17

5K 450 69
                                    

A.n
wahhaha uda 100 vote aja, jadi cpet kan up nya 😂
Aniway, mulai chapter ini tidak disarankan dibaca untuk yg anti angst angst club 👌
Lagu dimulmed di play leh ugha. Burete ngedit ditemenin backsong lagu yg di mulmed jadi sedi deh wkwkw
Smoga dede diperut engga melo kaya Mamanya, AMIN :">

Happy reading sayang sayangnya burete ❤
______________________________

17 - Me Before You (pt.2)






Matahari belum terlalu tinggi saat dua pemuda berjalan di bibir pantai sambil saling berpegangan tangan. Sesekali pemuda yang berjalan di depan palingkan wajah, memastikan pemuda di belakangnya masih iringi jalannya. Kuat-kuat pemuda itu genggam tangan orang terkasihnya, kentara tunjukkan rasa takut ditinggalkan. Yang lebih muda senyum simpul, sarat makna tunjukkan isarat semua akan baik-baik saja.

Berjalan tujuh meter keduanya lalu berhenti. Membiarkan dingin air pantai membasahi kaki mereka sebatas mata kaki. Pemuda dengan rambut hitam menangkup wajah orang di depannya. Pelan saling mendekat, menghapus jarak sampai ujung hidung keduanya saling bersentuhan.

Sambil tertawa pemuda itu gosokkan ujung hidungnya pada ujung hidung lawannya, "Phi sangat merindukan melakukan ini hehe,"

Gulf tersenyum cerah, balas menangkup wajah Mew. "Lakukan lah sebanyak yang Phi mau."

Mata Mew berkaca-kaca, rasanya masih sulit percaya saja. Dia fikir benar-benar akan kehilangan Gulf, kemarin. Tapi ajaibnya Gulf kembali dengan segenggam harapan yang membuat Mew bangkit lagi dan yakini cinta mereka akan terus berjalan.

"Terimakasih sudah kembali na?"

"Huh... Phi sudah mengatakan ini ratusan kali."

"Hehe, masih seperti mimpi."

Gulf pancarkan senyum terbaiknya lalu mengecup kening Mew sekilas, "Sudah bangun dari mimpinya?"

Mew terkekeh, "Kalau begitu Phi akan terus tidur dan bermimpi. Lakukan lagi na?"

"Huuu, masih saja,"

"Heheh sekali lagi, sekali lagi. Na, na?" Gulf terkekeh. Mew bersikap imut saat dia memajukan wajahnya agar Gulf memberi ciuman di kening lagi.

Gulf menangkup wajah Mew lagi, mendekatkan wajahnya lalu mencium kening Mew untuk beberapa detik. Setelahnya Gulf menyudahi ciumannya sambil senyum lebar. "Phi sudah senang?"

"Huh, Gulf selalu bisa membuat Phi sangat mencintai mu."

"Itu bakatku, hehe," kekeh Gulf.

"Okay. Itu memang benar, ckk," jawab Mew sambil tunjukkan raut kesal. "Sebaiknya kita pergi ke resto. Kita harus makan pagi!" Ajakan Mew dinawab dengan anggukan.

Keduanya menggenggam tangan satu sama lain lagi sambil mulai berjalan.

"Tetap seperti ini na?"

Gulf anggukkan kepala setuju atas permintaan pasangannya.

"Selalu bersama. Okay?"

"Okay krab," jawab Gulf sambil senyum cerahnya memancar.

"Jangan meninggalkan lagi?"

"Uhm. Janji," kini Gulf acungkan kelingking tangannya yang bebad untuk jalin kesepakatan.

Mew berikan kelingkingnya juga untuk bertaut dengan kelingking Gulf. "Kita selalu bersama. Tidak ada yang meninggalkan lagi. Kemanapun Phi pergi Gulf akan ikut. Kemanapun Gulf pergi Phi akan ikut. Phi akan selalu di samping Gulf. Gulf juga akan selalu di samping Phi. Berjanji?"

𝒮𝓉𝒶𝓃𝒹 ℬ𝓎 𝒴ℴ𝓊Where stories live. Discover now