Prolog

34 20 3
                                    

Kring kring

"Hari ini, gue bakal nembak dia!"

"Hah?!!" Coklat yang akan masuk ke dalam mulut terjatuh begitu saja.

"Seriusan lo?! Dia kan dinginn" Sambil mengusap-usap tubuh kedinginan bertingkah seolah-olah laki-laki yang di bicarakan seperti orang yang memiliki tubuh dingin.

Ia tertawa kecil menutup mulutnya dengan kotak kecil yang sudah pasti berisikan coklat.

"Kalau di tolak?"

"Kata siapa es batu gak bisa meleleh?" Ia menarik gadis yang dari tadi menghina cowok idamannya.

***

Dan di sinilah pertemuan gue dengan si cowok yang di kenal dinginnya.

Kami berhenti tepat di belakangnya yang terlihat sedang berbincang-bincang membahas sesuatu.

"Saya, suka sama kakak!" Ia menutupi matanya sembari menyodorkan sebuah kotak kecil ke arah lelaki itu.

Ia menoleh kemudian menatap kotak itu tanpa ekspresi khusus.

Ribut ribut

Semua orang melihat kejadian itu, menahan tawa, mereka yakin gadis itu akan di tolak mentah-mentah!

"Anda, siapa?"

Ribut ribut

Semua orang tertawa mendengar pernyataan si lelaki dingin itu, mereka sudah tahu pasti lelaki itu tidak akan menerima begitu saja.

Gadis yang bersebelahan dengannya sudah naik pitam, ia pun mengepal tangannya, berjalan mendekati lelaki dingin itu. Ia tidak menerima temannya di permalukan seperti itu.

"Lo!!" Ia menunjuk dengan jarinya tepat di wajah lelaki itu.

"Tinggal terima saja, susah banget!" Gadis itu terus mengomel dan hasilnya tidak di tanggap, lelaki itu hanya tetap menatap datar.

"Menarik" Ucapnya pelan sembari tersenyum licik, kemudian meninggalkan gadis itu yang masih mengomel bersama temannya yang menahan malunya karena sudah di tolak. Maksudnya, di abaikan!

Hiks hiks

"Rani ..." Gadis itu mengusap-usap punggunya pelan untuk menenangkannya agar tidak bersedih lagi.

"Gue! Gak bakal diam!" Bangkit dan melihat lelaki dingin itu yang tidak terlalu jauh jaraknya dengannya.

"Bang, Sat!!!!!!!!!" Serunya, sehingga murid-murid di sekolah yang tadinya meninggalkan mereka kini memandang lagi.

Laki-laki dingin itu mengerutkan dahinya, dengan cepat ia mencari-cari nama gadis itu di buku yang dari tadi ia bawa.

"Alya Natasha. Kamu mendapatkan poin, karena sudah berkata kasar di depan semua orang" Dia kembali berjalan meninggalkan gadis itu bersama temannya yang kini malu.

"?!"

"Itu kan nama lo!"

Itulah pertemuan gue dengan si kakak kelas, namanya Bryan Satria Adikusuma. Lelaki idaman para cewek-cewek, tetapi dingin kayak es batu!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TbC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hey, Senior (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang