Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
+
"Bro, aku sudah ada videonya." Ucap Jaehyun kepada Taeyong.
Taeyong langsung penasaran "mana?"
Jaehyun menunjukan rekaman video yang ada di ponselnya,
Jadi ini semua ulah Taeyong dan Jaehyun, Taeyong ingin menjebakku, apakah kalau Jaehyun menyatakan perasaannya padaku akan aku terima atau tidak,
Tapi sayangnya, Jaehyun memotong videonya, dia hanya memberi Taeyong video saat kami berciuman saja,
"Kami berpacaran, dia menerimaku dan menciumku secara langsung. Dia bahkan tidak mempedulikanmu maupun anaknya." Fitnah Jaehyun.
"Shhhh! Emang dari awal udah pelacur sampe sekarang tetap aja pelacur. Manusia itu kodratnya sama kayak anjing."
"Terus sekarang mau gimana? Udahlah! Putusin aja, kenapa sih masih berusaha dapetin perempuan seperti itu?"
"Ya itu yang kupikirkan, tapi bukan hanya putus, aku akan melakukan yang lebih kejam lagi."
"Lakukan sesukamu, Taeyong. Wanita pelacur itu sudah berani menciumku. Maka hukum dia sesukamu, seperti yang pelacur pantas dapatkan." Kata Jaehyun dengan senyumnya yang begitu licik.
+
"Bagaimana kandunganmu? Aman sentosa?" Tanya Renjun kepadaku.
"Ya. Aku heran sama anak ini. Padahal kemarin aku disakitin lagi oleh Taey—" Aku belum saja menyelesaikan kalimatku, aku langsung refleks menutup mulutku, aku keceplosan.
"Kamu disakitin siapa?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Renjun.
"Bukan. Bukan apa-apa."
"Cih, Jinjja, ngomong aja sih sama aku. Kamu di sakitin sama siapa!? Siapa yang berani sakitin milik aku!?"
"Renjun, udah jangan dipermasalahin. Aku baik-baik aja. Gak enak dilihat sama yang lain."
"Siapa sih yang peduli! Sekarang aku tanya, siapa yang berani begitu ke kamu?"
"Umm... Sebenarnya..."
Aku ragu untuk mengatakannya, tapi aku sudah berfirasat buruk kalau Renjun akan semakin marah jika aku tidak memberitahunya,
