Jaehyun itu siapa? "

Doyoung terdiam, menggigit bibir milik Renjun karena ia tidak punya jawaban pasti untuk pertanyaan itu. Ia berbalik menatap Jeno yang menunggu jawaban dati pertanyaannya dengan penasaran. Doyoung tahu ia bukan Kim Doyoung sekarang tapi Hwang Renjun. Identitas tubuh yang sedang dipakainya ini.

"Kau. "

Jeno kembali mengerjap.

Doyoung tidak punya jawaban pasti tapi ia memilih kalimat untuk menjawabnya. "Namamu yang ada di dalam mimpiku. "

Jeno tersenyum, entah kenapa caranya tersenyum sama seperti cara Jaehyun tersenyum. Doyoung jadi merindukan kekasihnya itu, ia jadi ingat bahwa keduanya sedang bertengkar terakhir kali. Ia ingin memeluk Jaehyun sekarang, karena ia sedang ada di situasi yang rumit sekarang.

"Renjun, kau baik-baik saja? "

Doyoung menghapus air matanya dan mengangguk. "Aku bermimpi bertengkar denganmu,  tapi sekarang aku ingin memelukmu. "

Jeno kembali tersenyum, "Kita memang bertengkar tadi malam dan sepertinya itu yang membuatmu demam. Haruskah aku membolos dan menemanimu saja? "

Doyoung menggeleng, Jaehyun juga akan melakukan hal yang sama seperti Jeno. Mereka benar-benar orang yang sama bagi Doyoung meski memiliki nama yang berbeda.

Ia terkejut ketika sebuah pelukan menyambangi tubuhnya, rasanya hangat sekali, seperti tubuh Jaehyun yang tinggi dan berotot itu memeluknya. Doyoung membalas pelukan Jeno untuk mengobati kerinduannya pada Jaehyun dan itu benar-benar manjur. Pelukan ini juga memberikannya kekuatan pada hal sulit yang ia hadapi saat ini.

"Kau harus tetap sekolah! " kata Doyoung pada Jeno.

Jeno mengangguk, lalu melepaskan pelukan itu. "Aku akan meminta bibi di kedai depan untuk membawakan sup hangat untukmu sarapan. Aku tidak bisa membolos karena persiapan lomba. Jaga dirimu !"

Doyoung hanya mengangguk,  ia memandangi Jeno berangkat hingga ke pintu depan.

Hwang Renjun sepertinya punya kekasih yang baik.

.

.

.

Doyoung berusaha keras untuk mengenali pribadi Renjun dan orang di sekitarnya.

Yang ia tahu Renjun adalah siswa Sekolah Menengah Atas,  dia pintar menggambar dan melukis, cukup payah dalam pelajaran matematika. Punya kekasih tampan yang kebetulan mirip dengan Jaehyun bernama Lee Jeno dan mereka jarang pergi keluar untuk berkencan. Punya sahabat dekat bernama Na Jaemin dan Lee Haechan di sekolah. Orang tuanya ada di China untuk mengurus banyak cabang restoran milik keluarga. Kesimpulannya, Hwang Renjun adalah pria manis dengan segala kesempurnaannya kecuali menghitung matematika dan fisika.

Doyoung pintar mengerjakan soal matematika dan fisika tapi ia payah dalam melukis dan menggambar. Terkesan seperti sebuah bencana untuknya, karena ia tidak bisa sepenuhnya hidup sebagai Hwang Renjun jika ia tidak bisa menggambar dan melukis.

Ia hampir dua jam memikirkan keajaiban apa yang terjadi sehingga ia ada di tubuh seorang Hwang Renjun. Sesungguhnya ini seperti tubuhnya juga karena wajahnya mirip dengan wajahnya yang ia ingat. Kenapa ia mengalami hal aneh seperti ini sekarang?

Sepertinya ia juga harus minta maaf pada pemilik tubuh jika terjadi sesuatu nanti.

Ia mengirim pesan pada Jeno untuk membelikannya sebuah jurnal baru sepulang pemuda itu dari sekolah. Jeno menyanggupi tapi pemuda itu bilang akan terlambat pulang karena akan mampir ke perpustakaan untuk mencari referensi untuk lomba. Dari hal itu Doyoung tahu bahwa Lee Jeno adalah orang yang cukup pintar sehingga ditunjuk untuk mengikuti lomba.

Doyoung kembali membuka akun sosial media milik Renjun untuk melihat detail-detail yang mungkin saja terlewatkan. Meski kaya sepertinya Hwang Renjun memiliki kehidupan yang biasa saja dan cukup jauh dari perhatian semua orang. Tidak seperti hubungannya dengan Jaehyun yang seperti diikuti paparazzi di setiap sudut kampus.

Kali ini Doyoung berjalan menuju balkon, pemandangan apartemen itu sama dengan balkon apartemen milik Jaehyun. Itu berarti alamat apartemen ini sama dengan alamat apartemen Jaehyun. Jadi Renjun dan Jeno memutuskan untuk tinggal bersama. Alamatnya sama desain di luar kamar juga sama. Mungkin hanya di dalam kamar saja yang berbeda.

Suara kunci pintu terbuka, ia melihat Jeno pulang dengan bungkusan makanan serta satu paper bag. Pemuda itu tampak lelah tapi masih bisa tersenyum padanya, maksudnya tersenyum pada Hwang Renjun. "Jangan keluar demammu bisa lebih buruk! "

Doyoung tersenyum, "Aku baik-baik saja Jeno. "

Jeno menghampirinya dan memberikan paper bag, Doyoung melihat bahwa pemuda itu benar-benar memberikannya jurnal baru dengan desain yang unik. "Aku hanya meminta jurnal biasa. "

"Aku sedang punya uang jadi aku membelikan dengan desain yang unik. "

Doyoung membeku, ia teringat Jaehyun. Pasti Jaehyunnya juga akan melakukan hal yang sama seperti Jeno. Ia jadi merindukan Jaehyun lagi,  seharusnya ia tidak bertengkar dengan pemuda itu jika malam kemarin adalah hari terakhir bersama pemuda itu. Sekarang ia harus menjalani kehidupannya sebagai Hwang Renjun bukan seorang Kim Doyoung.

"Terima kasih Jeno! "

.

.

.

To : Hwang Renjun
From : Someone who live in your life

Ini hari pertamaku hidup dengan tubuhmu. Sungguh, aku tidak tahu apa yang terjadi sehingga aku terjebak di sini. Aku minta maaf jika terjadi kekacauan ke depannya,  semua itu di luar kendaliku. Aku berusaha yang terbaik untuk hidup menjadi dirimu.

.

.

.

Tbc

Another SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang