the Soulmate

4.7K 576 63
                                    

Someone ever says, each fight brings a couple even closer.

Jeongguk dan Taehyung adalah bukti hidup dari kalimat itu, bisa dibilang. Karena di setiap pertengkaran yang terjadi di antara keduanya, kupikir ... mereka akan terlihat lebih dekat setelahnya. Pertengkaran kecil maupun besar yang barusan sudah diceritakan Yoongi-hyung.

Oke, diam semua, biar Park Jimin menuangkanmu teh yang masih panas. Wow. Memang panas.

Lanjut dari cerita Yoongi-hyung, oke?

Aku dan Hoseok-hyung adalah yang terakhir meninggalkan mereka di ruang tengah. Waktu itu keduanya masih duduk di sofa berbeda. Diam. Tak berani memandang satu sama lain. Bahkan Taehyung masih sempat ambil bantal sofa dan menjadikan benda itu pelindung terakhirnya.

Ini ide Hoseok-hyung.

Kami mengintip lewat celah pintu kamar. Kebetulan, kamar kami adalah yang lebih dekat aksesnya ke ruang tengah. Wah. Ini sangat menguntungkan, haha, itulah mengapa Hoseok-hyung atau aku selalu ada di sana setiap kali Jeongguk dan Taehyung berbagi momen. Aw.

Ingat kata-kata Seokjin-hyung kenapa makin ke sini Jeongguk lebih pantas disebut hyung untuk Tae? Well, karena dia bisa posisikan dirinya dengan baik dalam dinamika ini.

Jeongguk yang pertama kali bangkit, walaupun dia sendiri terlihat kurang yakin waktu itu, dan berjalan pelan menghampiri Taehyung.

And the older one? He's making himself so damn small. 

Begini, sofa kami adalah hasil pilihan Yoongi-hyung—AAAAA JANGAN CUBIT—yang punya busa sangat tebal, sehingga kamu bisa terkubur di antaranya. Taehyung merapat, hingga kelihatannya ia bersembunyi. But Jeongguk's having none of that.

(INI BAGIAN PALING MENARIK!)

Dia berlutut di depan Taehyung. Tepat di depannya, Guys. Karena waktu itu Taehyung serta-merta mengangkat kakinya ke atas dan bersembunyi. Sebelah tangannya menyentuh lutut Taehyung, kentara memberi peringatan kalau dia akan mendekat. Dan mungkin waktu itu Taehyung tak berikan penolakan apa pun, jadi Jeongguk menggerakkan tangannya lebih jauh.

Kami tak dengar apa yang Jeongguk bicarakan waktu ia menangkup sebelah pipi Taehyung. Tapi setelahnya, um, bagaimana ceritanya, ya?

(Iya, hyung! Sebentar! Aku sedang memilah kata-kata!)

Baiklah.

Mungkin sedikit rated di sini.

Ya, jadi setelah Jeongguk katakan entah apa, Taehyung refleks menarik kerah baju Jeongguk. Wow, he's fast. And suddenly, they're sucking faces right there! Aku dan Hoseok-hyung bahkan sempat tutup pintunya selama sekian menit, dan ketika kami buka kembali, damn, mereka masih di posisi yang sama! Stupid hormone!

Tapi, well, setidaknya kami tahu mereka baik-baik saja, kan? So, yeah, we gave them the privacy.

Dan besoknya, Taehyung pergi sarapan dengan tanda keunguan di sekitar lehernya!

Banyak yang Taehyung ceritakan padaku tentang Jeongguk; tentang hubungan mereka; tentang restu masing-masing pihak. Thank God, setidaknya di perusahaan, cuma ada segelintir orang yang tahu. Dan untungnya, mereka masih berada dalam kelompok oke untuk itu.

Tidak akan buka suara tentang keluarga masing-masing, karena sesungguhnya Taehyung maupun Jeongguk masih menyimpan hal ini untuk mereka.

But, anyway, their relationship is pure. 

Aku menyaksikan bagaimana mereka tumbuh dewasa, bagaimana situasi dan kondisi mempengaruhi setiap jengkal proses pendewasaan mereka.

Jeongguk tak lagi egois dan hanya memperhatikan kepentingannya, tidak. Dia mulai belajar bagaimana rasanya berbagi; tidak hanya dengan Taehyung, namun juga dengan kami. Dan di sisi lain, Taehyung tak lagi terlalu insecure dengan dirinya sendiri. Dia tahu kapan harus speak-up dan memperjuangkan yang benar. Damn, sometimes, I love how straight-forward he is. Aku yakin, Yoongi-hyung yang berkali-kali mengajarkan sifat ini padanya. Bahwa tak salah jika kamu sedikit egois untuk keselamatanmu sendiri.

(Ingat kejadian di bandara waktu Taehyung menyodorkan layar telepon pada seseorang? Wow, itu sangat keren.)

Ada satu waktu di mana mereka diterpa insecurity di waktu bersamaan. Awalnya Taehyung yang mendadak diam sepulang dari acara tahunan. Dia hanya memberikan pelukan singkat pada Jeongguk dan berjalan menuju kamarnya. Bahkan, ia titipkan Yeontan padaku dan Hoseok-hyung. Katanya, ia butuh waktu untuk sendiri.

Berani bertaruh, Jeongguk tak bisa tidur malam itu. Ia menyusul Taehyung dan mereka berakhir menghabiskan malam dengan meluapkan emosi karena keesokan harinya, mata mereka sembab.

Dan tidak, itu tidak sampai di sana. Belum semuanya mereka keluarkan, mungkin masih ada sejumput rasa was-was masih tertinggal.

Aku tebak ini, karena keduanya sama sekali tak fokus saat latihan. Waktu itu kami menyiapkan untuk comeback, dan comeback adalah waktu di mana temperamen setiap orang berubah buruk.

Mungkin hal ini pernah dibahas sebelumnya, Guys, tapi inilah yang menjadi trigger di mana Yoongi-hyung tuliskan surat panjang untuk mereka. Iya. Entah hyung mendapat petuah dari mana. Tapi hyung benar-benar menyelesaikannya di studio. Dia tiba di dorm waktu sarapan; tanpa suara dan aba-aba letakkan amplop di depan hidung Taehyung dan Jeongguk. Cuma berpesan untuk membukanya saat sendiri saja. Dan tidak bersama satu sama lain.

Taehyung hanya menceritakan bagaimana Yoongi-hyung mencoba menyemangati dirinya dan Jeongguk lewat surat, jadi aku tidak tahu sisanya. Yang jelas, dia menangis lama sekali. Hingga matanya sembab. Berkali-kali ucapkan terima kasih untuk Yoongi-hyung, sampai akhirnya mereka bertiga pergi ke luar untuk makan daging. Sial, memang, padahal waktu itu aku juga sedang menginginkan daging panggang.

It's a relief that they are together.

Mungkin akan tiba saatnya di mana mereka akan mengeluarkan beritanya ke media? Aku hanya berharap waktu itu segera tiba, dan semua orang menerima. Well, aku yakin tidak semua, sih, tapi aku ingin kalian pun menjadi saksi akan hubungan mereka.

Please support them? And us, also, hehe.

It's done here, dan aku yang terakhir! Semoga harimu menyenangkan, Guys!

[]

[✓] Love is All Around • KOOKVWhere stories live. Discover now