Part 8

26 2 0
                                    

Aku hanya bisa mendo'akan yang terbaik untuk mu.


🍀🍀🍀




Suasana di aula sekolah khaila begitu megah seperti berada di gedung, keluarga khaila tiba di sekolah langsung memasuki aula belum sempat masuk terdengar suara yang memanggil khaila dan akhirnya mereka berhenti dan menoleh ke sumber suara itu.
“ khil, khaila tunggu.... “ teriak seseorang itu yang menghampiri khaila beserta keluarganya
“ assalamu’alaikum sahabat fillah ku “ ucap khaila sambil menatap seseorang itu
“ hehhe wa’alaikum salam “ jawab luna sambil cengegesan, ya yang teriak memanggil khaila tadi luna sahabatnya
“ apaan sih kamu tuh lun, dateng dateng bukannya ngucapin salam malah teriak “ jawab khaila
“ heheh maaf khil, kan aku takut ketinggalan kamu hehe, oh iya assalamu’alaikum om, tante, kak ais, kak azzam sama seila “ sapa luna sambil menyalami mereka
“ wa’alaikumussalam “ jawab mereka
“ assalamu’alaikum tante om “ sapa khaila kepada orang tua luna yang ada di samping luna sambil bersalaman dengan mereka
“ wa’alaikum salam “ jawab orang tua luna
“ gimana kabarnya luna, udah lama kamu gak main ke rumah loh lun ? “ tanya ida, bunda khaila
“ hehe iya tante maaf, kemarin kemarin lagi sibuk belajar hehe “ jawab luna sambil menunduk malu
“ oh iya ya gak papa, ya udah ayo kita masuk aja takut keburu di mulai acaranya “ sela ridwan, ayah khaila
“ oh iya ya, mari mari “ jawab ayah luna
Luna dan khaila langsung berjalan ke arah khusus wisudawan dan wisudawati dan keluarganya duduk di bagian wali murid.




**




Acara demi acara telah selesai khaila mendapatkan juara satu umum dan penghargaan sebagai murid yang berprestasi, membuat bangga kedua orang tuanya melihat usaha dan kerja keras khaila yang membanggakan. Setelah acara selesai semua wisudawan dan wisudawati melakukan pemotretan bersama teman dan keluarganya, setelah khaila berfoto dengan keluarganya tak luput dengan sahabat karibnya luna dan keluarganya.



Tiba tiba dari arah kanan syarif datang, dan meminta izin kepada orang tua khaila ingin berbicara dengan khaila setelah hampir satu tahun lebih setelah mereka memutuskan hubungannya mereka jarang sekali berbicara berdua kecuali kalau ada temannya. Kini mereka berada di taman belakang seperti waktu itu.

“ assalamu’alaikum khai “ ucap syarif untuk memulai obrolannya
“ wa’ alaikumussalam rif “ jawab khaila sambil menundukan pandangannya, khaila bingung dan canggung dengan posisinya sekarang mungkin sudah lama mereka tak dekat seperti ini lagi
“ maaf khai kalau aku ngajak kamu berbicara berdua di sini, aku ingin bilang sesuatu sama kamu khai kalau kamu ngiziin aku “ jawab syarif
“ silakan rif, aku akan mendengarkan “ jawab khaila, sambil memainkan jemarinya ia penasaran apa yang akan syarif bicarakan sampai harus berbicara berdua seperti ini.



Sepuluh menit berlalu tapi syarif tak kunjung membuka percapakan kembali, mau tak mau khaila menanyakan kembali syarif mau bicara apa yang khaila lihat dari gerak gerik syarif terlihat syarif bingung dan mungkin dia bimbang mau bicara.
“ maaf rif, kamu mau bilang apa ya kok mulai tadi diem trus “ tanya khaila akhirnya
“ hmm gimana ya mau bilangnya, aku takut kamu marah aku takut aja, aku bingung khai “ jawab syarif sambil menunduk
“ bicara aja rif, insyaallah aku gak marah kok daripada kamu gak bilang sekarang makin bikin aku penasaran rif “ jawab khaila
“ bismillah, khai setelah aku lulus ini aku mau ngelanjutin kuliah ku di jombang di sana aku mau masuk ke pesantren sama kuliah di sana, katanya ada jurusan yang aku ingin mulai dulu kamu tau kan aku ingin membuka bengkel sendiri ya walaupun kampusnya bukan di dalam pondok tapi kampusnya gak jauh dari pondok kok, papa sama mama ku ingin aku masuk pesantren jadi mereka cari pesantrennya yang ada kampus dan jurusan yang aku ingin itu ada di jombang khai “ jawab syarif panjang lebar
“ alhamdulillah kalau gitu, khaila seneng dengarnya apalagi kalau syarif mau masuk pesantren, semangat rif jangan lupa niatnya lillahi ta’ala untuk mencari ilmunya rif buat bangga papa dan mama mu ya “ jawab khaila sambil tersenyum, meski di hatinya ada rasa sedih setelah ini tidak bertemu dengan syarif tapi khaila bersyukur karena syarif mau masuk pesantren
“ iya khai sama sama, kalau kamu mau lanjutin kemana ? “ tanya syarif
“ insyaallah aku mau ngelanjutin di daerah sini aja rif di UIN Malang “ jawab khaila
“ alhamdulillah kalau gitu “ jawab syarif
“ iya rif alhamdulillah “ jawab khaila
“ khaila “ seru syarif
“ iya rif ada apa ? “ jawab khaila
“ boleh aku bilang sesuatu ke kamu “ tanya syarif
“ silakan rif “ jawab khaila
“ maaf sebelumya mungkin kamu akan ngira aku ini egois khai, aku yang mengakhiri hubungan kita tapi sekarang aku malah ingin kamu menunggu ku setelah aku sukses nanti aku ingin menjalin hubungan dengan mu lagi namun bukan seperti kemarin khai, aku ingin langsung mengkhitbah mu kepada orang tua mu, apakah kamu siap menunggu ku khai ? “ tanya syarif



Mendengar itu khaila kaget tapi tak lama dia tersenyum namun tetap diam, kalau boleh jujur nama syarif sampai sekarang belum hilang di hatinya, dengan mendengar syarif ingin menghalalkannya walaupun itu tak tau kapan tapi hati kecil khaila mengingankan itu menjadi kenyataan. Khaila tak kunjung menjawab akhirnya syarif melanjutkan bicaranya,

“ maaf kalau itu menganggu mu, tapi kalau boleh jujur aku gak bisa melupakan mu khai aku takut kamu pergi khai makanya aku beranikan bilang ini sama kamu khai, tapi kalau aku belum datang juga ke rumah mu jika ada seseorang nantinya menginginkan mu jadi istrinya kamu gpp menerimanya khai karena aku juga gak ingin kamu menyesal telah menunggu ku terlalu lama khai, kamu juga berhak bahagia khai “ jelas syarif
Khaila yang mendengarkan itu langsung menangis, segitu besarkah rasa cinta syarif kepadanya “syarif andai kamu tau aku juga mencintai mu, tak perlu kau katakan itu aku akan melakukannya tapi jika untuk berhenti menunggu mu, semoga aku tetap bisa bertahan menunggu mu rif karena aku juga takut kehilangan mu rif “ batin khaila.



“ iya rif insyaallah aku menunggu mu datang ke rumah ku, untuk menghalalkan ku. Makanya yang rajin ya kalau belajar di sana biar cepat sukses trus pulang ke sini karena di sini ada aku yang menunggu mu “ jawab khaila sambil tersenyum dan menghibur hati syarif yang sedang bersedih
“ iya khai, itu pasti. do’akan aku ya khai semoga aku bisa jadi orang yang sukses yang nanti bisa membahagiakan mu lahir batin “ jawab syarif
“ amin rif semoga ya, yaudah aku mau pulang ya takut ayah ma bunda nunggu lama “ jawab khaila
“ oh iya khai, maaf ya aku menganggu waktu mu kumpul ma keluarga mu “ jawab syarif merasa bersalah
“ iya gpp rif, ya udah aku duluan ya assalamu’alaikum “ pamit khaila sambil berjalan mendahului syarif
“ wa’alaikumussalam “ jawab syarif





Setelah khaila jalan beberapa di depannya syarif memanggil khaila kembali dan akhirnya khaila mau tak mau menoleh ke arah belakangnya.
“ khai tunggu “ seru syarif
“ iya ada apa rif ? “ jawab khaila
“ selamat ya, kamu dapat juara umum sama perhargaan sebagai murid berprestasi “ jawab syarif sambil tersenyum ke arah khaila
“ hehe iya rif, makasih “ jawab khaila, sambil melanjutkan jalannya menuju keluarganya yang udah menunggu lama.
Setelah itu khaila bersama keluarganya makan bersama di sebuah resturan, untuk merayakan kelulusan khaila.






Maaf ya baru bisa update sekarang, maaf ada beberapa kendala saat nulis part ini karena saat mau copy lah kok malah hilang setengah  ceritanya jadi mau gak mau harus nulis lagi.
Semoga kalian tetap stay ya di sini.

Maafkan typo yang dimana mana, jangan lupa vote sama coment kalian ya.


Dia lelaki ku, Dia Imam kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang