Bab 11.

17.5K 702 319
                                    

**TOLONG TANDAI JIKA ADA KATA RANJAU alias TYPO*"

🍑🍑🍑🍑

🦢Terkadang cinta datang karena terbiasa 🦢

🍒🍒🍒🍒🍒

Ardi duduk di depan meja makan dengan memegangi kepala yang tiba-tiba merasa pusing, ardi tidak tahu apa penyebabnya, tetapi ini sangat mengganggu aktivitasnya.

Selain pusing ia juga merasa dingin dan ingin muntah

Marwah yang baru saja selesai membuat sarapan langsung menghampiri Ardi yang sedang memegang kepalanya

" Mas sarapan dulu yuk terus minum obat " pinta mawrah karena tidak tega dengan kondisi Ardi

Dan Ardi hanya menggeleng tanda penolakan

" Mas lagi banya masalah di kantor ya? Atau masalah lain ? "

"Gak ada " jawab ardi dengan singkat

" Terus kenapa, kurang istirahat ? Atau gak ada yang ngurus di rumah karena aku di kampungnya ibu dari kemarin dan baru pulang tadi pagi dan afifah lagi ada perjalanan bisnisnya ? " Tanya marwah tanpa memberikan jeda pada setiap pertanyaannya

" BISA GAK, GAK BUAT AKU SEMAKIN PUSING " bentar Ardi dengan memukul meja dan berlalu pergi menginggalkan marwah yang masih tidak percaya dengan kejadian yang baru saja terjadi

Dan ini first time Ardi meninggikan suara dan memukul meja di hadapan marwaha

Tanpa disadar penglihatan marwah buram dan berair karena ulah Ardi tersebut

"Nak apa yang terjadi dengan ayah mu , kenapa ibu di bentak ? Padahal kan ibu hanya menghawatirkan kondisi ayah mu dan tidak tau apa yang sudah terjadi " curhat marwah pada sang jabang bayi dan mengelus perutnya yang mulia terlihat buncit " kita sarapan dulu ya nak, nanti kalau sudah kita antar makan dan obat untuk ayah ya "

Selesai sarapan dan membersihkan sisa piring kotor yang telah terpakai, marwah mencari Ardi di ruang kerja dan berniat membawakan makan dan obat

Namun setibanya di ruang kerja marwah tidak menemukan Ardi , marwah berfikir jika ardi sedang istirahat di kamar mereka, namun hasilnya tetap nihil Ardi tidak ada di kamar juga

Betin marwah bertanya- tanya kemana Ardi ? Karena di ruang keluarga dan ruang tamu juga tidak ada Ardi karena MArwah sudah melewatinya sebelum pergi ke ruang kerja

Tanpa sadar marwah melihat pintu kamar Afifah yang terbuka sedikit dan hal itu membuat penasaran marwah

" Apa mas Ardi di kamarnya Afifah? Sepertinys mustahil karena mas Ardi tidak pernah mau berinteraksi dengan Afifah "batinnya bertanya- tanya

Sesampainya depan pintu dan sedikit mengintip marwah di buat kaget karen Ardi sedang tertidur dan memeluk guling yang diketaui itu milik Afifah

Tanpa di sadar hati marwah terasa teriris dan tidak rela melihat sang suami yang berada di kamar istri pertamanya tersebut
Dan hal itu membuat air mata marwah terjatuh dengan deras

Marwah berkata dalam hati "Kenapa aku menangis, seharusnya aku rela melihat mas Ardi berada di kamar ini, walaupun nanti ada pemilik kamar ini " dengan mengusap air matanya

Tidak mampu melihat sang suami tidur dengan memeluk guling Afifah, marwahpun beranjak dari depan kamar Afifah dan memilih istirahat di kamarnya

Dan menyimpan makanan yang dibawanya di atas nakas yang berada di samping tempat tidurnya

Terlalu banyak pertanyaan yang timbul di kepala marwah dan itu membuatnya semakin pusing dan semakin buatnya tidak berhenti menangis tanpa disadarmarwah telah terlelap namun sesekali masih tersidak dalam tidurnya

Ku Izinkan Kau(Poligami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang