-𝚆𝙴𝙰𝙺

1.2K 190 3
                                    



+

+

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.



+

Selepas seluruh acara, aku cukup senang dengan hari ini, aku mendapat sebuah pengalaman baru lagi dengan Renjun.

Tapi aku masih kecewa dengan Jaemin dan Jane, apa-apaan mereka?

Entahlah aku selalu miris melihat mereka berdua,

+

Aku kembali melangkahkan kakiku di koridor kampus, menjalani hidup layaknya seperti mahasiswi biasa,

Meskipun masih ada banyak cercaan dan hinaan yang kudengar dari para wanita-wanita sialan itu, aku tidak masalah,

"Heii— pagi!" Sapa Renjun padaku.

"Aish... Bisa kan gak perlu mengagetkanku?"

"Iya iya maaf, aku terlalu senang bisa bertemu lagi."

"Ish, kita sering bertemu padahal, kenapa harus begitu lagi?"

"Gak apa-apa, hanya senang bertemu pacar."

"Hah? Pacar?"

"Semalam kita berciuman kan? Saling suka kan? Ayo berpacaran saja—!"

"Ish, seenak itu kau ajak berpacaran. Liat nanti dulu, Renjun sayang." Aku memukul kepalanya dengan pelan sambil tertawa.

"Ya ya, kutunggu, nanti sore juga pasti terima tawaranku untuk pacaran kok."

"Yahh... Aku punya anak kau tau? Sudahlah, aku tidak berfikir pacaran."

"Kenapa gak? Aku bersedia jadi ayah anakmu, kujaga dia dua puluh empat jam."

Aku tertawa dan ceria ketika ada di sisi Renjun, maksudku... Bagaimana tidak?

Tapi dibalik canda tawaku itu, selalu ada niatan buruk yang dipikirkan oleh Jaemin maupun Jane, kita lihat nanti

+

Aku merapikan rambutku yang sangat berantakan karena keringat, lelah sekali menuruni kampus kesana kemari hanya dengan anak tangga,

"Huft..." Kulihat wajahku pada cermin, ya kumal sekali, berantakan, bahkan gendutan karena kehamilanku.

"Hei hei—! Ini Y/N kan? Zhao Y/N... Princessnya Renjun itu!?" Teriak salah seorang, aku tidak kenal siapa, tapi aku melihat ada Jane dikerumunan itu, itu pasti teman-teman gosipnya.

Aku memutar bola mataku "Cih, kalian lagi."

"Iya kami lagi. Wah wah, sepertinya perempuan murahan ini bisa berciuman dengan Renjun kemarin malam."

"Diamlah, bisa beri ketenangan sebentar?" Ungkapku dengan ketusnya.

"Heh, dengarin gue, perempuan anjing." Dia mengangkat kerah bajuku dengan sangat kuat.

Aku tidak merasa kesakitan sama sekali, rasanya seperti ini sudah menjadi sarapan sehari-hari untukku,

"Tidak sakit tuh, jangan berusaha menyakitiku. Bisa lepas?" Aku menyingkirkan tangannya dengan begitu mudah.

"Aish—! Intinya jangan pernah berani dekat-dekat dengan Renjun! Anakmu bukan anak Renjun kan?"

"Iya ini anak Renjun, anak pacar sahabat lo yang brengsek itu!" Aku menunjuk Jane yang hanya diam-diam saja.

"Yah—! Y/N memang cari ribut ya!" Bukan Jane yang marah tapi sahabatnya itu.

"Tahan sampai situ! Jangan buat masalah lagi! Aku tidak selemah yang kalian kira."

Tapi itu tidak benar, mereka menendangku, memukuliku kemudian mengunciku di dalam kamar mandi wanita

Setelah itu mereka melemparku berbagai macam barang-barang dari atas kamar mandi,

Aku salah, aku belum kuat, dalam hal mental maupun fisik,

+

"Liat Y/N gak?" Tanya Renjun dengan gelisah.

"Heh? Gak tuh." Jawab Jane dengan pura-pura tidak tahunya.

"Oh, makasih." Renjun langsung berlari kesana kemari, mencariku seharian namun tidak kunjung bertemu denganku.

"Kau lihat Y/N?" Tanyanya lagi setelah sekian lama mencari.

"Gak." Semuanya sama, tidak ada yang tahu keberadaanku.

Setelah Jaemin lewat, Renjun juga ikut menanyakannya "Lihat Y/N?"

"Gak dan untuk apa gue lihat dia?"

"Jaemin, gue serius."

"Sumpah gatau, emang dia gak ada?"

"Nomornya gak akfif pula... Haish! Dia gak tau dimana semenjak tadi siang."

"Yaudah, selamat mencari." Jaemin meninggalkan Renjun begitu saja.

"Hei—? Dia sedang mengandung, bodoh! Lo gak mau bantu cari!?"

Jaemin pura-pura tuli dan meninggalkan Renjun disana,

"Loh, akang Renjun belum pulang?" Tanya seorang cleaning service wanita yang bekerja di kampus mereka.

"Anu, bi... Aku cari Y/N. Kenalkan? Namanya Zhao Y/N?"

"Astaga dek Renjun! Dia ada di Ruang kesehatan daritadi, dia luka parah semenjak keluar dari kamar mandi wanita."

Dan ya... Renjun benar-benar menemukanku terbaring lemah, tidak sadarkan diri di ruang kesehatan,

Selemah itu diriku

+

episode 9 : finished

ocean of lies ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora